Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ubur-ubur (commons.wikimedia.org/Mengqiu Chen)

Intinya sih...

  • Mereka memiliki nilai gizi tinggi dan bisa dimakan dengan berbagai cara.

  • Kandungan gizi ubur-ubur meliputi mineral, protein, karbohidrat, asam amino, kolagen, selenium, dan antioksidan yang baik bagi kesehatan manusia.

  • Beberapa negara, seperti China, Malaysia, Indonesia, dan Peru, sering menangkap dan memakan ubur-ubur. Namun tidak semua spesies ubur-ubur bisa dimakan karena beberapa di antaranya beracun.

Biasanya, ubur-ubur dianggap sebagai hewan laut yang aneh dan membahayakan. Sebab, ubur-ubur punya badan yang lunak, tidak memiliki mata, dan beberapa spesies mampu menyengat manusia. Oleh sebab itu, ubur-ubur sering tak diacuhkan, dibiarkan, bahkan dibunuh.

Di balik stigma buruk tersebut, mungkin kamu bertanya-tanya apakah ubur-ubur bisa dimakan? Pasalnya, hampir semua hewan laut, seperti ikan, teripang, keong, kepiting, sampai bulu babi yang berbisa, bisa dimakan. Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membahasnya secara tuntas dalam artikel ini. Jadi, simak dengan baik!

1. Mari, mengenal ubur-ubur

ubur-ubur (commons.wikimedia.org/W.carter)

Dilansir Britannica, penyebutan ubur-ubur merujuk pada hewan yang berasal dari kelas Scyphozoa, Hydrozoa, dan Cubozoa. Ubur-ubur sendiri merupakan invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang yang secara penuh hidup di dalam air. Tercatat, ada sekitar 200 spesies ubur-ubur di dunia dan mereka tersebar di Amerika, Eropa, Afrika, hingga Asia. Uniknya, kebanyakan ubur-ubur memiliki usia yang singkat.

Soal ukuran, kebanyakan ubur-ubur punya lebar dan panjang yang berkisar 2 - 40 sentimeter. Warna mereka beragam, seperti jingga, putih, biru, kehijauan, dan transparan. Ubur-ubur terdiri atas beberapa bagian tubuh, seperti badan dan tentakel. Ubur-ubur memang terlihat lucu, tetapi mereka termasuk predator ganas yang bisa memakan ikan hingga krustasea.

2. Ubur-ubur memiliki nilai gizi yang cukup tinggi

ubur-ubur (commons.wikimedia.org/Mtheletter)

Dilansir jurnal MDPI, ubur-ubur kaya akan nilai gizi. Dalam hal ini, ubur-ubur kaya akan mineral dan protein, tetapi memiliki kandungan kalori dan lemak yang rendah. Gak cuma itu, ubur-ubur juga memiliki kandungan lain, seperti karbohidrat, asam amino, kolagen, selenium, hingga antioksidan. Nah, semua kandungan tersebut sangat baik bagi tubuh manusia karena bisa memicu pertumbuhan, menambah energi, dan menjaga kesehatan kuku. Lebih lanjut, tiap spesies ubur-ubur memiliki kandungan gizi yang berbeda.

3. Ubur-ubur bisa diolah dan dikonsumsi dengan berbagai cara

ubur-ubur (commons.wikimedia.org/Takuya Matsuyama)

Berbagai sumber menjelaskan kalau ubur-ubur bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. Cara pengolahan ubur-ubur juga beragam, mulai dari dipanggang, direbus, hingga dicampur dengan rempah dan bahan makanan lain. Sebagai contoh, di Malaysia, ubur-ubur bisa diolah menjadi makanan tradisional bernama umai. Gak cuma itu, hewan bertubuh lunak tersebut juga bisa dimarinasi, baru kemudian dimasak.

Tak jarang, ubur-ubur juga dikonsumsi secara mentah sebagai selada dan susyi. Kemudian, ubur-ubur bisa dicampurkan dengan mi. Tak hanya itu, bahkan ubur-ubur bisa dijadikan hidangan modern, contohnya es krim. Nah, dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan kalau ubur-ubur bisa diolah dan dimakan dengan berbagai cara, entah secara tradisional maupun modern.

4. Banyak negara yang kerap menangkap dan menjual ubur-ubur

ubur-ubur (commons.wikimedia.org/W.carter)

Dilansir Ess Feed, China merupakan negara dengan konsumsi ubur-ubur terbesar di dunia. Tercatat sekitar 80 persen produksi global ubur-ubur berasal dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Selain China, beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Myanmar, Thailand, Indonesia, dan Malaysia, juga sering menangkap, memakan, serta memperdagangkan ubur-ubur.

Gak cuma negara Asia, negara di Amerika Selatan, seperti Argentina dan Peru, juga cukup masif dalam mengonsumsi ubur-ubur. Per 2001, sekitar 321 ribu ton ubur-ubur ditangkap dan didistribusikan ke seluruh penjuru dunia. Umumnya, para nelayan akan menangkap dari alam, kemudian menjual ubur-ubur di pasar, supermarket, atau restoran. Tergantung iklim, tiap negara memiliki musim panen ubur-ubur yang berbeda.

5. Tidak semua spesies ubur-ubur bisa dimakan

ubur-ubur (commons.wikimedia.org/Rachelle Haun)

Dikutip Healthline, setidaknya terdapat sebelas spesies ubur-ubur yang bisa dimakan oleh manusia. Nah, beberapa di antara mereka ialah Stomolophus meleagris, Catostylus mosaicus, Rhopilema esculentum, Rhopilema hispidum, dan Nemopilema nomurai. Di sisi lain, justru ada spesies ubur-ubur yang berbahaya dan tak bisa dimakan, seperti Chiropsalmus quadrigatus, Chironex fleckeri, Morbakka fenneri, dan Alatina alata. Spesies-spesies tersebut berbisa, beracun, bahkan mampu menghilangkan nyawa manusia.

Setelah dibahas secara mendalam, jadi pertanyaan apakah ubur-ubur bisa dimakan sudah terjawab. Uniknya, hanya ada beberapa spesies ubur-ubur yang bisa dimakan. Jadi, kamu gak boleh sembarangan menangkap, mengolah, dan memasak ubur-ubur di rumah. Jika ingin mencoba daging ubur-ubur, kamu bisa membeli di pasar atau tempat lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha