TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sumber Polusi Udara Jakarta, PLTU Bukan Penyumbang Utama

Cuaca juga memengaruhi indeks kualitas udara

ilustrasi polusi udara dari PLTU. (unsplash.com/Kouji Tsuru)

Polusi udara tengah menjadi persoalan yang nyata bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Memburuknya indeks kualitas udara di Jakarta selama beberapa pekan terakhir telah menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti ISPA, asma, dan lainnya. Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengambil langkah serius untuk menangani persoalan polusi udara di Jakarta dan kota-kota lainnya.

Sebagai langkah awal, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melakukan pengamatan terhadap sumber polusi udara Jakarta dan sekitarnya. Ternyata, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bukanlah penyumbang polusi udara Jakarta. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1. Emisi dari kendaraan

ilustrasi emisi dari kendaraan di jalan. (pexels.com/Nöel Puebla)

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkap bahwa penyumbang polusi terbesar di Jabodetabek adalah kendaraan atau transportasi. Sebanyak 44 persen polusi tercipta dari emisi atau gas buangan kendaraan-kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil. Hal tersebut diungkap oleh Siti Nurbaya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/8/2023).

"Jadi dikonfirmasi kembali bahwa angka-angka yang dilihat sebagai sumber pencemaran ataupun penurunan kualitas udara di Jabodetabek yaitu 44 persen (dari) kendaraan," jelas Menteri LHK.

Baca Juga: 5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakarta

2. PLTU

ilustrasi PLTU (unsplash.com/Chris LeBoutillier

Selama Jakarta dikepung oleh polusi udara, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ramai disorot karena diduga sebagai penyebab utama penurunan kualitas udara di ibu kota. Faktanya, PLTU ada di peringkat dua dalam daftar penyumbang polusi di Jabodetabek. Siti Nurbaya mengatakan bahwa PLTU hanya menyumbang 34 persen emisi, yang mana lebih rendah dari sektor transportasi.

"(Sumber pencemaran udara di Jabodetabek) 34 persen PLTU, dan sisanya adalah lain-lain," jelasnya.

3. Limbah rumah tangga

ilustrasi membersihkan rumah (unsplash.com/CDC)

Selain sektor transportasi dan energi, Menteri LHK juga menyampaikan bahwa sektor rumah tangga juga menyumbang emisi yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta. Beberapa alat dan bahan yang digunakan sehari-hari ternyata bisa menyebabkan udara di lingkungan sekitar tercemar. Zat-zat kimia berbahaya, seperti formaldehida, benzena, dan karbon dioksida yang berasal dari limbah rumah tangga berperan aktif dalam perburukan kualitas udara di ibu kota.

4. Pembakaran

ilustrasi pembakaran (pexels.com/Devon Rockola)

Segala jenis pembakaran yang melepaskan polutan karbon dioksida dan zat kimia berbahaya lainnya juga menjadi sumber polusi udara di Jakarta. Pembakaran tersebut bisa berasal dari sektor rumah tangga serta industri-industri manufaktur.

Contoh kecilnya adalah pembakaran sampah rumah tangga secara sembarangan. Asap yang terkepul ke udara sudah pasti mengandung polutan yang dapat mencemari atmosfer bumi.

Baca Juga: 5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udara

Verified Writer

Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya