Sebagian orang suka membanding-bandingkan kucing dan anjing. Katanya, kucing tidak sepatuh dan penurut seperti anjing, justru cenderung cuek. Apakah benar demikian? Faktanya, pemilik bisa melatih kucing supaya jadi penurut, kok.
Kamu hanya perlu menyiapkan kesabaran dan konsistensi. Biar lebih memudahkan, yuk cobain trik melatih kucing ini di rumah!
Latihlah kucing sedini mungkin supaya ia bisa belajar dan menghormati batasan. Pastinya, kamu tak ingin punya kucing yang suka mengobrak-abrik tempat sampah, mencakar sofa, atau terus-menerus melompat ke atas meja dan tiduran di atas laptopmu, kan?
Menurut laman Hill's Pet, melatih kucing sedari dini berguna untuk mengajarkan keterampilan dan perilaku sosial yang baik, memperkuat ikatan (bonding) dengan pemiliknya, serta menjaga pikiran dan tubuhnya agar tetap aktif.
Laman Pet Life Today menyarankan untuk mulai melatih anak kucing sejak usia 2 minggu. Atau setelah anak kucing bisa berjalan dengan stabil dan tak lagi sempoyongan.
Sebelum mulai melatih, siapkan dulu camilan, catnip, atau mainan kesukaannya. Berikan ini sebagai hadiah karena sudah berperilaku baik. Selain itu, ini bisa membuat kucing fokus dan tidak terdistraksi untuk sementara.
Kamu bisa memberi camilan dalam bentuk krim (creamy treats) maupun padat seperti dry food. Untuk mainan, berikan mainan dari bulu yang diikat dengan tali supaya ia aktif bergerak. Untuk catnip, efeknya baru bisa dirasakan kucing saat ia berusia 3-6 bulan. Itu pun, hanya boleh diberi dalam jumlah yang kecil.
Berbeda dengan anjing, kucing tidak memahami atau merespons hukuman dengan baik. Justru, hukuman bisa membuat mereka lari terbirit-birit dan bersembunyi dari kita. Bahkan, hukuman bisa membuat kucing stres, lho!
Laman Daily Cat App tidak menganjurkan menghukum dengan berteriak kencang atau memukul hidung mereka. Ini bisa membuat kucing takut dan hilang kepercayaan terhadap kita.
Solusinya? Mendorong perilaku baik dengan hadiah jauh lebih efektif dari hukuman, saran laman Hill's Pet. Hadiah ini bisa berupa camilan favoritnya, pujian, atau elusan penuh kasih sayang. Dengan cara ini, kucing akan mengasosiasikan perilaku positif dengan imbal balik hadiah.
Sama seperti anjing, kita bisa memakai clicker untuk melatih kucing. Clicker adalah latihan berbasis penghargaan. Setiap bunyi "klik" harus diikuti dengan pemberian hadiah ke kucing. Bagaimana implementasinya?
Contohnya, jika kita ingin mengajari kucing duduk, klik clicker segera setelah ia duduk dan berikan camilan kecil untuk mengapresiasi usahanya, jelas laman Hill's Pet. Jika dilakukan berulang-ulang, kucing akan mengaitkan suara "klik" dengan perilaku dan imbalan.
Dianjurkan untuk membuat sesi latihan singkat karena kucing memiliki rentang perhatian yang pendek dan cepat bosan. Cukup fokus pada satu perintah di satu waktu, baru lanjutkan ke perintah berikutnya ketika kucing sudah menguasai perintah pertama, saran laman Hill's Pet.
Purina, perusahaan yang memproduksi makanan hewan, menyarankan agar sesi latihan tak lebih dari 15 menit agar kucing tidak bosan dan lelah. Agar efektif, latih perintah di area berbeda di rumah agar kucing terbiasa merespons kita dalam situasi yang berbeda.
Pelatihan kepatuhan juga termasuk mengajarkan kucing supaya bisa buang air di litter box. Pertama, sediakan kotak berisi pasir dan sesuaikan ukurannya dengan tubuh kucingmu. Lalu taruh di tempat yang tenang dan mudah diakses oleh kucing, saran laman Pet Life Today.
Kemudian, taruh kucing ke dalam kotak kotoran setiap kali ia bangun tidur atau setelah makan. Lama-kelamaan, kucing akan mengerti kalau kotak itu adalah "toilet" pribadinya. Dan jangan lupa untuk membersihkan pasirnya, setidaknya dua kali dalam seminggu.
Kucing sangat suka dielus-elus, terutama di bagian leher, dagu, dan kepala. Mengelus kucing bisa meningkatkan kedekatan emosional antara pemilik dengan kucing. Salah satu tanda bahwa kucing sudah mulai nyaman adalah mengeluarkan suara "purrrrr" sembari memejamkan mata saat dielus.
Tetapi, kita juga harus pandai dalam membaca bahasa tubuh kucing. Ada kalanya kucing tidak mood untuk dibelai, dipeluk, dan disentuh. Menurut Dr. Ryane E. Englar, asisten profesor dan koordinator pendidikan klinis di University of Kansas College of Veterinary Medicine, tanda-tanda kucing tidak ingin disentuh adalah telinganya menyamping, ekor bergerak-gerak secara agresif, dan pupil mata membesar.
Jika kucing sudah menunjukkan gelagat seperti ini, ada baiknya kita memberi ruang bagi mereka untuk menyendiri, saran laman Bustle.
Nah, itulah trik yang bisa diterapkan untuk membuat kucing jadi penurut dan patuh. Langsung coba ke kucingmu, yuk!