9 Peristiwa Langit Terbaik Juni 2021, Ada Gerhana Matahari Cincin!

Peristiwa pertama yang bisa kamu saksikan adalah konjungsi antara Bulan dan Jupiter. Ini merupakan peristiwa di mana dua atau lebih benda langit tampak berdekatan dengan satu sama lain dari sudut pandang Bumi. Peristiwa ini melibatkan ilusi karena pada kenyataannya benda langit tersebut memiliki jarak yang tetap. 

Konjungsi kali ini terjadi pada 2 Juni 2021 dini hari. Pengamatan bisa mulai kamu lakukan pada pukul 01.00 waktu daerahmu sendiri. Bulan akan berada dalam fase setengah, sedangkan Jupiter tampak seperti bintang kuning yang tidak berkelap-kelip. Keduanya akan terpisah jarak 5 derajat di langit bagian timur. 

Berikutnya, ada puncak hujan meteor Arietid yang terjadi pada 10 Juni 2021. Seperti namanya, peristiwa ini memiliki titik radian atau titik muncul di rasi bintang Aries di arah timur laut. Dilansir Info Astronomy, kamu bisa mengamatinya mulai pukul 04.00 waktu daerahmu. Sebab itulah saat di mana Aries terbit. 

Diprediksi, akan ada sekitar 50 meteor yang melintasi langit per jamnya. Ini merupakan jumlah yang besar, lho. Agar kamu bisa melihatnya dengan jelas, pastikan di sekitarmu tidak ada polusi cahaya serta gedung atau pepohonan yang menghalangi pandangan, ya!

Tenang saja, semua hujan meteor yang tertulis di dalam daftar ini tidak berbahaya kok. Batuan dan debu angkasa yang masuk ke Bumi akan terbakar habis oleh gesekan atmosfer. Jadi, mereka tidak akan menimbulkan kerusakan apa pun. 

Tibalah kita pada peristiwa yang paling dinantikan di bulan ini. Menyusul gerhana bulan total yang terjadi pada 26 Mei 2021, kini giliran gerhana matahari cincin yang menampakkan diri pada 10 Juni 2021. 

Fenomena tahunan ini terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada di satu garis lurus. Sementara itu, Bulan berada pada titik terjauhnya dengan Bumi sehingga tidak bisa menutupi bayangan Matahari sepenuhnya. Gerhana matahari cincin pun terjadi karena fenomena tersebut. 

Sayang sekali, kita yang berada di Indonesia tidak bisa menyaksikan peristiwa ini secara langsung. Dilansir National Eclipse, gerhana matahari cincin 2021 ini bisa diamati di Bumi bagian utara, seperti Rusia, Kanada, dan Greenland. 

Tepat dua hari setelah gerhana terjadi, kamu bisa menyaksikan konjungsi antara Bulan dan Venus. Keduanya akan "bertemu" di langit dengan jarak hanya 1 derajat dari sudut pandang kita. 

Tak seperti peristiwa langit lain yang terjadi di tengah malam, kamu bisa menyaksikan konjungsi ini setelah Matahari terbenam. Tepatnya pada pukul 18.30 waktu daerahmu sendiri. 

Pada momen tersebut, Bulan berada di fase sabit. Sementara itu, Venus yang dijuluki sebagai "bintang senja" tampak seperti titik yang sangat terang di sisinya. Amati langit bagian barat untuk menemukan keduanya, ya!

Setelah "bertemu" dengan Venus, berikutnya Bulan akan tampak berdekatan dengan Mars pada 14 Juni 2021. Dilansir Space Tourism Guide, kedua benda langit ini hanya terpisah jarak 2,48 derajat jika dilihat dari sudut pandang Bumi. 

Di langit barat sekitar pukul 19.00, keduanya akan muncul secara bersamaan. Bulan akan tampak berbentuk sabit, sedangkan Mars terlihat seperti bintang berwarna merah yang tidak berkelap-kelip. Dilansir Info Astronomy, mereka akan terbenam sekitar pukul 20.31 waktu daerahmu. Jadi jangan kelewatan, ya!

Hanya terjadi dua kali dalam setahun, solstis sebenarnya bukanlah peristiwa langit yang bisa kita lihat. Solstis Juni merupakan penanda datangnya musim dingin di belahan Bumi bagian selatan. Sebaliknya, Bumi bagian utara akan mengalami musim panas. 

Fenomena ini terjadi akibat kemiringan sumbu Bumi saat berputar mengelilingi Matahari. Jadi, selama setahun, ada kalanya bagian selatan lebih condong ke sang surya dan begitu pula sebaliknya. Di solstis Juni ini, giliran Bumi bagian utara yang menghadap ke Matahari. 

Lalu bagaimana dengan negara kita yang berada di ekuator? Ternyata, solstis tidak memiliki pengaruh apa pun kepada kita. Sebab posisi ekuator terhadap Matahari cenderung sama. 

Setelah kedatangan Arietid di awal bulan, kini giliran hujan meteor Bootid yang akan melintasi Bumi. Kamu bisa mengamatinya pada 27 Juni 2021 selepas tengah malam. Namun kebanyakan pengamat langit tidak menantikannya karena Bootid hanya menyuguhkan satu hingga dua meteor per jam. 

Akan tetapi, peristiwa ini sebenarnya cukup sulit ditebak. Dilansir Space Tourism Guide, pada tahun 1998, Bootid tiba-tiba menyuguhkan 100 meteor setiap jamnya. Maka dari itu, jika kamu punya waktu, luangkan sejenak untuk mengamatinya, ya!

Menjelang akhir, tepatnya pada 27 Juni 2021, Bulan akan kembali mengalami konjungsi. Kali ini "pasangannya" adalah Saturnus, si planet bercincin. Keduanya diperkirakan tampak terpisah jarak 4 derajat dari sudut pandang Bumi. 

Dilansir Info Astronomy, peristiwa ini bisa diamati mulai pukul 21.00 di Indonesia, gunakan waktu daerahmu sendiri sebagai acuannya. Kemudian, puncak konjungsi akan terjadi sekitar pukul 02.32 (28 Juni 2021) hingga akhirnya terbenam saat Matahari terbit. 

Kamu bisa menyaksikan peristiwa bulanan ini di langit bagian timur. Bulan akan berada di fase cembung, sementara Saturnus tampak seperti bintang berwarna kuning yang tak berkelap-kelip di dekatnya. 

Juni akan ditutup oleh konjungsi Bulan. Kali ini, ia akan "bertemu" dengan Jupiter pada 28 Juni 2021. Keduanya hanya terpisah jarak 4 derajat saja dari sudut pandang Bumi. 

Mengutip laporan Info Astronomy, keduanya akan mulai terlihat pukul 22.30 di langit timur. Sepanjang malam, Jupiter tidak akan meninggalkan sisi Bulan. Sayangnya, planet terbesar di tata surya itu hanya terlihat seperti titik yang bersinar terang di samping satelit Bumi tersebut. 

Ternyata banyak banget peristiwa langit yang layak untuk dinantikan di bulan Juni ini, ya! Semoga dengan menyaksikannya kamu jadi lebih semangat menjalani hari. Catat tanggalnya dan jangan sampai kelewatan, ya!