Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan Introvert dan Pemalu Menurut Sains

#SainSeru Pemalu itu gak mesti introvert, begitu sebaliknya

Gak sedikit orang beranggapan bahwa seorang introvert itu pemalu dan antisosial. Duh, padahal sebetulnya kedua hal ini berbeda lho.

Bukan sekadar opini, sifat-sifat ini sudah dikaji oleh para peneliti. Dari banyaknya pandangan tentang kedua sifat ini, berikut 5 perbedaan antara introvert dan pemalu menurut sains.

1. Sama-sama suka menyendiri, tapi alasannya beda

Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan Introvert dan Pemalu Menurut SainsPixabay/MossaabDaoui

Bagi introvert, bertemu dengan banyak orang itu sangat melelahkan. Hal inilah yang membuat mereka kehilangan energi. Nah, agar semangat lagi, seorang introvert akan menyendiri. Namun, bukan berarti mereka enggan ketemu orang lagi.

Sedangkan seorang pemalu itu menyendiri karena adanya rasa takut dalam dirinya. Bisa jadi sebenarnya ia pengen banget ngobrol sama orang, tapi takut dicuekin. Maka, ia lebih memilih sendirian saja daripada kecewa dan merasa malu.

Hal ini diungkapkan Susan Cain dalam bukunya Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking. Ia menuliskan bahwa sifat pemalu lebih mengarah soal rasa takut dalam diri untuk bersosialisasi. Sedangkan introversi adalah pilihan untuk menempatkan pada sesuatu yang membuat diri nyaman.

2. Sependiam apa pun introvert, ia masih bisa berbincang panjang di hadapan orang. Sementara pemalu tidak

Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan Introvert dan Pemalu Menurut SainsPexels/Oleksandr Pidvalnyi

Ya, seorang introvert sebenarnya gak pendiam kok. Mereka tetap bisa ngomong banyak tapi dalam grup kecil. Sementara di grup yang besar mereka lebih memilih diam.

Sementara itu, pemalu punya banyak banget kata-kata di dalam kepalanya. Tapi dia gak berani mengungkapkan. Seringkali karena takut idenya dihina atau dikomentari. Oleh karenanya, ia lebih sering diam.

Louis A. Schmidt dan Arnold H. Buss dari University of Texas melakukan survei kepada 947 mahasiswa untuk mengukur korelasi antara pemalu dan introvert dalam hal sosialisasi. Hasilnya, mereka mengungkapkan bahwa introvert gak terlalu menghindari lingkungan sosial, juga gak terlalu semangat untuk bersosialisasi.

Dengan kata lain, mirip seperti kata Cain, meski introvert gak terlalu suka berinteraksi, namun mereka gak takut melakukannya.

Baca Juga: 7 Alasan Logis Para Introvert yang Suka Menyendiri Lebih Pintar & Kuat

3. Introvert itu bisa dikaji secara biologis, sementara pemalu lebih kepada perilaku sosial

Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan Introvert dan Pemalu Menurut SainsPexels/Victoria Borodinova

Bernardo J. Carducci, salah seorang profesor psikologi dari Indiana University Southeast mengatakan, "Orang pemalu itu tetap akan pergi ke pesta, bar, atau ruang publik—mereka tidak masalah soal itu. Yang jadi masalah bagi mereka adalah soal kehadirannya di publik."

Sementara itu, kepribadian introvert bisa dilihat dari otaknya. Sistem otak introvert dan ekstrovert itu berbeda. Menurut Carducci, introvert memiliki nervous system yang lebih sensitif daripada ekstrovert. Ia mencontohkan ketika sebuah musik diputar keras, introvert bakal menjauh dari speaker. Hal ini karena volume kontrol dalam otaknya lebih tinggi daripada ekstrovert.

Faktor yang mempengaruhi sensitivitas ini adalah level monoamine oxidase (MAO) di dalam otak. Enzim ini yang menjebol neurotransmiter, sel yang berfungsi untuk berkomunikasi.

4. Sifat pemalu bisa jadi karena faktor masa lalu, sementara introvert itu memang sejak lahir

Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan Introvert dan Pemalu Menurut SainsPexels/Leah Kelley

Penelitian menunjukkan bahwa sifat pemalu disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah faktor lingkungan dan trauma sosial. Pengalaman di masa lampau berpengaruh dalam hal kepercayaan diri seseorang. Misalnya, mengalami perisakan saat masih kecil, memiliki orangtua yang pemalu sehingga terpengaruh, atau pengalaman memalukan di masa lampau yang akhirnya meruntuhkan kepercayaan diri.

Sementara itu, sikap introvert memang sudah bawaan sejak lahir. Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, introvert dapat dikaji secara biologis dan kimiawi melalui otaknya. Sehingga hal ini sudah tentu bawaan sejak lahir.

Tidak sedikit psikolog yang menyatakan bahwa rasa malu bisa disembuhkan, tidak seperti introvert yang memang sudah menjadi kepribadian seseorang. 

5. Sifat pemalu bisa mengarahkan seseorang pada depresi, sementara introvert tidak selalu

Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan Introvert dan Pemalu Menurut SainsPexels/Kat Jayne

Romoe Vitelli Ph.D dalam artikelnya yang ditulis di Psychology Today, menyebutkan bahwa sifat pemalu bisa mengarahkan seseorang pada social anxiety. Bila semakin parah justru akan membuatnya depresi.

Didorong oleh rasa takut akan penolakan, seorang pemalu cenderung menarik diri dari lingkungan sosial yang ramai atau enggan bergumul di sana. Menurut Vitelli, meski bisa saja sifat ini tidak menunjukkan diagnosis social phobia, sifat pemalu punya efek kuat untuk membuat seseorang menjadi depresi karena perasaan terisolasi.

Berbeda dengan introvert. Mereka cenderung menarik diri dari lingkungan sosial semata untuk mengumpulkan energi. Alih-alih merasa takut, introvert tetap mampu bersosialisasi dengan baik. Seorang pemalu seringkali juga merupakan seorang introvert. Tapi tak berarti seorang ekstrovert tidak akan pernah jadi pemalu.

Itulah beberapa pandangan para ahli mengenai perbedaan introvert dan pemalu. Kedua sifat ini masih terus dikaji sehingga poin-poin di atas tidaklah mutlak. Yang jelas, menurut para psikolog sifat pemalu itu bisa diubah. Tentu hal itu akan tercipta dengan motivasi dari dalam diri dan latihan yang keras.

Mulai sekarang, jangan salah artikan soal introvert dan pemalu lagi, ya!

Baca Juga: Apakah Orang Pintar Selalu Kreatif? Begini Penjelasan Ahli Psikologi

Gendhis Arimbi Photo Verified Writer Gendhis Arimbi

Storyteller

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya