Matahari memiliki 333.000 kali massa Bumi dan menghasilkan jumlah energi yang sama dengan 100 miliar bom hidrogen setiap detik! Massa raksasa membuat matahari menjadi kekuatan gravitasi dominan di tata surya yang mengunci delapan planet menjadi orbit elips pada saat sama.
Energi matahari yang sangat banyak memanaskan planet kita cukup untuk memenuhi kehidupan semua makhluk di dalamnya.Tapi apa yang akan terjadi jika kita kehilangan sinar matahari? Apa yang akan kita rasakan?
Hal pertama yang akan terjadi saat matahari menghilang adalah umi bersama semua planet lainnya akan terbang ke luar angkasa. Ini akan menjadi kekacauan yang luar biasa dan menyeluruh di tata surya kita. Kemudian cahaya perjalanannya sekitar 671 juta mil per jam dan memakan waktu sekitar 8 menit untuk mencapai Bumi.
Karena itu, kita masih akan melihat matahari di langit, delapan menit setelah lenyap. Jadi, jika kecepatan cahaya konstan dan kecepatan gravitasi lenyap seketika, maka akan merasakan lenyapnya matahari sebelum kita melihatnya.
Tapi, seperti yang dipaparkan oleh Einstein dalam teorinya tentang relativitas umum yang dia perkenalkan pada tahun 1915, gaya gravitasi tidak lenyap seketika. Tetapi sebenarnya ia melaju dengan kecepatan yang sama dengan cahaya!
Oleh karena itu jika matahari menghilang, kita tidak akan sadar selama delapan menit bahwa bencana yang tak terelakkan menimpa manusia.
Setelah delapan menit, satu hal di Bumi akan berhenti bekerja. Sebagian besar tanaman kecil akan mati dalam hitungan hari. Tapi bukan itu yang harus kita khawatirkan. Suhu permukaan rata-rata bumi akan turun sampai 32 derajat Fahrenheit setelah minggu pertama, dan kemudian mencapai 150 derajat Fahrenheit pada akhir tahun pertama.
Sementara itu, samudra di bumi akan semakin dingin, akhirnya membeku, mengubah Bumi menjadi dunia es. Tapi seperti danau dalam di musim dingin, hanya permukaan yang membeku, meninggalkan samudera cair di bawahnya. Jika ada manusia yang selamat dari transformasi ekstrem ini, satu-satunya tempat perlindungan mereka, menurut Stevens yaitu dekat lubang panas bumi di dasar laut. Tempat ini memancarkan panas yang keluar dari pusat bumi.
Kehidupan akan gelap dan sepi. Sulit untuk mengetahui apakah manusia akan bertahan lama di bawah kondisi ini. Di sisi lain, hewan yang tinggal di sekitar tempat ini akan terus bertahan selama miliaran tahun setelah matahari lenyap. Itu karena hewan tidak membutuhkan sinar matahari untuk hidup. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan makanan dan energi dari panas yang keluar dari lubang panas bumi ini.
Sementara banyak kehidupan akan padam dari planet kita tanpa matahari. Organisme yang tahan dengan panas bumi ini akan terus berkembang selama miliaran tahun tanpa sinar matahari.
Saat ini, Bumi mengorbit matahari dengan kecepatan 67.000 mil per jam. Jika matahari lenyap, tarikan gravitasinya akan hilang, tapi kecepatan Bumi akan tetap sama. Mengapa? Bayangkan kamu mengikat batu dan kemudian mengayunkan tali itu secara melingkar di atas kepala, lalu lepaskan. Batu itu terbang dengan garis lurus menjauh dari kamu, dengan cara yang sama seperti Bumi akan terbang lurus dari titik sentral di tempat di mana matahari biasa duduk.
Selama Bumi tidak bertabrakan dengan planet lain, asteroid, atau komet, hanya butuh sekitar 377.000.000 jam (43.000 tahun) agar dapat melintasi 4,3 tahun cahaya - jarak ke bintang terdekat, Alpha Centauri. Setelah 1 miliar tahun, Steven menghitung, Bumi akan menempuh perjalanan 100.000 tahun cahaya, atau seluruh galaksi Bima Sakti.
Siapa bilang planet kita tidak akan diangkat dan masuk ke orbit oleh bintang lain? mungkin planet kita akan masuk ke lubang hitam. Galaksi Milky Way menampung sekitar 100 miliar bintang dan sebanyak satu miliar lubang hitam. Apapun hasilnya, masa depan Bumi setelah matahari tidak ada akan menjadi petualangan yang seru sekaligus mengerikan di alam semesta.
Info ini dilansir dari Youtube Vsauce, di bawah ini. Meski kebenaran teori ini belum bisa dipertanggungjawabkan atau tidak, semoga kamu bisa bijak menyikapi info ini. Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada makhluk hidup dan semesta alam nantinya. Semua tergantung kuasa-Nya.