5 Proses Terbentuknya Planet dan Hubungannya dengan Gravitasi

Belajar tentang alam semesta tak ada habisnya

Planet merupakan objek di alam semesta yang terbentuk dalam kurun waktu yang sangat lama. Planet juga sangat berkorelasi dengan gravitasi, salah satu kekuatan fundamental di alam semesta yang menjaga segala objek bekerja sesuai hukumnya masing-masing.

Namun, apa kamu tahu bagaimana proses terbentuknya sebuah planet di alam semesta? Mengapa planet selalu berhubungan dengan gravitasi? Untuk mencari jawabannya, kamu bisa simak ulasan sains di bawah ini.

1. Kemunculan bahan baku melalui Big Bang

5 Proses Terbentuknya Planet dan Hubungannya dengan Gravitasiilustrasi kondisi di saat Ledakan Besar (pixabay.com/WikiImages)

Dalam teori fisika disebutkan bahwa Big Bang atau Ledakan Besar terjadi sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Menurut laporan dari Space, kondisi alam semesta yang terus mengembang hingga kini menjadi salah satu bukti kuat akan proses terjadinya ledakan superbesar di masa lalu.

Lalu, apa yang terjadi di saat Big Bang tersebut? Secara umum, ledakan hebat itu mengeluarkan berbagai macam bahan baku alam semesta. Pemampatan gravitasi yang begitu masif menyebabkan kondisi di ruang alam semesta tak terbendung lagi dan akhirnya menyemburkan segala macam partikel dari pusat tertentu.

Salah satu bahan baku yang dikeluarkan oleh Big Bang adalah energi dan empat kekuatan fundamental alam. Bahan-bahan lainnya berupa fisik, seperti partikel kecil, hidrogen, helium, proton, neutron, dan lain sebagainya.

2. Keruntuhan gravitasi bintang

5 Proses Terbentuknya Planet dan Hubungannya dengan Gravitasiilustrasi kumpulan bintang di alam semesta (unsplash.com/Jeremy Thomas)

Setelah Big Bang terjadi, kumpulan hidrogen dan partikel lainnya mulai membentuk bintang-bintang yang bersuhu sangat panas. Nah, di masa-masa tertentu, bintang bisa mati dan gravitasinya akan runtuh. Keruntuhan gravitasi bintang bisa menyebabkan pembentukan objek baru, yakni cakram gas dan debu yang terus berputar akibat gravitasi yang berpusat di inti massa objek.

Mengutip dari laman University of Gloucestershire, cakram gas dan debu yang terbentuk berasal dari awan gas yang awalnya ada di dalam bintang. Mereka terus berputar dalam kurun waktu lama, bisa ratusan juta hingga miliaran tahun. Nah, debu-debu yang awalnya ada di bintang tersebut memang menjadi bahan penting bagi pembentukan planet tahap awal.

Baca Juga: 9 Fenomena Langit September 2022, Hujan Meteor hingga Ekuinoks

3. Gumpalan debu membesar menjadi partikel yang lebih padat

5 Proses Terbentuknya Planet dan Hubungannya dengan Gravitasiilustrasi gumpalan debu dan awan di alam semesta (pxhere.com/public domain)

Dilansir laman resmi NASA, gumpalan debu dan gas akan terus berputar dan menjadi bentuk yang lebih padat. Mereka makin membesar dan terus diproses secara bersamaan dari waktu ke waktu. Di sini, gravitasi menjadi kekuatan yang menarik dan menyatukan partikel padat tadi agar tetap bersatu dan bergerak sesuai rotasinya.

Gas juga menjadi salah satu bahan utama dalam pembentukan planet. Putaran dan gumpalan tersebut mungkin akan pecah di beberapa sisinya. Namun, secara umum, mereka akan bertahan dan terus dalam formasi bulatan yang berputar. Dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuatnya dingin dan berbentuk layaknya bola batu raksasa.

4. Temperatur akan turun drastis dan proses terus berjalan

5 Proses Terbentuknya Planet dan Hubungannya dengan Gravitasiilustrasi planet es (picryl.com/NASA)

Proses akan terus berlanjut sampai suhu atau temperatur planet menjadi sangat dingin. Hal ini dapat terjadi ketika sebuah planet terbentuk jauh dari posisi bintang. Ya, bintang sendiri merupakan objek alam semesta yang memberikan panasnya untuk planet dan objek-objek lainnya. Nah, kondisi dingin yang terus menerus akan memerangkap gas di sebuah planet besar.

Bukti dari pembentukan model ini adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Mereka memang cukup jauh dari Matahari sehingga suhunya sangat rendah dan gas cenderung terperangkap di dalamnya. Menurut perkiraan ilmuwan, Jupiter dan Saturnus adalah planet yang lebih dulu terbentuk di tata surya kita, mungkin sekitar 10 juta tahun pertama di tata surya.

5. Planet yang lebih dekat dengan bintang akan berkembang dan bisa menampung kehidupan

5 Proses Terbentuknya Planet dan Hubungannya dengan Gravitasiilustrasi planet Bumi (unsplash.com/NASA)

Planet yang sangat jauh dari bintang dan sumber panas akan membeku dan terdiri dari banyak gas. Akan tetapi, planet yang cukup hangat dan dekat dengan bintang bisa terus berkembang dan dimungkinkan menampung kehidupan. Bumi adalah satu planet yang sangat ideal bagi kehidupan karena posisinya dianggap pas dengan bintang Matahari.

Planet-planet lain yang terbentuk memiliki gravitasinya masing-masing. Mereka akan bergerak sesuai orbit dan rotasinya. Dalam satu tata surya, terdapat satu bintang sebagai objek terbesar yang dikelilingi oleh beberapa planet dan bulan. Secara umum, dibutuhkan ratusan juta hingga miliaran tahun untuk membentuk tata surya.

Planet yang tidak jadi secara sempurna biasanya akan memiliki bentuk kecil dan dinamakan planet kerdil, misalnya Pluto. Nah, sedangkan bongkahan batu besar yang terpental ke luar putaran planet akan membentuk objek baru berupa bulan atau asteroid. Planet dan bintang pun bisa hancur atau mati suatu saat kelak jika energinya sudah habis.

Proses alami pembentukan planet sudah terjadi sejak belasan miliar tahun lalu. Jadi, bagaimana menurutmu? Mempelajari alam semesta memang tidak ada habisnya, bukan?

Baca Juga: 5 Hal Ini Akan Terjadi jika Alam Semesta Tidak Memiliki Gravitasi

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya