TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 5 Alasan Ilmiah Perempuan Hidup Lebih Lama daripada Laki-laki

Bukan sekadar asumsi, ada penjelasan saintifik di baliknya

ilustrasi perempuan (pexels.com/Godisable Jacob)

Dari waktu ke waktu, angka harapan hidup di negara maju dan berkembang meningkat. PBB memperkirakan jumlah orang yang berumur lebih dari 100 tahun di seluruh dunia mencapai 573 ribu di tahun 2020. Dari jumlah tersebut, 449 ribu di antaranya adalah perempuan dan hanya 124 ribu yang merupakan laki-laki.

Dengan melihat data tersebut, kamu pasti bertanya-tanya, apakah rahasianya mengapa perempuan memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi daripada laki-laki? Nah, terdapat alasan ilmiah di balik itu semua. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Laki-laki lebih sering "menyiksa" tubuh mereka dengan gaya hidupnya

ilustrasi merokok (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu faktor yang membuat laki-laki memiliki umur lebih pendek daripada perempuan adalah karena mereka lebih cenderung memiliki kebiasaan merokok. Menurut data World Health Organization (WHO), sebanyak 40 persen dari laki-laki adalah perokok sedangkan perempuan hanya 9 persen. Selain itu, laki-laki juga lebih mungkin terlibat penyalahgunaan alkohol dibandingkan dengan perempuan.

Kebiasaan ini membuat laki-laki lebih rentan terhadap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kanker paru-paru, penyakit jantung koroner, masalah pencernaan, dan penyakit hati. Juga, dibandingkan dengan perempuan, laki-laki memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dan komplikasinya, seperti nefropati diabetik dan kaki diabetik.

Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Menyerang Perempuan

2. Perempuan memiliki estrogen

ilustrasi perempuan (pexels.com/Godisable Jacob)

Dijelaskan dalam laman First Post, testosteron diketahui dapat merangsang kelenjar prostat dan meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Testosteron juga meningkatkan fungsi reproduksi di awal kehidupan tetapi memperpendek umur dalam jangka panjang.

Sementara itu, estrogen yang merupakan hormon khas perempuan, bukan hanya bertindak menjaga organ seksual. Hormon ini juga membantu dalam pembekuan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik, dan menjaga saluran pencernaan. Estrogen juga memiliki sifat antioksidan dan membantu menunda penurunan kolagen kulit seiring bertambahnya usia.

Karena efek perlindungan dari estrogen inilah perempuan pramenopause memiliki kecenderungan lebih kecil untuk terkena penyakit jantung koroner dibandingkan laki-laki. Hormon itu memiliki peran yang besar, ya.

3. Perempuan cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih baik

ilustrasi teman (pexels.com/Elly Fairytale)

Teman bisa menjadi obat yang baik. Ya, menurut sebuah studi tahun 2010 yang dilaporkan di jurnal PLOS Medicine, individu dengan koneksi sosial yang kuat memiliki peluang 50 persen lebih rendah untuk meninggal daripada mereka yang memiliki sedikit ikatan sosial.

Kebanyakan laki-laki memiliki kecenderungan menutupi stres dan kekhawatiran mereka untuk diri mereka sendiri, sementara para perempuan cenderung menjangkau dan berbicara dengan orang lain. Pengecualian untuk laki-laki yang sudah menikah, yang juga menjelaskan mengapa laki-laki yang menikah cenderung lebih sehat dan hidup lebih lama.

4. Perempuan lebih berhati-hati dalam mengambil risiko

ilustrasi perempuan sedang berpikir (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cedera yang tidak disengaja adalah penyebab kematian ketiga pada laki-laki dan keenam pada perempuan. Cedera yang dimaksud pun beragam. Sebagai contoh, lebih banyak laki-laki yang menyukai aktivitas yang menantang adrenalin daripada perempuan, seperti olahraga ekstrem, balap mobil, dan lainnya. 

Banyak juga di antara mereka yang mengambil risiko menggunakan uang untuk membuat usaha baru. Hasilnya, laki-laki sering mengambil lebih banyak risiko. Bahkan, kebanyakan laki-laki akan mengambil risiko yang sama sekali tidak akan diambil oleh perempuan seusianya. Sementara itu, perempuan akan memikirkan hal ini dengan cermat dan cenderung nyaman dengan keamanan.

Ternyata ini terjadi karena perbedaan anatomi otak. Penyebabnya ada pada lobus frontal otak, yang berhubungan dengan tanggung jawab dan perhitungan risiko. Pada laki-laki, bagian tersebut berkembang jauh lebih lambat dibandingkan perempuan. 

Baca Juga: 12 Gejala Serangan Jantung di Tangan dan Kulit, Waspadalah!

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya