Berniat Cegah Perburuan Badak, Ilmuwan Ini Kembangkan Cula Palsu
Cula dari rambut kuda ini sulit dibedakan dari cula asli!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dengan nilai mencapai US$65000 per kilogram, cula badak merupakan salah satu barang ilegal yang paling sering diperdagangkan di dunia. Meskipun berdasarkan kajian ilmiah cula badak tidak memiliki manfaat apa pun dan terbuat dari bahan yang sama dengan rambut dan kuku mamalia, beberapa golongan masyarakat masih percaya benda tersebut dapat menjadi obat bagi berbagai keluhan penyakit.
Hal ini menyebabkan penurunan populasi yang signifikan bagi kelima jenis badak yang masih tersisa di dunia, sehingga dikhawatirkan akan punah dalam waktu dekat. Dalam menangani krisis populasi badak tersebut, beberapa ilmuwan dan konservasionis pun berusaha mati-matian untuk melindungi badak di habitatnya.
Beberapa dari mereka juga mencoba membuat berbagai terobosan untuk mengurangi permintaan cula bada di pasar gelap, seperti hal yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari University of Oxford, Inggris berikut ini.
Baca Juga: Spesies yang Paling Kecil dan Langka, Ini 8 Fakta Unik Badak Sumatra
1. Cula dari rambut kuda untuk mengurangi perburuan badak
Dilansir dari Theguardian.com, sekelompok ilmuwan dari University of Oxford, Inggris mengembangkan cula palsu untuk membantu mengurangi perburuan badak. Cula ini terbuat dari rambut ekor kuda yang direkatkan lem berbahan sutra.
Campuran ini kemudian dibentuk seperti cula badak, dikeringkan di dalam oven kedap udara dan dipoles. Hasilnya, cula palsu ini pun terlihat sangat mirip dengan cula badak asli, bahkan di bawah mikroskop!
Pada dasarnya, cula badak terbuat dari bahan yang sama dengan rambut dan kuku mamalia yaitu keratin. Tim ilmuwan ini memilih keratin dari rambut kuda karena memiliki ketebalan filamen yang mirip dengan cula badak. Selain itu, kuda juga dinilai memiliki kedekatan filogenik dengan badak.
Baca Juga: 7 Hewan di Greenland yang Berjuang Menghadapi Perubahan Iklim Ekstrem
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.