8 Tanda Bukti bahwa Alien Ada di Alam Semesta

Reza mengawali perbincangan dengan membahas mengenai alien abduction (penculikan yang dilakukan oleh alien).

"Yang paling terkenal adalah kisah Betty dan Barney Hill. Sepasang suami istri yang mengaku pernah diculik oleh alien di tahun 60-an," terang Reza. 

Tepatnya pada 19-20 September 1961, mereka mengklaim pernah diculik oleh makhluk luar angkasa di pedesaan negara bagian New Hampshire, Amerika Serikat. Penculikan ini juga dikenal dengan 'insiden Zeta Reticuli' karena pasangan itu pernah mengaku diculik oleh alien dari sistem Zeta Reticuli.

Kisah mereka kemudian diadaptasi menjadi buku berjudul The Interrupted Journey di tahun 1966 dan menjadi film televisi berjudul The UFO Incident di tahun 1975.

"Waktu diculik, mereka mengaku melihat empat sosok yang berwarna abu-abu dengan kepala dan mata besar serta tubuh yang kecil. Wujud yang diceritakan oleh Betty dan Barney Hill inilah yang menjadi simbol alien seperti yang kita kenal sekarang," lanjutnya lagi.

Yang kedua, adanya teori konspirasi yang mengatakan bahwa Adolf Hitler, pendiri partai Nazi, memiliki keterkaitan dengan makhluk luar angkasa. Hal ini mengacu pada terbukanya dokumen rahasia Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa Adolf Hitler memiliki teknologi piring terbang/unidentified flying object (UFO), saat perang dunia II.

Dikutip dari International Business Times dan Daily Star, dokumen ini menyatakan bahwa Nazi memiliki piring terbang yang sanggup terbang sampai ketinggian 12.400 meter dalam tiga menit dengan kecepatan 4 ribu kilometer per jam. 

Dari mana informasi dokumen ini didapat? Hal ini diklaim didapat dari hasil interview CIA dengan insinyur Jerman George Klein, sekitar 11 Maret hingga 20 Mei 1952, tujuh tahun setelah usainya perang dunia II.

Lantas, apakah ada bukti keberadaan alien di Indonesia? Reza mengatakan hal ini pernah terjadi di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar tahun 1959.

"Katanya, ada warga yang bertemu dengan sosok misterius. Wujudnya asing, berbeda dengan manusia dan menanyakan berbagai macam hal ke warga setempat," terang Reza.

Dilansir dari laman Indo Crop Circles, warga kemudian melapor ke aparat setempat. Dengan segera, hal ini menimbulkan gejolak di masyarakat dan membuat mereka memburu keberadaan makhluk asing tersebut. Warga kemudian mengejar dan melemparinya dengan panah, namun panah tersebut tak bisa melukai mereka.

Semakin misterius, makhluk itu hilang dan tak bisa dilacak. Beberapa waktu kemudian, sesosok yang sama muncul di Pulau Pantar, tak jauh dari Pulau Alor. Di sana, mereka dikabarkan menculik warga setempat, lalu kemudian dibebaskan kembali. Mysterious, right?

Sudah sedari lama Area 51 di wilayah Nevada, Amerika Serikat, dihubung-hubungkan dengan teori konspirasi mengenai keberadaan alien. Spekulasi keberadaan makhluk luar angkasa telah bergulir sejak beberapa dekade belakangan. Dikutip dari laman Popular Mechanics, kecelakaan Rockwell 1947 sebenarnya adalah pesawat Soviet yang dipiloti oleh alien bertubuh cebol dan puing-puing itu masih ada di sana.

Sebagian lain mempercayai bahwa pemerintah Amerika Serikat merekam momen pendaratan bulan 1969 di salah satu hanggar di pangkalan itu. Selain itu, pada musim panas di tahun 1955, dilaporkan adanya penampakan benda terbang yang tak dikenal di sekitar area 51. Namun, hal ini ditepis oleh pihak angkatan udara Amerika Serikat dan berdalih jika itu adalah pesawat U-2 yang sedang diuji coba.

Pesawat U-2 dapat terbang hingga 60 ribu kaki, sementara pesawat komersial pada umumnya terbang di kisaran 10 ribu-20 ribu kaki. Hal ini yang menyebabkan pesawat U-2 terlihat seperti bintik kecil di langit yang mirip dengan UFO.

Jauh sebelum teknologi kamera diciptakan, eksistensi UFO telah terekam di masa lampau. Contohnya adalah lukisan 'The Madonna with Saint Giovannino' yang diciptakan di abad ke-15. UFO memang bukan menjadi objek utama di lukisan tersebut, ia hanya berupa sebuah titik kecil di belakang yang memancarkan cahaya.

Di latar belakang lukisan tersebut, terdapat seorang pria dan anjingnya yang menatap benda melayang seperti cakram yang mencurigakan. Diduga, UFO memang telah ada dari berabad-abad lalu dan bukan merupakan fenomena baru, seperti yang kita ketahui sekarang. Sebagian juga menyebut bahwa peradaban manusia kuno seperti suku Maya dan suku Sumeria juga berkaitan dengan makhluk luar angkasa.

Alam semesta adalah rumah bagi banyak bintang. Planet tak hanya bumi, galaksi pun tak hanya Bimasakti. Manusia memang masih memiliki keterbatasan untuk mengidentifikasi adanya kehidupan lain di luar tata surya kita, tapi segalanya sangat mungkin untuk terjadi.

Seth Shostak, ahli astronomi senior asal SETI Institute mengungkapkan bahwa di galaksi Bimasakti, setidaknya ada sekitar 1 triliun planet.

"Tentunya beberapa dari planet itu mengalami apa yang dialami oleh bumi dan mengembangkan kehidupannya sendiri," terang Seth.

Maka menurutnya, kehidupan di luar planet bumi dan tata surya kita sangat memungkinkan terjadi.

Seth dan rekan-rekannya di SETI Institute sering memanfaatkan beberapa teleskop radio terbesar di dunia untuk menampung bintang-bintang yang jauh untuk mendapatkan sinyal komunikasi dari alien. Meskipun pencarian mereka telah menimbulkan beberapa alarm, sinyal telah diberhentikan sebagai gangguan yang disebabkan manusia, seperti kebisingan dari satelit yang lewat. Kontak tetap sulit dipahami.

Tanpa gentar, para ilmuwan terus mencari. Sementara itu, sinyal terdeteksi pada 15 Agustus 1977, selama pencarian dengan Big Ear Observatory di Ohio State University, terus menarik minat karena belum pernah dijelaskan.

"Itu cukup mengesankan untuk mendorong astronom yang menemukannya menulis 'Wow!' pada hasil cetak," kata Shostak.

Lantas, jika alien benar-benar ada dan pernah singgah di bumi, apakah mereka juga membutuhkan air dan oksigen layaknya manusia?

"Ini menarik. Beberapa waktu yang lalu saya pernah berdiskusi dengan Dino Michael, dari Beta UFO Jakarta. Kami membahas, mengapa alien mudah melakukan penculikan ke manusia. Padahal, jika mereka dari planet lain, setidaknya mereka perlu beradaptasi terlebih dahulu," ungkap Reza.

Reza dan Dino pun menyimpulkan bahwa mereka bisa beradaptasi karena telah mengenal bumi sejak lama.

"Soal dari mana mereka berasal, jika mereka dari planet yang jauh, mereka gak mungkin secepat itu sampai di bumi. Kami meyakini bahwa ada sesuatu untuk memotong jarak, seperti wormhole atau sejenisnya," sambungnya lagi.

Percaya atau gak percaya, nyatanya bukti-bukti terkait keberadaan makhluk luar angkasa semakin banyak dari waktu ke waktu. Serangkaian studi pun semakin gencar dilakukan untuk mengungkapkan keberadaan mereka. Bagaimana menurut kalian?