5 Fakta Kegagalan yang Pernah Dialami Oleh NASA

Pada 28 Januari 1986 Space Shuttle Challenger yang baru diluncurkan selama 73 detik tiba-tiba meledak di udara, mengakibatkan kematian tujuh awak astronaut.

Menurut BBC, salah satu penyebab fatal yang mengakibatkan pesawat ulang alik ini meledak adalah segel O-ring yang gagal dilepas. Kemungkinan ini bisa terjadi karena sehari sebelum peluncuran, Florida diserang cuaca yang sangat dingin, dimana hal ini berpengaruh pada kondisi segel O-ring tersebut.

Fakta yang mengejutkan adalah, ternyata NASA telah diperingatkan oleh seorang ahli/insinyur roket bernama Roger Boisjoly, namun pada saat itu NASA terlihat ambisius dan keras kepala sehingga tidak mengindahkan peringatan tersebut.

Seperti yang terungkap dalam laman Space, program misi Apollo 1 yang rencananya akan diberangkatkan, batal seketika akibat bencana kebakaran yang terjadi pada saat latihan. Ketiga astronaut yang ikut latihan meninggal dunia akibat terbakar.

Mereka adalah Ed White, Gus Grissom, dan Roger B. Chaffee. Ketiganya direncanakan untuk menjalani program misi Apollo 1. 

Program misi antariksa ke 28, Columbia, sejatinya dijadwalkan pada peluncuran 11 Januari 2001, namun terus terkendala masalah teknis sehingga ditunda sampai 2003. Pada 16 Januari 2003, akhirnya misi ini dijalankan, dengan membawa tujuh awak astronout.

Mengutip History ,dijelaskan bahwa sekitar 80 detik setelah peluncuran terdapat potongan benda berupa sepotong busa yang lepas dari tangki dan mengenai ujung sayap kiri pesawat. Mengakibatkan kerusakan yang berujung pada bencana, Columbia tak pernah sampai keluar angkasa karena meledak di udara.

Selain itu terdapat kerusakan atau kegagalan yang terjadi pada bagian sayap pesawat, menyebabkan kegagalan dan bencana yang sulit untuk diprediksi.

Satelit cuaca mahal milik NASA rencananya akan diluncurkan menuju orbit pada 2011 silam. Alih-alih menikmati kesuksesan peluncuran, NASA justru mendapatkan salah satu musibah termahalnya.

Satelite Today menerangkan bahwa kegagalan ini membuat salah satu satelit termahal didunia itu hancur berkeping-keping dan jatuh ke Samudra Pasifik. Pada saat itu NASA mengklaim telah mengalami kerugian sekitar US$ 700 juta atau sekitar Rp10 triliun.

NASA telah rutin mengirimkan atau meluncurkan OAO (Orbiting Astronomical Observatory), yakni sebuah instrumen atau peralatan canggih yang dikirimkan keluar angkasa untuk membantu penelitian dan penggambilan gambar.

Namun, seperti diberitakan Britannica, bahwa ada salah satu satelit OAO yang gagal kembali ke bumi, ini terjadi pada 1970 silam. NASA harus merelakan peralatan dan instrumen yang sangat mahal tersebut hancur dan tak pernah sampai ke bumi.