Bisa dibilang, safron (Crocus sativus) adalah rempah-rempah yang paling mahal saat ini. Satu gram safron grade A dijual dengan harga Rp190 ribu. Berdasarkan hasil penelitian, safron berkhasiat untuk memperbaiki kualitas tidur, meningkatkan suasana hati, menurunkan berat badan, hingga melawan kanker.
Rupanya, kamu bisa menanam safron sendiri di lahan kecil atau pot di rumahmu. Lantas, apa saja yang perlu disiapkan sebelum menanam safron?
First of all, kamu harus mempersiapkan bibit safron terlebih dahulu. Bibit safron bisa ditemukan di online shop. Pastikan kamu membelinya di penjual yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Safron membutuhkan tanah dengan drainase baik dan banyak sinar matahari, ungkap laman Gardening Know How. Apabila ditanam di tanah yang terlalu kering, safron akan cepat membusuk.
Bila bibit dan tanah sudah di tangan, kini saatnya untuk menanam. Letakkan bibit safron di tanah dengan kedalaman 3-5 inci (7,6-12,7 cm). Tanah harus memiliki pH antara 6-8 agar bisa menghasilkan safron terbaik.
Tanaman safron bisa bertahan dengan suhu antara -20°C hingga 40°C. Oleh karena itu, safron sejatinya bisa dibudidayakan di iklim kering dan panas seperti di Iran, terang laman Sativus.
Setelah menanti dengan penuh kesabaran, bunga safron akan mekar dalam waktu 6-8 minggu setelah bibitnya ditanam. Bunganya sendiri akan mekar selama 3 minggu sebelum akhirnya mengering dan mati.
Bagian yang diambil yaitu stigma, organ betina yang berbentuk seperti serabut berwarna merah oranye. Dalam satu mahkota bunga, hanya ada tiga helai stigma. Ini yang membuat safron menjadi mahal.
Dibutuhkan 50-60 bunga safron untuk menghasilkan satu sendok teh stigma. Stigma ini harus dikeringkan selama 1-3 hari dulu sebelum digunakan. Jika disimpan di wadah kedap udara, safron bisa bertahan hingga 5 tahun.
Selain itu, kelopak bunga safron juga berguna sebagai obat tradisional. Kelopak bunga yang berwarna ungu ini harus dikeringkan dengan sempurna. Jika tidak, jamur akan tumbuh di atasnya.
Karena merupakan tanaman yang berasal dari daerah beriklim kering, kamu tak perlu sering-sering menyiram safron. Setidaknya, siram air sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Tanah jangan sampai terlalu kering, tapi tak boleh terlalu basah. Karena curah hujan di Indonesia tinggi, lebih baik safron ditanam di ruangan khusus yang terkena sinar mentari agar tidak terkena hujan secara langsung. Agar semakin subur, beri pupuk kompos.
Nah, itulah cara menanam safron yang mudah dan bisa dipraktikkan sendiri di rumah. Tertarik untuk membudidayakannya?