5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakarta

Polusi udara di Beijing berhasil berkurang hingga 39 persen

Ibu kota China, Beijing, tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia ihwal pengendalian polusi udara yang kian menyelimuti Jakarta. Memburuknya indeks kualitas udara di Jakarta sejak awal Agustus 2023 membuat pemerintah harus segera mencari cara agar situasi menjadi normal kembali. Berkaitan dengan hal tersebut, Beijing disorot lantaran strategi pemerintahnya dalam mengatasi polusi udara dinilai sangat efektif.

Seperti diketahui, pada tahun 2013, otoritas Beijing secara terang-terangan menyatakan Rencana Aksi Udara Bersih (Clean Air Action Plan). Tak sendiri, pemerintah Beijing menggandeng pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya yang ada di China untuk mengendalikan polusi udara.

Lalu, bagaimana strategi Beijing kala itu sehingga berhasil mengurangi 39 persen emisi dalam jangka waktu 5 tahun? Simak berbagai upaya mereka berikut ini!

1. Menggandeng pemerintah pusat dan pemerintah wilayah yang berdekatan

5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakartailustrasi polusi udara (unsplash.com/Jacek Dylag)

Dalam mengatasi polusi udara yang kian memburuk, pemerintah kota Beijing menggandeng pemerintah pusat, China, dan sejumlah wilayah tetangga. Ini lantaran sebagian besar polusi udara yang menyelimuti Beijing berasal dari luar kota, sehingga rencana aksi regional sangatlah penting. Pemerintah daerah dan pusat harus bekerja sama dalam mencari solusi terbaik untuk memerangi polusi udara.

Strategi ini bisa ditiru oleh pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai langkah awal aksi mengendalikan indeks kualitas udara. Pemprov DKI Jakarta bisa menggandeng pemerintah pusat dan kawasan Jabodetabek. Sebab, berdasarkan data dari laman indeks kualitas udara, IQAir, wilayah Tanggerang, Bogor, dan lainnya pun mengalami perburukan kualitas udara.

2. Menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)

5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakartailustrasi PLTU (unsplash.com/Patrick Hendry)

Pada tahun 1998, Beijing mulai menyusun program pengendalian polusi udara secara intensif. Sektor yang menjadi sasaran utama adalah batu bara. Selama 5 tahun terakhir (2013—2017) ibu kota China itu telah menutup empat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dilansir AirClim, pemerintah Beijing melakukan penutupan 4 PLTU tersebut pada tahun 2014 sampai 2016.

Penutupan PLTU merupakan upaya krusial dalam mengurangi polusi udara. Tak hanya PLTU, otoritas setempat juga melarang warganya menggunakan bahan bakar batu bara untuk keperluan memasak. Sebagai gantinya, pemerintah membangun pembangkit listrik tenaga gas alam baru yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: 7 Negara dengan Polusi Terendah di Dunia, Udaranya Bersih Banget!

3. Membatasi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil

5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakartailustrasi emisi dari kendaraan berbahan bakar fosil. (unsplash.com/Yns Plt)

Dalam upaya merealisasikan langit bersih di Kota Beijing, pemerintah membatasi setiap warganya dalam menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil. Sebab, asap buangan dari kendaraan jenis tersebut jelas dapat memperburuk kualitas udara. Sebagai gantinya, pemerintah mengajak masyarakat untuk menggunakan moda transportasi yang menggunakan energi listrik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, otoritas setempat menerapkan kebijakan istimewa bagi pengguna kendaraan berbasis listrik. Mereka bisa mendapatkan pelat nomor dengan lebih mudah dan cepat.

4. Menerapkan kebijakan pembatasan emisi bagi pabrik-pabrik industri

5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakartailustrasi emisi dari pabrik industri. (unsplash.com/Marcin Jozwiak)

Salah satu terobosan penting pemerintah China dalam upaya mengurangi polusi udara di Beijing dan wilayah-wilayah sekitarnya yakni menerapkan kebijakan pembatasan emisi. Sasaran utama kebijakan tersebut yakni pabrik-pabrik industri yang aktif melakukan produksi.

Mereka menciptakan sistem pemantauan emisi berkelanjutan untuk sumber emisi industri utama. Apabila sebuah pabrik industri melanggar batas emisi yang ditetapkan, maka secara otomatis akan dikenai denda, sebagaimana yang dilansir Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA).

5. Terus mengajak masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan

5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakartailustrasi sepeda (pexels.com/Daniel Frank)

Konsistensi adalah kunci utama China dalam mengurangi polusi udara di Beijing dan kota-kota lainnya. Selain mengimbau masyarakat untuk menggunakan kendaraan berbasis energi listrik, pemerintah juga mengajak publik untuk jalan kaki atau memakai sepeda apabila bepergian jarak dekat.

Di luar jalan raya, rencana tersebut fokus pada pembatasan penggunaan kompor atau pemanas berbahan bakar batu bara. Pemerintah menyediakan bahan bakar yang lebih bersih bagi masyarakat untuk digunakan di rumah.

Berkat konsistensi dan upaya yang dikerahkan pemerintah, sebuah studi yang terbit di Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI) pada 2020 menyatakan bahwa emisi atau polusi udara di Beijing berkurang hingga 39 persen dalam 5 tahun (2013—2017). Membaiknya kualitas udara tersebut terbukti hingga saat ini. Laman IQAir mencatat bahwa indeks kualitas udara di Beijing kerap didominasi oleh predikat sehat atau zona hijau.

Baca Juga: Jakarta Masih 3 Besar Polusi Udara Terburuk di Dunia

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya