5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udara

Merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya tengah disorot oleh masyarakat. Pasalnya, kualitas udara di Jakarta dan sejumlah kota lainnya sedang tidak baik-baik saja karena polusi yang terus meningkat. Salah satu penyumbang polusi terbesar di Indonesia yakni batu bara yang berasal dari PLTU.

Oleh sebab itu, batu bara ramai disorot lantaran disebut-sebut sebagai penyebab polusi udara di Jakarta dan kota-kota lainnya. Emisi yang dihasilkan dari pembakaran batu bara menciptakan berbagai macam polutan di udara. Lalu, dari mana asal batu bara, bahan bakar yang digunakan PLTU tersebut? Yuk, simak fakta-faktanya berikut ini!

1. Berasal dari fosil tumbuhan

5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udarailustrasi tumbuhan (pexels.com/David Alberto Carmona Coto)

Batu bara adalah batuan sedimen yang berasal dari fosil-fosil tumbuhan purba. Dilansir Union of Concerned Scientist, batu bara terbentuk dari tumbuhan yang sudah tertimbun di dalam rawa-rawa atau bagian bawah suatu danau. Seiring berjalannya waktu, materi tumbuhan yang berupa gambut lembap dan rendah karbon berubah menjadi batu bara atau batuan sedimen berwarna hitam yang padat energi serta karbon.

2. Membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk secara sempurna

5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udarailustrasi batu bara (unsplash.com/Bence Balla-Schottner)

Dalam prosesnya, batu bara membutuhkan waktu berjuta-juta tahun untuk terbentuk secara sempurna. Ini lantaran batuan sedimen tersebut berasal dari fosil tumbuhan yang tertimbun sejak jaman purba. Mengutip dari laman Derpartment of  Energy, selama proses pembentukan, batu bara menyerap energi matahari yang disimpan oleh tumbuhan ketika masih hidup.

Baca Juga: 5 Polutan yang Bisa Memperburuk Kualitas Udara, Ada di Sekeliling Kita

3. Batu bara bisa diklasifikasikan menjadi empat jenis

5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udarailustrasi batu bara (pixabay.com/Fancycrave1)

Batu bara diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan peringkat atau kualitasnya, yakni:

  • Antrasit
  • Bituminous
  • Subbituminous
  • Lignit. 

Pemeringkatan batu bara tersebut bergantung pada jenis dan jumlah karbon yang dikandung serta energi panas yang dihasilkan. Di PLTU sendiri, batu bara antrasit, bituminous, subbituminous, atau lignit dibakar untuk mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi. Nantinya, uap tersebut akan menggerakkan turbin penghasil energi listrik.

4. Merupakan energi yang tak terbarukan

5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udarailustrasi PLTU (unsplash.com/Chris LeBoutillier

Karena terbentuk dari proses yang memakan jutaan tahun, batu bara termasuk ke dalam energi yang tak terbarukan. Teknologi mana pun tidak bisa menciptakan batu bara secara instan atau dalam waktu singkat. Dilansir National Geographic, selain batu bara, ada beberapa bahan bakar fosil lainnya yang tak terbarukan, seperti minyak tanah dan gas alam.

5. Menciptakan berbagai macam polutan

5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udarailustrasi polusi udara dari PLTU. (unsplash.com/Kouji Tsuru)

Pembakaran batu bara untuk menghasilkan energi listrik di PLTU menciptakan berbagai macam polutan, di antaranya oksida nitrogen, sulfur, karbon dioksida, dan metana. Keempat zat kimia berbahaya tersebut mengambil kontribusi besar terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Itulah mengapa, batu bara menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar penyebab polusi udara di Jakarta dan kota-kota lainnya.

Kendati demikian, di samping batu bara, kini ada bahan bakar PLTU yang lebih ramah lingkungan, yaitu biomassa (cofiring). Kabar baiknya, mengutip dari laman PLN, teknologi cofiring telah diterapkan pada sejumlah PLTU di Indonesia sejak tahun 2022. Sudah teruji dapat mengurangi emisi, energi biomassa diharapkan terus diterapkan pada PLTU yang masih menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.

Baca Juga: 5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakarta

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya