NASA Gandeng Prada untuk Desain Baju Astronot, Bakal Lebih Stylish!

Penampilan astronot akan lebih fashionable saat di Bulan

Rumah mode mewah Italia, Prada, akan berkolaborasi dengan perusahaan luar angkasa komersial, Axiom Space. Kerja sama tersebut guna merancang pakaian antariksa baru untuk NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa) untuk misi Artemis III pada tahun 2025. Diharapkan astronot dapat terbang dengan penuh gaya, menurut Prada dan Axiom Space dama pengumumnya.

Misi Artemis III akan menjadi pendaratan berawak pertama di bulan sejak Apollo 17 pada bulan Desember 1972 sekaligus astronot wanita pertama yang mendarat di Bulan.

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Prada dalam pakaian antariksa Axiom Extravehicular Mobility Unit (AxEMU),” kata CEO Axiom Space Michael Suffredini yang dikutip dari laman Insider.

Menurutnya, keahlian Prada dalam hal mengolah bahan mentah, teknik manufaktur, dan konsep desain inovatif akan menghadirkan teknologi canggih, tidak hanya kenyamanan astronot di permukaan Bulan, tetapi juga pertimbangan faktor manusia yang belum pernah ada pada pakaian antariksa lama.

Baju astronot tidak lagi monoton

Pakaian AxEMU baru ini memiliki peralatan khusus dan elemen desain yang akan memberi astronot kemampuan lebih besar untuk eksplorasi ruang angkasa dan penelitian ilmiah, sekaligus melindungi mereka dari lingkungan yang keras, sehingga dapat hidup dan bekerja di dalam dan di sekitar satelit alami Bumi itu.

NASA mengungkapkan pada tahun 1974 bahwa pakaian antariksanya sangat mahal dan berharga antara USD 15-22 juta. Agensi penerbangan AS itu kemudian menyewa Axiom Space pada Juni 2022 untuk membuat pakaian antariksa terbarunya setelah mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghabiskan USD 420 juta sejak tahun 2017 untuk mencoba mengembangkan pakaian antariksanya sendiri.

Baca Juga: Inilah Astronot yang akan Mengelilingi Bulan dalam Misi Artemis 2

Astronot perempuan yang terpilih ke Bulan

NASA Gandeng Prada untuk Desain Baju Astronot, Bakal Lebih Stylish!Christina Koch (nasa.gov)

Pada April kemarin NASA menunjuk Christina Hammock Koch untuk misi Artemis II. Artinya dia berpotensi jadi astronot wanita pertama yang ke sana, dijadwalkan pada November 2024.

Wanita usia 44 tahun ini merupakan seorang insinyur listrik dan juga memegang rekor sebagai astronot wanita terlama di luar angkasa dengan total waktu yang dihabiskan mencapai 328 hari.

Misi tersebut akan membuatnya bergabung dengan Jeremy Hansen, Reid Wiseman, serta Victor Glover yang merupakan astronot kulit hitam pertama yang akan berada di Bulan.

Baca Juga: NASA Berencana Membangun Rumah di Bulan pada Tahun 2040

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya