John C. Lilly, Orang Pertama yang Meneliti Kecerdasan Lumba-lumba

Ia memberikan obat LSD untuk meneliti spesies itu

Banyak dari kita percaya bahwa lumba-lumba itu sangat cerdas. Itulah yang membuat John C. Lilly tertarik untuk mendalaminya. Ia adalah seorang ahli neurofisiologi yang yakin bahwa manusia bisa belajar berkomunikasi dengan lumba-lumba, kalau saja manusia bisa mengatasi kendala bahasa.

Mempelajari otak dan kesadaran sangatlah sulit, itulah sebabnya studi Lilly justru keluar jalur dan dianggap tidak lazim. Yuk, ulik kisahnya lebih mendalam!

1. Kehidupan awal John C. Lilly 

John C. Lilly, Orang Pertama yang Meneliti Kecerdasan Lumba-lumbaPotret John C. Lilly. (doorofperception.com)

John C. Lilly lahir pada tahun 1915, ia terlahir dari orangtua yang kaya raya. Ayahnya adalah presiden First National Bank of St. Paul di Minnesota. Lilly juga sangat cerdas. The Penn Gazette mengatakan bahwa ia sangat berbeda dengan anak pada umumnya. 

Lilly menjadi seorang senior di Caltech saat ayahnya mengalami kecelakaan mobil, jatuh 100 kaki ke jurang, dan koma selama tiga minggu. Hal ini pun mengganggu pikirannya.

Setelah lulus pada tahun 1942, ia diundang untuk bergabung dengan University of Pennsylvania dan menghabiskan tahun-tahun perang untuk menguji efek "dekompresi eksplosif" pada pilot. Dia pun melakukan studi di National Institutes of Health, di mana The Guardian mengatakan bahwa dia mulai bereksperimen di otak makhluk hidup. 

2. Eksperimen manipulasi pikiran

John C. Lilly, Orang Pertama yang Meneliti Kecerdasan Lumba-lumbaSeseorang yang sedang menganalisa rontgen otak. (Pexels/Anna Shevts)

Studi John C. Lilly di National institutes of Health merupakan terobosan baru. Menurut The Guardian, ia mengembangkan metode dengan memasukkan alat bernama probe ke dalam otak monyet. Ia berusaha menstimulasi otak monyet (dan kucing) untuk menentukan area otak mana yang terkait dengan perasaan sakit dan kesenangan. 

Hal ini dilakukannya pada waktu yang sama ketika Perang Dingin mulai berkecamuk. Konsep ini menjadi hal yang menakutkan. Melalui SAGE Journals, Lilly mengklaim bahwa dengan mengembangkan eksperimennya, ia dapat mengendalikan pikiran, motivasi, kesadaran, dan tindakan secara penuh.

3. Pengendalian pikiran dan tangki isolasi

John C. Lilly, Orang Pertama yang Meneliti Kecerdasan Lumba-lumbaJohn C. Lilly dan istrinya di tangki isolasi (floatpod.com)

Menurut penelitian yang dikumpulkan dalam SAGE Journals di National Institutes of Mental Health, John C. Lilly juga membangun tangki perampasan sensorik. Jika seseorang masuk ke tangki tersebut, ia akan berada dalam alam mimpi atau pengalaman berada di luar tubuh. Percobaan ini dimulai pada tahun 1954.

Pada dasarnya, seseorang yang masuk ke dalam tangki isolasi dengan rentang waktu tertentu akan kehilangan daya ingat. Mereka dapat diprogram ulang dengan informasi apa pun, baik maupun buruk. Eksperimen ini cukup mengerikan, jadi Lilly hanya mempromosikan tangki ini sebagai alat untuk introspeksi, bukan mencuci otak manusia. 

4. Mempelajari komunikasi lumba-lumba

https://www.youtube.com/embed/uNhR-16r5lM

Dilansir The Penn Gazette, tangki isolasi John C. Lilly membuka pintu bagi penelitian lumba-lumba. Ini karena, Lilly beranggapan bahwa makhluk tersebut memiliki pikiran yang sama dengan pikiran manusia. 

Berawal dari keinginannya untuk menjembatani komunikasi antara manusia dan lumba-lumba, Lilly mendapatkan dana dari NASA untuk penelitiannya. Bermodalkan itu, tahun 1963, ia mendirikan fasilitas di Karibia.

Tempat tersebut menjadi rumah bagi tiga lumba-lumba, yaitu Peter, Sissy, dan Pamela. Ada pula seorang pelatih bernama Margaret Howe Lovatt. Ia menghabiskan 24 jam dalam 6 hari seminggu dengan Peter untuk mempelajari komunikasi dengan lumba-lumba. 

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Paus Pilot, Lumba-lumba Terbesar di Dunia  

5. Eksperimen menggunakan obat pemicu halusinasi

https://www.youtube.com/embed/huog6-FFzVA

Menurut The Guardian, Lilly memberikan obat berjenis LSD yang bisa menimbulkan halusinasi kepada lumba-lumba. Pada saat itu, ia adalah salah satu dari sedikit orang yang memiliki izin untuk melakukan penelitian medis tentang LSD untuk membantu pasien yang didiagnosis dengan berbagai penyakit mental. Namun Lilly juga menggunakannya pada otak lumba-lumba.

Dilansir VICE, Lilly melihat perbedaan perilaku pada hewan tersebut. Dia mengklaim bahwa lumba-lumba yang diberikan LSD menjadi sangat cerewet selama berjam-jam. Sementara, saat ia memberi memberikannya pada lumba-lumba yang ketakutan setelah ditakuti dengan tombak, mereka jadi lebih percaya diri. Eksperimen ini sebenarnya dianggap tidak etis dan tidak ilmiah.

6. John C. Lilly percaya pada ukuran otak, kecerdasan, dan komunikasi

https://www.youtube.com/embed/ew-tPg0DkWM

Lilly mengatakan bahwa kepintaran makhluk bergantung pada otak. Semakin besar otaknya, maka semakin pintar makhluk itu. Untuk itu, katanya kepada Omni,

"Kecerdasan tertinggi di planet ini mungkin ada pada paus sperma, yang memiliki otak sepuluh ribu gram, enam kali lebih besar dari otak kita. Saya yakin bahwa kecerdasan adalah fungsi dari ukuran otak," terangnya. 

7. Salah satu lumba-lumba malah bunuh diri

https://www.youtube.com/embed/31AWe-FN7CA

Melalui The Guardian, Margaret Howe Lovatt mengatakan bahwa sekitar tahun 1966, sebenarnya John C. Lilly kurang tertarik dengan studi lumba-lumba dan lebih tertarik pada efek LSD. Lovatt dan teman lumba-lumbanya, Peter, seharusnya menjalani eksperimen selama 6 bulan tetapi ini tak terlaksana dengan baik. Faktor lain yang menjadi penghambat adalah dana. 

Lovatt dan lumba-lumba yang dilatihnya dikirim ke fasilitas bekas sebuah bank yang ditinggalkan. Peter dan kawan-kawannya ditempatkan di tangki yang lebih kecil. Beberapa minggu kemudian, Peter mati karena bunuh diri. 

Bagaimana lumba-lumba bisa bunuh diri? Seorang ahli bernama Ric O'Barry mengatakan bahwa jika lumba-lumba merasa tertekan atau stres, mereka akan menahan napas dan menenggelamkan diri ke dasar air. Di sisi lain, Andy Williamson, dokter hewan yang dihubungi Lilly, mengatakan bahwa penyebab kematian Peter adalah patah hati. 

8. Kematian John C. Lilly

John C. Lilly, Orang Pertama yang Meneliti Kecerdasan Lumba-lumbaJohn C. Lilly (seankerrigan.com)

John C. Lilly meninggal pada tahun 2001 di usia 86 tahun. Dilansir LA Times, penyebab kematiannya adalah gagal jantung. Dalam kepergiannya, dia menjadi salah satu alasan utama para ilmuwan menerima fakta bahwa spesies lumba-lumba memiliki kecerdasan.

Lilly juga merancang sistem komputer bernama Janus yang diharapkan akan merevolusi kemampuan manusia untuk berbicara dengan lumba-lumba. Akan tetapi hal ini tidak berhasil seperti rencana. 

Nah, itulah fakta tentang John C. Lilly, seorang ahli yang terobsesi dengan spesies lumba-lumba. Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: 5 Fakta Lumba-lumba Māui, Salah Satu Jenis Lumba-lumba Terkecil

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya