Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Faktor Indonesia Kedodoran di BWF World Tour Finals

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie  di fase grup BWF World Tour Finals 2024 (dok. PP PBSI)
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie di fase grup BWF World Tour Finals 2024 (dok. PP PBSI)
Intinya sih...
  • Tim Indonesia pulang tanpa gelar dari BWF World Tour Finals 2024
  • Koordinator pelatih Mulyo Handoyo mengakui kekurangan fisik dan mental para atlet Indonesia
  • Kepala Bidang Pengembangan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, menyatakan perlunya penyempurnaan kondisi fisik dan non-fisik para pebulu tangkis Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tim Indonesia pulang tanpa gelar dari BWF World Tour Finals (WTF) 2024. Hasil yang mengecewakan karena publik di Indonesia berharap setidaknya ada satu gelar bisa dibawa pulang.

Pencapaian terbaik Indonesia bahkan cuma sampai semifinal. Tentunya, hasil ini harus dievaluasi secara menyeluruh demi menyambut musim 2025 mendatang. Sebenarnya, apa saja kekurangan para atlet Indonesia?

1. Penampilan wakil Indonesia menurun

Gregoria Mariska Tunjung di fase grup BWF World Tour Finals (WTF) 2024 (dok.PP PBSI)
Gregoria Mariska Tunjung di fase grup BWF World Tour Finals (WTF) 2024 (dok.PP PBSI)

Koordinator pelatih bulu tangkis Indonesia, Mulyo Handoyo, mengakui para pebulu tangkis Indonesia punya kekurangan di dua aspek, mental dan fisik. Mulyo menyatakan kedua hal ini menjadi yang paling mendasar dan wajib dibenahi. Meski para pebulu tangkis Indonesia sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya, tapi pada akhirnya kedodoran akibat fisik yang terkuras.

Bukti nyata ada ketika mereka melakoni skenario rubber game. Sering kali, stamina para pebulu tangkis Indonesia menurun dan susah mengimbangi lawan-lawannya.

"Seperti Jojo (Jonatan Christie) dan Grego (Gregoria Mariska Tunjung) terlihat sedikit menurun permainannya di game ketiga. Jadi, memang harus ditingkatkan stamina dan tenaganya. Secara teknik, mereka tidak kalah," kata Mulyo.

2. Harus dibenahi total

Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (pbsi.id)
Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (pbsi.id)

Kepala Bidang Pengembangan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, sependapat dengan Mulyo. Mantan pelatih ganda putri ini merasa kondisi fisik dan mental para pebulu tangkis Indonesia harus disempurnakan demi menghadapi setiap turnamen. Tak ada atlet tertentu yang jadi sorotan, karena menurut Eng Hian seluruhnya memang harus diperbaiki

"Hampir semua sektor, kami perlu menyempurnakan kondisi fisik dan non-fisik atau mental mereka. Ke depannya, saya akan lebih fokus meningkatkan dua hal ini," kata Eng Hian.

3. Tanpa gelar di World Tour Finals 2024

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak 32 besar Kumamoto Masters 2024 (dok.PP PBSI)
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak 32 besar Kumamoto Masters 2024 (dok.PP PBSI)

Indonesia meloloskan enam wakil ke World Tour finals 2024. Sayangnya, tak satu pun gelar dibawa pulang.

Ada tiga wakil tumbang di fase penyisihan grup turnamen tutup tahun BWF tersebut. Pencapaian tertinggi Indonesia hanya semifinal. Itu juga cuma ada tiga wakil Indonesia yang tampil di sana, Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us