Siapa coba yang gak suka biskuit cracker? Biskuit tipis renyah yang topping dan rasanya macam-macam ini sudah jadi favorit kita sejak masa kecil. Sekarang pun meski sudah banyak jajanan kekinian lain, camilan biskuit cracker masih jadi idola orang-orang.
Dimakan begitu saja sudah nikmat, dicelup dalam susu atau teh juga enak. Belakangan juga makin banyak modifikasi biskuit cracker, yang membuatnya jadi "sandwich" isi daging atau fla.
Berbeda dengan kebanyakan kue kering lainnya, biskuit cracker punya lubang-lubang khas di permukannya. Biasanya lubang ini tembus sampai ke bagian belakang, tapi ada juga sih yang hanya sampai tengah bagian cracker saja. Mungkin sebagian dari kamu menganggap lubang-lubang itu hanya dekorasi. Tetapi sebenarnya ada lho alasan ilmiah mengapa biskuti cracker berlubang-lubang.
Ternyata, lubang-lubang itu memiliki fungsi, bukan sekadar dekorasi atau memudahkan proses produksi di pabrik. Sebenarnya, tanpa lubang-lubang ini biskuit cracker tidak akan terpanggang dengan sempurna. Lubang-lubang ini memungkinkan uap keluar dari adonan saat biskuit sedang dimasak. Inilah yang membuat cracker tersebut tetap gepeng alih-alih mengembang naik seperti jenis-jenis biskuit yang lain.
Lubang-lubang ini juga membantu membuat biskuit cracker renyah dengan sempurna. Posisi lubang dan jumlahnya juga beragam, tergantung pada ukuran dan bentuk biskuit cracker. Jika posisi antar lubang terlalu dekat, cracker tersebut akan menjadi sangat kering dan keras karena terlalu banyak uap yang keluar.
Jika jarak antar lubang terlalu jauh, beberapa bagian cracker akan sedikit naik sehingga menghasilkan gelembung-gelembung di permukaan dan biasanya hal ini dianggap gak ideal untuk sebagian besar jenis cracker. Wah rumit juga ya ternyata mau membuat biskuit yang renyah saja perlu ilmu yang tepat. Sekarang kamu gak penasaran lagi deh apa fungsi lubang-lubang di permukaan biskuit cracker.