5 Jenis Moluska yang Aman Dimakan, Dagingnya Punya Banyak Gizi!

- Gurita memiliki kandungan gizi tinggi, seperti protein, antidepresan, vitamin, zinc, dan serat.
- Cumi-cumi memiliki harga terjangkau, berlimpah dagingnya, dan kaya akan nutrisi seperti vitamin C, kalsium, kalori, protein, dan serat.
- Sotong memiliki ukuran besar dengan 150 spesies di seluruh dunia. Dagingnya mirip dengan cumi-cumi namun lebih sulit ditemukan di pasaran.
Moluska merujuk pada hewan yang berasal dari filum Mollusca. Moluska memiliki beberapa ciri khas, seperti tubuh yang lunak, fleksibel, hidup di perairan, dan tidak memiliki tulang belakang. Sekilas, moluska memang terlihat menjijikan, namun ternyata mereka bisa dimakan, lho. Sejak dulu, manusia sudah menangkap, menjual, dan mengonsumsi hewan tersebut.
Contohnya, gurita bisa dijadikan makanan khas seperti takoyaki. Kemudian, kerang bisa diolah dengan cara direbus. Tak mau kalah, sotong dan cumi juga bisa dimasak dengan cara digoreng atau dipadukan dengan berbagai jenis saus. Penasaran jenis moluska apa saja yang bisa makan? Maka dari itu, simak artikel ini dengan seksama!
1. Gurita

Jika dibandingkan dengan moluska lain, gurita merupakan salah satu yang terunik. Pertama, ia bisa mengubah warna dan tekstur tubuhnya dalam rangka berkamuflase. Gak cuma itu, gurita juga sangat cerdas karena bisa mengenali diri sendiri, memahami sekitar, memecahkan masalah kompleks, bahkan bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Gurita juga beragam, ada yang kecil, besar, bahkan ada yang berbisa.
Dilansir Healthline, daging gurita memiliki banyak kandungan gizi. Contohnya, ada protein yang membantu pertumbuhan. Kemudian, gurita juga memiliki kandungan antidepresan yang bisa mencegah stres. Tak cuma itu, nutrisi lain seperti vitamin, zinc, dan serat juga tersedia. Daging gurita sendiri kenyal, gurih, dan agak manis.
2. Cumi-cumi

Cumi-cumi merupakan salah satu moluska konsumsi terpopuler. Bayangkan saja, harganya terjangkau, dagingnya berlimpah, dan rasanya sangat lezat. Jadi, hewan ini bisa dibeli dengan mudah, dinikmati oleh siapapun, dan bisa diolah dengan berbagai cara. Sama seperti gurita, cumi-cumi juga memiliki kandungan gizi berlimpah, seperti vitamin C, kalsium, kalori, protein, dan serat.
Laman Britannica menjelaskan kalau ada sekitar 300 spesies cumi-cumi di seluruh dunia. Mereka bisa hidup di berbagai habitat, mulai dari area karang, laut lepas, laut dalam, hingga perairan yang dingin. Cumi-cumi mudah dikenali dari tubuhnya yang memanjang. Gerakannya juga gesit, lincah, dan ia bisa mengeluarkan tinta hitam saat merasa terancam.
3. Sotong

Sekilas, sotong terlihat seperti penggabungan antara cumi-cumi dengan gurita. Pertama, badannya memanjang seperti cumi-cumi. Uniknya, ia membulat dan bisa mengubah warna tubuh seperti gurita. Ukuran sotong juga cukup besar, bahkan menurut laman A-Z Animals bobot maksimal sotong bisa mencapai 10 kilogram. Terakhir, setidaknya ada sekitar 150 spesies sotong di seluruh dunia.
Daging sotong sering dibandingkan dengan daging cumi-cumi. Sebab, bentuk tubuh mereka mirip dan rasanya juga serupa. Hanya saja, sotong lebih besar, mahal, dan lebih sulit ditemukan di pasaran. Sama seperti cumi-cumi, olahan sotong juga sangat beragam. Terkadang, sotong bisa digoreng, dipanggang, dicampur dengan saus, hingga dipadukan dengan rempah.
4. Kerang

Ada banyak jenis kerang yang bisa diolah sebagai makanan, seperti kerang hijau dan tiram. Tak hanya di laut lepas, kerang juga bisa kamu temukan di sungai, muara sungai, area payau, hingga pesisir pantai. Tak seperti moluska lain, kerang memiliki cangkang keras sehingga kamu harus membuka cangkang tersebut sebelum memakannya. Daging kerang sangat khas dengan teksturnya yang lembut.
Dikutip goodFood, daging kerang mengandung asam amino, bisa mengurangi risiko penyakit jantung, dan bisa memperkuat daya tahan tubuh. Saat ini, harga kerang juga cukup terjangkau sehingga siapapun bisa membelinya. Jika ingin memakan kerang, kamu bisa mengolahnya dengan cara dipanggang, ditumis, atau direbus.
5. Keong

Kelihatannya, keong memang menjijikan, namun ternyata keong cukup populer sebagai makanan, lho. Di Indonesia, keong kerap dimakan oleh masyarakat pesisir atau petani. Gak cuma di Indonesia, di Eropa keong juga bisa diolah menjadi makanan mewah bernama escargot.
Uniknya, laman FoodUnfolded menjelaskan kalau keong bisa menjadi sumber makanan alternatif. Dalam hal ini, keong bisa menggantikan daging ikan, ayam, atau sapi. Hal tersebut bisa terjadi karena populasi keong yang sangat melimpah dan kandungan gizinya yang tinggi. Hanya saja, tak semua orang bisa memakan keong karena perawakannya yang menjijikan.
Tak kalah dari ikan atau ayam, ternyata daging moluska sangat lezat dan bergizi. Karenanya, hewan tanpa tulang tersebut bisa diolah menjadi berbagai makanan. Selain itu, moluska juga terbilang unik dan berbeda dari hewan lain. Jadi, jika bosan dengan daging yang itu-itu saja maka kamu bisa mencoba memakan moluska.