TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Arang dan Batu Bara, Serupa tapi Tak Sama!

Mana yang lebih mencemari lingkungan?

ilustrasi arang (pexels.com/Pixabay)

Dalam dunia industri, kamu pasti pernah mengamati proses pembakaran yang melibatkan arang dan batu bara. Dua bahan bakar tersebut biasanya dijumpai di restoran yang menyediakan aneka olahan bakar, seperti sate dan lainnya. Namun, apakah kamu bisa membedakan bahan yang dibakar untuk menghasilkan panas tersebut adalah arang atau batu bara?

Meski terlihat sama, arang dan batu bara ternyata berasal dari bahan dan proses yang jauh berbeda. Dalam dunia kuliner, dari dua bahan bakar tersebut, kamu tentu lebih familier dengan arang, bukan? Namun faktanya, batu bara juga kerap digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas pada makanan olahan. Penasaran apa perbedaan arang dan batu bara? Yuk, simak di bawah ini!

1. Asal arang dan batu bara

ilustrasi arang (freepik.com/Freepik)

Arang adalah bahan berbentuk padat dan berpori yang berasal dari kayu atau tempurung kelapa yang dibakar hingga menghitam. Sementara, batu bara adalah bahan bakar yang berasal dari fosil tanaman yang tertimbun selama ratusan juta tahun. Sebab itulah, ada istilah "tambang batu bara", tempat mencari batu bara yang tertimbun di dalam perut bumi.

2. Proses pembentukan arang dan batu bara

ilustrasi arang (pexels.com/Hasan Albari)

Proses pembentukan arang terbilang cukup mudah dan cepat. Kamu hanya perlu membakar kayu atau tempurung kelapa dengan panas yang sempurna hingga menghitam. Apabila sudah menghitam, arang siap diangkat dan digunakan.

Berbeda dengan proses pembentukan batu bara. Mengutip dari laman Energy Information Administration, batu bara terbentuk melalui proses yang memakan waktu hingga ratusan juta tahun. Fosil-fosil tanaman yang tertimbun di dalam rawa atau bagian bawah danau akan terbentuk menjadi batu bara karena tekanan dan panas yang dihasilkan oleh perut bumi selama jutaan tahun. Wah, lama sekali, ya!

Baca Juga: 7 Bahaya Polusi Udara untuk Ibu Hamil, Bayi Bisa Lahir Prematur

3. Kandungan arang dan batu bara

ilustrasi arang (pexels.com/Luis Quintero)

Pada dasarnya, batu bara adalah batuan sedimen yang terdiri dari beberapa unsur kimia, seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan lainnya. Dilansir Geology Science, komposisi batu bara bisa saja berbeda-beda lantaran bergantung pada umur dan lingkungan tempat terbentuknya. Berbeda dengan arang, unsur utama yang terkandung di dalamnya terbilang lebih ringan dari batu bara, yakni karbon, hidrogen, dan oksigen.

4. Penggunaan arang dan batu bara

ilustrasi arang (pexels.com/Lukas)

Kerap dijumpai pada alat pemanggang makanan olahan, batu bara sejatinya lebih masif digunakan dalam industri energi, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Batuan sedimen ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTU secara besar-besaran.

Sementara itu, arang lebih familier digunakan dalam sektor kuliner. Alat-alat pemanggang tradisional biasanya menggunakan arang sebagai bahan bakar untuk memasak makanan olahan.

Baca Juga: 5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udara

Verified Writer

Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya