Laporan Tahunan DTO Kemenkes: Integrasikan Layanan Kesehatan Digital

Kemenkes rilis laporan DTO 2021-2022

Mengawali tahun 2023, Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan menerbitkan Annual Report 2021 - 2022 dengan tema “Membangun Integrasi Menuju Transformasi Digital Kesehatan”.

Sejak dibentuk pada Maret 2021, Digital Transformation Office (DTO) mendapatkan mandat dan tanggung jawab dalam mewujudkan transformasi kesehatan dengan cepat dan adaptif dalam menjawab segala tantangan dan kebutuhan transformasi kesehatan melalui pemanfaatan teknologi.

"Kami ingin menyajikan capaian serta progres atas kerja transformasi digital kesehatan yang mengikuti arah cetak biru strategi transformasi digital kesehatan 2024 ke seluruh lingkungan Kemenkes, mitra-mitra pembangunan, hingga masyarakat luas," ujar Setiaji saat dihubungi tim IDN Times.

"Dari Annual report ini, masing-masing dari pihak yang memiliki sumber daya yang mungkin dibutuhkan bisa mengetahui di titik mana bisa berkolaborasi lebih jauh dengan Kemenkes untuk transformasi digital kesehatan Indonesia untuk percepatan transformasi digital kesehatan," imbuhnya.

SATUSEHAT menjadi salah satu capaian terbesar Pusdatin-DTO

Platform SATUSEHAT dihadirkan untuk menjawab tantangan fragmentasi data kesehatan pada sistem dan aplikasi berbeda melalui standardisasi dan integrasi data kesehatan individu antar fasyankes yang implementasinya diatur dalam PMK No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Sebagai sebuah platform, SATUSEHAT telah resmi diluncurkan pada 26 Juli 2022.

Selama uji coba dan pendampingan integrasi, sebanyak 11.864 fasyankes telah siap terintegrasi dengan platform SATUSEHAT. Pusdatin-DTO juga telah melakukan simplifikasi sistem dan layanan dengan mengelompokkannya ke dalam delapan klaster utama yang terintegrasi. Termasuk mengembangkan Satu Data Kesehatan Indonesia, portal pengkinian data tenaga kesehatan (nakes), dan SIMPIDI 2.0 untuk internship dokter dan dokter gigi.

Untuk memastikan penerapan platform SATUSEHAT dapat berjalan dengan baik, sepanjang bulan Agustus hingga Desember 2022 lalu, Pusdatin-DTO telah melakukan serangkaian pendampingan dan uji coba integrasi sistem informasi ke sejumlah fasyankes di Pulau Jawa-Bali. "Hasilnya, lebih dari 11.000 fasyankes siap terintegrasi dalam platform SATUSEHAT," ujar Setiaji.

PeduliLindungi juga siap bertransformasi menjadi SATUSEHAT App yang akan menyediakan informasi dan layanan kesehatan terintegrasi.

Penguatan ekosistem digital

Laporan Tahunan DTO Kemenkes: Integrasikan Layanan Kesehatan DigitalUnsplash/John Schnobrich

Penguatan ekosistem digital juga dilakukan oleh Pusdatin-DTO untuk mendorong keberlanjutan inovasi teknologi kesehatan, yakni dengan membuat skema regulatory sandbox sebagai ruang aman bagi pelaku industri untuk menguji inovasi yang diciptakan sebelum dirilis ke publik. Sekaligus menjadi pelindung bagi konsumen dalam menggunakan produk digital kesehatan secara aman.

Dukungan pengembangan juga diberikan di sektor bioteknologi dengan hadirnya Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) yang menjadi pelopor sekaligus episentrum dari pengembangan teknologi kesehatan berbasis genomik di Indonesia. Sehingga diharapkan dapat mendeteksi potensi penyakit di masa depan dan menghadirkan pengobatan yang lebih presisi (precision medicine) bagi masyarakat.

Berbagai capaian tersebut tidak lepas dari hasil kerja sama dan kolaborasi antara Pusdatin-DTO dengan lintas direktorat dan satuan kerja di Kemenkes RI, serta berbagai lembaga pemerintahan lainnya, start-up, penyedia layanan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, hingga industri di bidang kesehatan.

Baca Juga: Kemenkes Luncurkan SATUSEHAT, Berobat Jadi Lebih Transparan

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya