TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fenomena Sosial Memprihatinkan yang Kerap Terjadi pada Keluarga Kaya

Ternyata tidak selamanya kekayaan memberikan kebahagiaan

ilustrasi seseorang yang kaya (pexels.com/@cottonbro)

Siapa yang tak ingin terlahir kaya? Rasanya hampir semua orang pasti mendambakan kekayaan sebagai salah satu mimpi yang ingin diperolehnya. Segala kemudahan dari akses kesehatan, keluangan waktu, liburan, aset masa depan, pendidikan, dan banyak lagi dapat diperoleh secara praktis jika kita adalah orang kaya.

Dari luar mungkin banyak orang yang kagum dengan keberadaan keluarga kaya yang memiliki aset di mana-mana. Padahal tak banyak yang tahu bahwa para keluarga kaya di seluruh dunia kerap mengalami fenomena sosial yang justru sangat memprihatikan. Beberapa hal berikut ini bisa menjadi contoh dari fenomena sosial dari keluarga-keluarga kaya yang justru dinilai memprihatinkan.

1. Konsumtif yang sudah berlebihan

ilustrasi konsumtif (pexels.com/@olly)

Konsumtif merupakan perilaku atau gaya hidup berbelanja sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu. Biasanya orang-orang yang memiliki kebiasaan ini cenderung melakukan segala sesuatu berdasarkan nafsu dan impulsif. Bahkan tak jarang hal ini luput dari pertimbangan matang mengenai keuntungan atau kerugian yang mungkin saja jadi dampaknya.

Bagi para keluarga kaya, memang perilaku konsumtif tidak dapat disepelekan begitu saja. Bahkan dilansir ECB Europa, sikap konsumtif yang kerap dimiliki keluarga kaya justru banyak berkaitan dengan pendapatan, aset, rumah, bentuk usaha, dan masih banyak lagi.

Jika terus dibiarkan, maka dapat menjadi ancaman tersendiri bagi para keluarga kaya. Hal inilah yang membuat semua orang sebaiknya menghindari nafsu sesaat dari sikap konsumtif yang berlebihan.

Baca Juga: 7 Alasan Ilmiah Perlu Sering Kontak Fisik dengan Pasangan

2. Gaya hidup yang tak pernah ada standarnya

ilustrasu gaya hidup (pexels.com/@kseniachernaya)

Orang-orang yang berasal dari keluarga kaya tentunya memahami bahwa circle yang mereka miliki tentunya tak jauh berbeda dengan mereka. Tidak jarang hal ini juga semakin meningkatkan gaya hidup yang dimilikinya karena tidak ingin ketinggalan.

Misalnya, circle keluarga si A semuanya memiliki mobil sport. Setiap kali bertemu, topik pembicaraan hanya berkutat seputar itu. Lama kelamaan, si A pun akan terdorong untuk ingin membeli mobil sport karena tidak ingin menjadi satu-satunya yang berbeda. 

Investopedia melansir bahwa tak banyak yang paham bahwa sejatinya yang perlu didahulukan adalah kualitas hidup dan bukanlah standar hidup. Mengikuti standar hidup tak akan pernah ada habisnya, apalagi jika berkaitan dengan hedonisme yang dimiliki. Itulah mengapa semua orang harus paham bahwa mengikuti standar hidup dan gaya hidup yang tinggi justru tak akan membawa dampak baik apa pun pada diri sendiri.

3. Persaingan ketat dan berbahaya

ilustrasi persaingan (pexels.com/@gratisography)

Fenomena sosial lainnya yang jarang diketahui dari keluarga kaya adalah mengenai persaingan ketat yang ada di antara mereka. Biasanya memang persaingan seperti ini dimaksudkan untuk mengamankan dan menguatkan posisi dalam konteks kekayaan yang dimiliki. Bahkan tak jarang antara adik dan kakak saja bisa terlibat dalam persaingan.

Dilansir Australian Institute of International Affairs, kekayaan yang dimiliki oleh keluarga-keluarga tertentu di dunia ternyata dapat menyebabkan persaingan ketat. Bahkan tak jarang hal ini juga dapat menimbulkan bahaya apabila persaingan ini justru diikuti dengan cara yang curang.

4. Adanya orang yang bermuka dua

ilustrasi sikap individualistis (unsplash.com/@kfred)

Orang yang berasal dari keluarga kaya tentunya memiliki kepribadian yang berbeda-beda, layaknya keluarga lain pada umumnya. Perbedaan ini justru sangat mungkin menyebabkan permasalahan atau konflik. Salah satunya adalah orang-orang yang bermuka dua.

Beberapa alasan seperti ketidaksamaan pendapatan yang diperoleh, peraturan rumah, keterbatasan soal akses pendidikan, dan banyak lagi justru membuat banyak keluarga kaya menghadapi orang-orang dengan karakter muka dua, seperti yang dilansir Investopedia. Itulah mengapa banyak kalangan kaya raya yang biasanya juga sangat selektif dalam menentukan circle mereka.

Baca Juga: 5 Fenomena Sosial yang Kerap Dialami oleh Para Imigran

Verified Writer

Salsabila Manlan

Jangan bosan menebarkan ilmu baru pada sesama!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya