Hujan Meteor Orionid 28 November 2020, Ini Fakta dan Cara Melihatnya
Salah satu hujan meteor paling dinantikan, nih!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langit November dihiasi oleh berbagai peristiwa langit yang menakjubkan. Mulai dari konjungsi, gerhana Bulan, mendekatnya beberapa planet, hingga yang tak boleh ketinggalan adalah hujan meteor. Di antara empat hujan meteor yang terjadi di bulan ini, Orionid adalah yang paling ditunggu sepanjang tahun oleh para pengamat langit.
Peristiwa langit ini sebenarnya telah aktif sejak Oktober lalu. Namun puncak terakhirnya akan terjadi pada 28 November 2020, atau Sabtu dini hari. Ingin tahu penjelasan lebih lanjut mengenai hujan meteor Orionid dan cara melihatnya? Simak berikut ini!
1. Berasal dari puing komet 1P/Halley yang melintas 76 tahun sekali
Sebelum mengenal Orionid lebih lanjut, kita harus tahu bagaimana hujan meteor bisa terbentuk. Peristiwa ini sebenarnya terjadi karena komet. Benda langit yang melintas dengan cepat itu selalu meninggalkan debu, batuan, dan puing-puing di jalur orbitnya.
Ketika Bumi melintasi jalur orbit komet, puing-puing tersebut akan tertarik gravitasi sehingga masuk ke dalam atmosfer. Gesekan dengan lapisan udara akan membuatnya terbakar di angkasa dan menjadi hujan meteor.
Dalam kasus ini, hujan meteor Orionid dihasilkan dari jejak-jejak komet 1P/Halley atau yang lebih dikenal sebagai komet Halley. Ini merupakan benda langit yang melintasi Bumi sekali dalam 76 tahun.
Baca Juga: 7 Hal Misterius yang Pernah Terjadi di Luar Angkasa Pt.2
Baca Juga: 7 Dewa Dewi Yunani yang Jarang Diketahui, Tak Populer tapi Berjasa