Mengenal Id, Ego, dan Superego dalam Diri Manusia, Harus Seimbang Lho!

Sudah tau bedanya?

Menurut Sigmun Freud, manusia memiliki struktur psikologis yang terdiri dari tiga elemen, yaitu Id, Ego, dan Superego. Ketiga hal tersebut saling terpisah namun tetap saling berinteraksi. Sigmun Freud menganalogikan ketiga elemen tersebut seperti bongkahan es, yang terlihat di permukaan hanya sebagian kecil dari seluruh elemen.

Berikut penjelasan secara lengkapnya.

1. Id: mengenal kebutuhan alamiah manusia

Mengenal Id, Ego, dan Superego dalam Diri Manusia, Harus Seimbang Lho!Unsplash.com/christianerfurt

Id merupakan hal yang mendasari personalitas seseorang. Id dapat direpesentasikan sebagai kebutuhan dasar alamiah (contoh: makan, minum, dan seks).

Id bekerja dengan menganut prinsip kesenangan. Id mencari kepuasan secara instan terhadap keinginan dan kebutuhan manusia. Apabila kedua ini tidak terpenuhi, seseorang dapat menjadi tegang, cemas, atau marah.

Contoh kasus:

  • Di tengah acara makan malam, Sinta haus, namun gelasnya sudah kosong. Daripada menunggu pelayan mengisi ulang gelasnya, dia mengambil gelas Pak Budi di seberang meja lalu meminumnya. Tentu sangat mengejutkan.
  • Andre terjebak macet saat pulang kantor. Ia hanya ingin motornya bergerak! Ia marah pada situasi itu, lalu memaksakan motornya melaju ke depan, tidak peduli bahwa dia mematahkan kaca spion orang ketika mencoba untuk mendahului mobil-mobil di depannya.

2. Ego: cara menghadapi realita

Mengenal Id, Ego, dan Superego dalam Diri Manusia, Harus Seimbang Lho!Unsplash.com/christianfregnan

Ego berurusan dengan kenyataan/ realita, berusaha memenuhi keinginan id dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Misalnya, dengan menunda kepuasan dan membantu menghilangkan ketegangan yang dirasakan id jika keinginan tidak segera dipenuhi.

Ego mengerti bahwa orang lain juga memiliki kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu menjadi egois dalam jangka panjang bukanlah hal yang baik.

Contoh kasus:

  • Sinta haus. Namun, dia tahu bahwa pelayan akan segera kembali untuk mengisi ulang gelasnya dengan air, jadi dia memilih untuk menunggu, meskipun ada keinginan besar dalam dirinya untuk minum dari gelas Pak Budi yang ada di seberangnya.
  • Andre terjebak macet saat pulang kantor. Ia hanya ingin motornya bergerak! Namun ia mengerti bila terlalu memaksakan motornya melaju ke depan, dapat mematahkan kaca spion orang ketika mencoba untuk mendahului mobil-mobil di depannya. Jadi Andre memutuskan untuk tidak menyalip mobil di depannya.

Baca Juga: 8 Teori Psikologi yang Aneh dan Menarik dari Sigmund Freud, Apa Saja?

3. Superego: aspek moral yang diterima secara sosial

Mengenal Id, Ego, dan Superego dalam Diri Manusia, Harus Seimbang Lho!Unsplash.com/carolinehernandez

Superego merupakan aspek moral dari suatu kepribadian yang didapat dari pengasuhan orang tua atau norma-norma dan nilai-nilai di dalam masyarakat dan didasarkan pada moral dan penilaian tentang benar dan salah.

Meskipun superego dan ego dapat mencapai keputusan yang sama tentang sesuatu, alasan superego untuk mengambil keputusan lebih didasarkan pada nilai-nilai moral. Sedangkan keputusan ego lebih didasarkan pada apa yang dipikirkan orang lain.

Contoh kasus:

Jojo ingin mencuri kamera milik temannya. Ia memiliki kesempatan dan bisa melakukannya tanpa ada yang tahu. Namun, Jojo mengerti mencuri itu salah, jadi dia memutuskan untuk tidak mencuri apa pun meski ada kesempatan.

4. Id, Ego, dan Superego

Mengenal Id, Ego, dan Superego dalam Diri Manusia, Harus Seimbang Lho!Unsplash.com/casiematiaz

Id, ego dan superego bekerja bersama dalam menciptakan pola perilaku manusia. Id memberi tuntutan kebutuhan alamiah, ego membatasinya dengan realita, dan superego menambahkan nilai-nilai moral pada setiap tindakan yang diambil.

Seperti bongkahan es, ego dan sebagian superego merupakan elemen dari struktur psikologi yang kita sadari layaknya bongkahan es yang hanya terlihat dipermukaan.

Sedangkan jauh di bawah permukaan laut, terdapat suatu bongkahan es yang tak telihat, seperti halnya id, insting alamiah manusia yang muncul tanpa kita sadari.

5. Ketika id, ego, dan superego tidak seimbang

Mengenal Id, Ego, dan Superego dalam Diri Manusia, Harus Seimbang Lho!Unsplash.com/k2018

Ketika ego tidak mampu menyeimbangkan antara tuntutan id dengan realita dan nilai-nilai moral (superego) akan terjadi kecemasan atau ansietas.

Ada 3 macam tipe ansietas, yaitu:

  • Ansietas objektif: ketakutan yang berasal dari dunia nyata
  • Ansietas neurotik: kecemasan karena ingin memuaskan id
  • Ansietas moral:  ketakutan yang berasal dari nilai moral. Bila tindakan
    berlawanan dengan nilai moral, seseorang akan merasa malu/bersalah.

Untuk mengurangi kecemasan, ego dapat mengembangkan sistem pertahahan diri atau bisa disebut dengan Defense Mechanism. Contohnya adalah denial, yaitu menolak keberadaan ancaman eksternal atau hal yang bersifat traumatis.

Oleh karenanya, sebaiknya kita bisa menyeimbangkan ketiga elemen psikologis tersebut dalam diri agar mental tetap terjaga. Jangan hanya menonjolkan satu dan melupakan lainnya karena hal tersebut justru membahayakan dirimu.

Baca Juga: 10 Miskonsepsi Ini Sering Ditemukan dalam Ilmu Psikologi, Apa Saja?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya