Jangan Salah, Ini 6 Perbedaan Antara Cinta dan Obsesi Menurut Ahlinya
Yakinkan dirimu sekali lagi, itu cinta atau obsesi?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Urusan cinta memang seringkali membingungkan ya. Tapi tunggu dulu, sudah yakin itu cinta? Atau hanya obsesi? Aduh, sepertinya timbul masalah baru lagi nih! Yuk, pelajari perbedaan antara cinta dan obsesi!
Menurut KBBI, obsesi adalah gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan. Gangguan obsesif-kompulsif dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM 5), yang menjadi acuan Psikologi dan Psikiatri, ditandai dengan adanya pikiran, bayangan, dan dorongan untuk melakukan sesuatu sehingga menimbulkan kecemasan tersendiri.
Dikaitkan dengan hubungan, obsesi membuat seseorang berusaha keras untuk mengejar dan mendekati si dia. Usaha mendekati ini dapat memberi rasa lega sesaat, tapi tidak menghilangkan obsesinya. Ia akan melakukannya berulang-ulang dan sulit menerima penolakan. Lho, bukannya itu yang seharusnya dilakukan jika memang cinta? Baiklah, untuk memahaminya lebih dalam lagi, pelajari 6 perbedaan antara cinta dan obsesi ini.
1. Ingin terus memberi vs ingin memiliki sepenuhnya
Rasa selalu ingin memberi tanpa memaksakan harapan yang tinggi untuk membuat si dia bahagia adalah cinta. Berbeda dengan obsesi, mereka akan berusaha dengan cara apapun hingga bisa memiliki sepenuhnya, meskipun dengan cara-cara yang tidak baik.
Baca Juga: 8 Psikologi Warna Baju untuk Menunjang Kariermu, Jangan Salah Pilih!
Baca Juga: Ternyata Warna Dinding Pengaruhi Psikologismu, Pelajari 7 Macamnya Ini