5 Fakta Chris Hadfield, Astronaut Multitalenta dari Kanada

Sebelum menjadi astronaut, Chris Hadfield mewujudkan ketertarikannya pada antariksa dengan masuk ke dalam dunia angkatan udara Kanada. Pada usia 13 tahun, Chris Hadfield bergabung dengan Royal Canadian Air Cadets, program militer Kanada untuk anak berusia 12 sampai 19 tahun. Ia juga mulai belajar mengemudikan pesawat terbang di usia remaja.

Setelah lulus dari teknik mesin tahun 1982, Chris Hadfield menjadi pilot tempur bagi Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), sebuah organisasi bersama Kanada dan Amerika Serikat dalam rangka kedaulatan negara. Sepanjang kariernya, ia sudah menerbangkan lebih dari 70 jenis pesawat. US Air Force dan US Navy juga menobatkannya sebagai Top Test Pilot.

Chris Hadfield terpilih sebagai astronaut baru Canada Space Agency (CSA) dari 5.330 pelamar pada tahun 1992. Tidak hanya bekerja di Kanada, ia ditugaskan CSA untuk bekerja di Johnson Space Center milik NASA di Amerika Serikat, menangani masalah teknis dan pengembangan Shuttle. Di NASA, Chris Hadfield juga menjadi komunikator kapsul (CAPCOM), pemberi kendali misi kepada astronaut di orbit, untuk 25 misi Space Shuttle.

Chris Hadfield pertama kali terbang ke luar angkasa pada tahun 1995. Ia merupakan satu-satunya orang Kanada yang pernah berkunjung dan memperbaiki Mir Space Station. Tahun 2001, Hadfield bertugas untuk memasang lengan robotik (Canadarm) untuk International Space Station yang sedang dibangun di luar angkasa. Setelah tiga kali pergi ke luar angkasa, Chris Hadfield pensiun di tahun 2013.

Chris Hadfield identik dengan gitarnya. Selama berada di space station, astronaut memang diperbolehkan untuk membawa barang-barang favoritnya, dan gitar adalah barang yang dibawa oleh Hadfield selama misi. Ia menyalurkan hobi bermusiknya di luar angkasa dengan cara melakukan cover lagu.

Space Oddity merupakan cover lagu yang membuat Chris Hadfield terkenal, video musiknya sampai ditonton puluhan juta kali di kanal YouTube. Lagu ciptaan David Bowie itu menceritakan tentang seorang astronaut yang terjebak di dalam pesawat antariksa. FYI, cover lagu ini dibuat berdasarkan permintaan anak laki-lakinya.

Selain menjadi astronaut dan musisi, Chris Hadfield juga merupakan penulis buku-buku best seller. Ia pernah menerbitkan beragam buku mulai dari buku anak-anak seperti The Darkest Dark, autobiografi An Astronaut’s Guide to Life on Earth, serta novel fiksi The Apollo Murders dan The Defector. Namun, kamu masih harus mencari buku-bukunya di situs internasional karena belum ada yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Talenta astronaut asal Kanada ini tidak berhenti sampai di situ. Sepanjang kariernya sebagai astronaut, ia juga memiliki hobi fotografi. Hasil jepretannya terkadang dibagikan oleh CSA dan NASA. Hadfield juga menggabungkan foto-foto terbaiknya dalam sebuah buku esai berjudul You Are Here: Around the World in 92 Minutes yang terbit 1 tahun setelah ia pensiun.

Di dalam buku An Astronaut’s Guide to Life on Earth, Chris Hadfield bercerita bahwa selain melakukan cover lagu, Evan (anaknya) juga selalu mendorong Hadfield untuk membuat akun media sosial, sampai-sampai ia menyebut anaknya sebagai social media strategist. Menurut Evan, ayahnya perlu wadah untuk mempromosikan cover lagu dan fotografinya selama di ISS.

Chris Hadfield menjadi salah satu astronaut yang paling aktif di media sosial, bahkan setelah ia pensiun. Kamu bisa menemukannya di akun sosial media X (Cmdr_Hadfield) dan Instagram (colchrishadfield). Akhir-akhir ini, ia sedang sibuk mempromosikan novel fiksi ilmiah terbarunya dan menjadi pembicara di beberapa tempat.

Melihat banyaknya talenta astronaut yang satu ini, sepertinya ia memiliki lebih dari 24 jam dalam sehari, ya. Astronaut merupakan salah satu pekerjaan yang berat, tapi seberat apa pun pekerjaan itu, jika kamu melakukannya dengan senang hati, pasti akan ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan darinya.