Bisakah kamu membedakan suara panas dan dingin? Sebuah perusahaan "sensory branding" asal Inggris bernama Condiment Junkie ingin tahu jawabannya dan melakukan penelitian.
Saat ini mereka fokus untuk menemukan bagaimana desain suara bisa mengarahkan mereka pada produksi iklan yang lebih baik. Kamu bisa mendengar contoh suara dari penuangan air dalam iklan Twinings Tea berikut!
Bisakah orang mendengar perbedaan antara secangkir teh hangat yang sedang dituang dengan minuman dingin? Atau apakah mungkin untuk membuat minuman hangat "terdengar" lebih panas dan minuman dingin "terdengar" lebih menyegarkan? Karena itulah mereka mengadakan eksperimen.
Hasilnya cukup mengejutkan. Sebanyak 96% orang bisa menjawab dengan benar alias membedakan antara air panas atau dingin, hanya dari mendengarkannya. Jadi bisakah kamu mendengar perbedaannya?
Gelas 1, sebagaimana bisa dijawab 80% orang, jawabannya adalah dingin.
Gelas 2, sebagaimana bisa dijawab lebih dari 90% orang, jawabannya adalah panas.
Jawabannya tentunya bukan perbedaan antara cangkir dan mug-nya. Ini karena gelas 1 maupun gelas 2 ditempatkan pada wadah yang sama persis.
Seberapa "tajam" suatu cairan akan mempengaruhi bagaimana ia akan tertuang dan karenanya akan berpengaruh juga pada suaranya. Scott King, selaku salah satu founder dari Condiment Junkie, mengatakan bahwa "gelembung" juga bisa menjadi faktor. Ia menjelaskan bahwa ada cenderung lebih banyak gelembung pada air hangat.
Seiring air lebih bergelembung, suara yang dihasilkan akan berfrekuensi lebih tinggi. Seperti yang bisa kamu dengar dari suara gelas 2 di atas. Awal dan akhirnya terdengar suara berdenging yang pitch-nya tinggi.
Condiment Junkie melalui penelitian ini mampu memanipulasi efek suara sehingga sesuatu terdengar lebih panas atau lebih dingin. Keren ya, kita ternyata memang bisa "mendengar" suhu.