7 Negara Ini Memanfaatkan Angin sebagai Sumber Energi

China memiliki kapasitas energi angin dengan total lebih dari 288 GW pada akhir 2020. Lebih dari 278 GW sumber energi berasal dari darat, dengan 10 GW sisanya berbasis lepas pantai.

Negara ini juga menargetkan netralitas karbon pada tahun 2060. Untuk memenuhi tujuan dekarbonisasi, pembangkit batu bara secara bertahap dihentikan. Selain itu, angin serta sumber terbarukan lainnya kemungkinan akan tumbuh lebih jauh.

Amerika Serikat memiliki sumber daya angin dengan kapasitas sekitar 122 GW pada tahun 2020 yang hampir semuanya berbasis darat. Texas memimpin di antara negara bagian AS untuk pembangkit tenaga angin, sementara Wyoming, Oklahoma, Iowa dan Missouri juga aktif dalam mengembangkan teknologi.

Amerika Serikat memiliki upaya mendekarbonisasi sistem tenaga pada tahun 2035. Karenanya, negara ini tengah berusaha untuk selalu mengembangkan kapasitas sumber listrik bertenaga angin baik melalui angin darat maupun lepas pantai.

Jerman memiliki total kapasitas nasional sebanyak 63 GW dengan bagian 55 GW di darat dan 7,7 GW di lepas pantai. Dengan jumlah tersebut, tenaga angin menyumbang 27 persen listrik di Jerman pada tahun 2020.

Negara ini bertekad agar 65 persen dari sumber listriknya berasal dari sumber terbarukan pada tahun 2030. Untuk memenuhi ambisi ini, pemerintah berencana memiliki 71 GW kapasitas angin darat pada tahun 2030, serta 20 GW dipasang di lepas pantai.

Angin adalah sumber utama pembangkit listrik terbarukan di Spanyol, dan pada tahun 2020 negara ini memasang 1,4 GW kapasitas baru. Dengan begitu, total kapasitas energi angin yang terpasang di sini adalah 27 GW yang sebagian besar berasal dari darat.

Wilayah Castilla y Leon, Castilla La Mancha, Galicia, Andalusia dan Aragon termasuk yang paling aktif dalam hal pengembangan tenaga angin. Namun, perusahaan energi Spanyol, yaitu Iberdrola, baru-baru ini mengumumkan ambisi untuk mengembangkan proyek angin lepas pantai terapung skala komersial pertama di negara itu.

Inggris merupakan negara di Eropa yang memiliki sumber energi bertenaga angin dengan kapasitas lebih dari 20,7 GW. Sebagian besar energi angin di Inggris berasal dari lepas pantai.

Salah satu proyek yang terbesar adalah proyek Walney di lepas pantai Cumbria, Inggris Barat Laut. Kapasitas listrik bertenaga angin di Inggris menyumbang sekitar 3 persen dari sumber energi bertenaga angin di dunia.

Prancis sedang beralih dari tenaga nuklir menuju sumber energi tenaga angin. Sebelumnya, nuklir memasok 75 persen dari kebutuhan energi negara ini dan saat ini berencana untuk beralih ke angin dengan terus melipatgandakan kapasitas angin daratnya pada tahun 2030.

Sayangnya, keinginan untuk beralih dan memanfaatkan angin sebagai sumber listrik utama di Prancis diikuti dengan pro kontra di dalam negara ini. Sebagian besar penduduk menganggap turbin angin berisik dan mengganggu.

Brasil memiliki kapasitas angin terbesar di Amerika Selatan, yaitu sekitar 14,5 GW dan sedang memperluas kapasitasnya secara signifikan. Data terbaru pada tahun 2019 menunjukkan bahwa tenaga angin di sini meningkat sebesar 8,9 persen dari tahun ke tahun.

Tenaga angin sendiri membentuk sekitar 8 persen dari total kapasitas energi di Brasil. Selain itu, infrastuktur untuk energi angin juga akan terus diperluas.

Sumber energi bertenaga angin tentu saja memiliki banyak kelebihan daripada batu bara, bukan hanya dalam bidang ekonomi tapi juga lingkungan. Semoga Indonesia cepat menyusul dan memanfaatkan angin sebagai sumber energi terbarukan.