7 Alasan Ilmiah Perlu Sering Kontak Fisik dengan Pasangan

Sejak masih bayi pun, setiap individu mendambakan koneksi sosial. Sentuhan dari ibu kepada anak menjadi hal yang terus dibutuhkan si kecil untuk membuatnya merasa aman dan nyaman. Melalui kedekatan ini pula, ikatan batin pun jadi terbentuk antara anak dan ibunya.

Saat kamu bersentuhan dengan pasangan yang kamu percayai dan sayangi, lonjakan hormon oksitosin terjadi cukup tinggi di otak. Hormon ini juga kerap disebut sebagai hormon cinta lantaran membantumu terus merasakan ketertarikan yang mendalam dengan pasangan.

Lobus frontal sisi kiri yang menyebabkan emosi positif pun turut aktif kala kamu bersentuhan dengan si dia. Bahkan yang lebih menarik, studi menunjukkan bahwa ketika berpegangan tangan, detak jantung serta gelombang otak pasangan akan sinkron satu sama lain.

Pernah merasa begitu grogi saat akan menghadapi presentasi, interview kerja, atau yang lainnya? Kemudian merasa begitu tenang ketika seseorang yang kamu percayai mengusap punggungmu?

Fenomena ini pun rupanya telah menjadi objek penelitian Tiffany Field, Ph.D, direktur University of Miami's Touch Research Institute. Sentuhan dengan orang yang tersayang terbukti dapat membantumu untuk merasa relaks, baik dari segi fisik maupun mental.

Peneliti dari University of Coloradi Boulder, Pavel Goldstein Ph.D., melakukan riset setelah pengamatannya terhadap pengalamannya sendiri. Ketika istrinya merasakan sakit yang luar biasa dalam proses persalinan, sang istri hanya memintanya memegang tangannya.

Pertanyaan tentang apakah sentuhan bisa membantu mengurangi rasa sakit (dan bagaimana cara kerjanya bila benar demikian) kemudian terjawab setelah diketahui hasil observasi, yang kemudian dipublikasikan dalam sebuah jurnal. Selain saat berpegangan detak jantung dan napas pasangan tersebut bersinkronisasi, rasa sakit dari 22 wanita yang menjadi partisipan terbukti berkurang. 

Dalam keadaan penuh tekanan dan gelisah, hormon kortisol akan lebih banyak diproduksi. Akibatnya, kamu jadi lebih sering dilanda berbagai penyakit dalam kondisi ini, kan? Sementara itu, semakin sering kamu memberi dan menerima sentuhan afektif dari orang yang kamu sayangi, berbagai hormon baik jadi lebih banyak diproduksi sehingga membuat sistem kekebalan tubuhmu meningkat. 

Merasa kesepian dan terisolasi adalah dua penyebab terganggunya kesehatan mental yang sangat umum. Pada dasarnya, setiap orang ingin merasakan bahwa ada orang lain yang membutuhkan, menyayangi dan memedulikannya.

Kebutuhan ini pun bisa diakomodasi dengan sentuhan seperti pelukan atau bahkan genggaman tangan. Kamu juga tentu merasa diinginkan dan dipedulikan bukan, saat disentuh oleh kekasih tersayang?

Dengan seluruh penjelasan secara ilmiah di atas, wajar kan, bila kemudian hubunganmu dan pasangan jadi lebih bahagia dengan sentuhan yang afektif? Selain menyehatkan secara fisik, emosi dan psikologismu serta pasangan pun juga terkena dampak positifnya. Melalui kontak fisik yang penuh afeksi, kamu dan pasangan akan berbagi rasa saling membutuhkan, mencintai dan mendukung.

See? Tidak semua kontak fisik yang dilakukan bersama pasangan harus bersifat seksual untuk memberikan banyak manfaat bagi kesehatan lahir dan batinmu. Gestur kecil seperti mengusap punggung, tangan dan ibu jari si dia saja juga bisa memberikan dampak yang sama positifnya, kok. 

Jadi, yuk tunjukkan kepedulianmu dan sehat bersama pasangan dengan berbagi sentuhan afektif!