Jakarta Masih 3 Besar Polusi Udara Terburuk di Dunia

Duh, kualitas udara Jakarta belum membaik

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengurangi polusi udara mulai Senin (21/8/2023). Namun, kebijakan tersebut ternyata belum memengaruhi kualitas udara di Jakarta sampai Jumat (25/8/2023).

Berdasarkan laman IQ Air, polusi udara di Ibu Kota masih berada di tiga besar dunia sampai pukul 08.21 WIB. Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 167 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 90 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Padahal, standar kualitas udara ideal dari WHO memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara nol sampai lima mikrogram per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 18 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip IQ Air.

IQ Air menyarankan agar warga memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan. Namun jika dalam ruangan, sebaiknya menyalakan penyaring udara (air purifier) dan menutup jendela.

1. Polusi udara bukan di Jakarta saja

Jakarta Masih 3 Besar Polusi Udara Terburuk di DuniaPenjabat (PJ) Heru Budi Hartono di ruang Pola Balai Kota, Kamis (24/8/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan permasalahan polusi udara tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga wilayah penyangga.

"Pertama polusi itu tidak hanya di Jakarta ya, mungkin dari Jabodetabek," ujar Heru di Balai Kota, Rabu (23/8/2023).

Heru menerangkan ada sejumlah faktor yang memengaruhi kualitas udara di Jakarta mulai kendaraan sampai industri. Untuk itu, Pemprov DKI menerapkan Work From Home agar langit di Jakarta bisa biru saat KTT ASEAN berlangsung pada 4 sampai 7 September 2023.

Namun, kebijakan WFH untuk ASN DKI, tak berlaku pada lingkup pelayanan umum dan berimbas langsung ke masyarakat seperti sekolah, rumah sakit, dan lainnya, tetap beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga: Catat, Ini 5 Ruas Jalan Jadi Titik Razia Uji Emisi di Jakarta Hari Ini

2. Kualitas udara Jakarta sedang tidak baik

Jakarta Masih 3 Besar Polusi Udara Terburuk di DuniaIlustrasi Polusi Udara. (IDN Times/Anata)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengakui kualitas udara di Jakarta buruk. Kondisi ini terlihat dari aplikasi atau alat pemantau kondisi udara yang melaporkan polusi di Ibu Kota dengan konsentrat polutan yang tinggi.

"Memang, kami akui kondisi udara Jakarta memang sedang tidak baik-baik saja. Bisa dilihat dari IQ Air dan beberapa aplikasi lain seperti JAKI, KLHK dan BMKG," ujar Asep dalam YouTube FMB91_IKP, Kamis (24/8/2023).

3. DLH akan gelar razia uji emisi

Jakarta Masih 3 Besar Polusi Udara Terburuk di DuniaANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Asep mengatakan pihaknya telah melakukan aksi cepat untuk mengatasi polusi udara di Jakarta seperti menerapkan kebijakan WFH untuk sebagian Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemprov DKI, inventarisasi gedung Jakarta green building, dan uji emisi.

DLH bersama Polda Metro Jaya, dijelaskan Asep, akan menggelar razia uji emisi kendaraan bermotor. Rencananya pada 1 September 2023 akan dilakukan tilang uji emisi sebagai salah satu upaya penanganan polusi udara.

"Jadi mulai September 2023 sampai dengan tiga bulan ke depan, kami akan melakukan razia uji emisi bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Polisi Militer (POM) TNI, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)," katanya.

Baca Juga: Gawat! Pasien ISPA di Jakarta Tembus 200 Ribu akibat Polusi Udara

Topik:

  • Satria Permana
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya