Pernah gak sih kamu mendengar tentang prediksi ilmiah, seperti prediksi cuaca ataupun banjir. Prediksi tersebut berasal dari data-data eksplisit yang diolah oleh para ahli menggunakan suatu alat bantu tertentu. Jadi bukan bantuan paranormal ya.
Prediksi tersebut tentu tidak akan 100 persen akurat, karena pasti ada kemungkinan penyimpangan yang terjadi. Tapi tahukah kamu ? Ada hal-hal aneh yang ternyata dapat diprediksi secara ilmiah. Berikut ini adalah 5 di antaranya!
Banyak faktor yang mempengaruhi apakah lagu yang kamu bikin akan menjadi hits atau tidak. Mulai dari kemampuan penyanyinya, lirik, aransemen musik dan banyak lagi hal lainnya. Hal tersebut menggelitik para peneliti dari Universitas Bristol di Inggris untuk membuat suatu algoritma yang dapat menilai lagu yang dikeluarkan akan menjadi populer atau tidak.
Para peneliti tersebut mengumpulkan 40 lagu top inggris dari 50 tahun terakhir dan membuat program yang memperhitungkan 23 variabel dari lagu (mulai dari durasi, tempo, kekerasan dan lain sebagainya). Hasil penelitian ini melahirkan software yang dapat memprediksi 5 lagu top teratas dengan tingkat akurasi 60 persen. Wow banget kan!
Siapa nih yang udah pernah nonton film Numb3rs? Di film tersebut, tokoh utama mampu menyelesaikan kasus pembunuhan hanya dengan menggunakan kalkulator.
Yap, walau kelihatan bodoh hal tersebut ternyata mungkin dapat terjadi kok. Para detektif Los Angeles bekerja sama dengan para ahli matemarika yang dipimpin oleh Andrea Bertozzi, untuk memprediksi geng mana yang bertanggung jawab atas suatu tindak kriminalitas.
Dengan memetakan berbagai data dari suatu geng kejahatan (seperti tujuan geng tersebut, geng/anggota mana yang saling membenci, siapa yang memiliki hutang kepada orang lain dan lain sebagainya), para peneliti mampu membuat perangkat lunak yang dapat memprediksi geng mana yang harus bertanggung jawab atas suatu tindak kriminal atau kejahatan. Perangkat lunak ini memiliki akurasi 80 persen ketika dicoba pada catatan kriminal yang pernah terjadi.
Canggih banget kan? Para peneliti berhasil membuat kecerdasaan buatan (artificial intelligence) untuk memprediksi lokasi penyimpanan bom. Penelitian ini berdasarkan teori abductive reasoning, dengan mengkorelasikan hubungan dari pengamatan dan pelaku serta serangkaian kendala yang dapat terjadi.
Ketika para peneliti mencoba perangkat lunak buatan mereka di Kota Sadr, lebih dari setengahnya berada dalam prediksi yang dihasilkan dan hanya meleset rata-rata 5 km dari lokasi penyimpanan sebenarnya. Selain untuk melacak bom, teori abductive reasoning juga bisa meprediksi perilaku investor, kesalahan diagnosis dan pembaruan data secara langsung.
Sebelum obat baru diluncurkan ke pasaran, tentu harus ada uji cobanya, apakah obat itu memiliki efek yang cukup baik atau tidak. Reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusia saat pemberian obat sangat kompleks dan dapat mengabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti efeknya. Akhirnya hal ini mendorong David Eddy, seorang ahli matematika, untuk memodelkan efek obat-obatan ini.
Dengan mengumpulkan berbagai data medis yang ada, David Eddy membuat sebuah program yang bernama Archimedes untuk menganalisis efek obat ketika masuk ke tubuh manusia. Program ini berhasil membuktikan efek kompleks yang terjadi pada obat diabetes dan menghasilkan sebuah kesimpulan yang sama dengan hasil pengujian langsung. Walaupun demikian, pengujian efek obat secara langsung tetap tidak bisa tergantikan oleh progam komputer karena hal ini memiliki resiko yang sangat tinggi.
Pernah gak sih kamu terjebak disebuah kerumunan yang sangat ramai dan padat? Situasi seperti itu tentu sangat beresiko tinggi mengalami cedera. Pada Konser Love Parade di Jerman pada tahun 2010, sangat banyak korban berjatuhan akibat kerumunan massa yang saling berdesak-desakan. Akibat hal ini, para peneliti dinamika massa melakukan penyelidikan yang intensif dari tragedi yang terjadi. Hasilnya kerumunan yang ada sebenarnya tidak menyerbu ataupun panik.
Di balik itu semua, terjadi Crowd Quake (Kerumunan Gempa), yaitu ketika seseorang terdorong ke depan secara tidak sengaja dan menghasilkan efek domino ke depan sehingga dorongan yang terjadi menjadi berlipat ganda. Hal ini ternyata bisa diprediksi. Dengan melakukan analisa tentang efek Crowd Quake ini, tanda-tanda yang akan terjadi dapat dipantau melalui kamera pengawas dengan berbagai faktor yang sudah ditentukan. Sehingga peristiwa seperti di konser Love Parade tentu dapat dihindari.
Itulah beberapa kejadian cukup "aneh" yang sebenarnya bisa diprediksi dari segi sains. Apakah ada tipe kejadian "aneh" lain yang kami lewatkan? Yuk, diskusi di kolom komentar ya!