Ngerinya Planet Venus, Lebih Mirip Neraka daripada Hunian

Para peneliti di NASA Glenn Research Center, di mana GEER diletakkan, telah memperpanjang percobaannya dan mencobakan berbagai material dalam uji lingkungan "Venus"-nya. Mereka memasukkan semua jenis logam, keramik, kabel, jaring, plat dan elektronik untuk melihat mana yang bertahan dan mana yang menjadi debu.

Menurut peneliti spesial kimia dan material, permukaan Venus sangat-sangat korosif. Satelit terakhir yang mengunjungi Venus adalah Venera 13 pada tahun 1982 dan hanya mampu bertahan selama 2 jam 7 menit. Wah, itu baru satelit loh, bagaimana dengan makhluk hidup ya?

Atmosfernya gak hanya berupa gas, tapi sebuah senyawa "cair" superkritis yang berubah-ubah. "Cairan" superkritis itu bersifat cair maupun seperti gas. Bukan seperti bumi yang memiliki awan uap air, Venus memiliki awan asam sulfur.

Atmosfer sekitarnya pun terdiri dari hidrogen florida, hidrogen klorida, hidrogen sulfida dan asam sulfur, yang semuanya merupakan kimia berbahaya. Kebayang kan jika kita harus menghirup atau bersentuhan dengan semua kandungan kimia berbahaya tersebut?

Inilah dampak dari global warming yang dibiarkan di Venus, untungnya bumi memiliki manusia yang bisa mencegah dampak global warming, mengerikannya menurut peneliti bumi sangat mungkin mengalami hal yang sama. Secara fisik Venus adalah planet berbatu, memiliki 82 persen masa dan 90 persen gravitasi permukaan dibandingkan bumi.

Dulunya, para peneliti mengetahui planet ini memiliki atmosfer yang persisten sebagai "zona bisa dihuni" karena air bisa muncul di sana. Bahkan dulu diketahui memiliki lautan yang dangkal dan hangat yang nyaman ditempati selama sekitar 2 miliar tahun, atau sekitar 1,2 miliar tahun jika menggunakan perhitungan waktu bumi.

Data yang terkumpul tentang Venus menyatakan bahwa udara permukaannya hampir 97 persen karbondioksida, sekitar 100 kali lebih kental dari atmosfer bumi. Suhunya pun membakar sekitar 462 derajat Celcius, itu dua kali temperatur yang dibutuhkan untuk menghabiskan kayu dengan cepat dan cukup panas untuk melelehkan logam.

Berjalan di Venus akan serasa seperti berjalan di dalam laut dengan tekanan yang sama seperti kedalaman 100 meter, namun panasnya yang luar biasa seakan kamu ada di dalam alat presto raksasa. Widiiih, kita bisa tak berbentuk lagi jika ada di sana saat ini.

Misi tersebut beberapanya termasuk 8 satelit dan 10 misi pendaratan mesin, sebagian besar dilakukan oleh Uni Soviet. Namun gak ada yang bisa bertahan begitu lama di permukaan, sampai akhirnya diciptakan proyek GEER, untuk membuat kemungkinan bertahan lama itu.

Jepang adalah satu-satunya negara yang memiliki pesawat luar angkasa mengelilingi Venus, disebut Akatsuki (bukan organisasi yang ada di Naruto ya), sayangnya hanya mengorbit, gak mendarat. Amerika pun belum berani mendaratkan apapun di Venus. Namun, Nasa saat ini sedang mempersiapkan satelit Venus yang dinamakan DAVINCI.

Jika NASA serius akan meluncurkannya, maka GEER akan ikut dikembangkan juga dan satelit itu diperkirakan akan tiba pada tahun 2023, sebuah satelit yang mampu menangkap gambar resolusi tinggi dari Planet Venus. Semua orang yang antusias dengan proyek ini menantikan waktu tersebut.

Jadi ikut gak sabar ya untuk menanti hasil penangkapan satelit di proyek ini. Semoga pada saat itu kita sudah bisa menyaksikan kondisi pemandangan Venus dalam detail gambar yang menakjubkan ya!