2 Pemain Asing yang Bisa Jadi Rebutan di IBL 2022

Gary Jacobs adalah pemain yang sudah malang melintang di Indonesia. Sejak IBL memperbolehkan penggunaan pemain asing pada musim 2016/17, Jacobs sukses jadi Pemain Asing Terbaik di musim yang sama. Saat itu, dia bermain untuk NSH Jakarta.

Jacobs juga pernah mencetak 61 poin ketika NSH Jakarta berhadapan dengan Satya Wacana di Bandung. Selepas membela NSH, Jacobs sempat main di Prawira Bandung, Hangtuah, dan terakhir main di Satria Muda pada gelaran IBL 2020. Menilik profilnya, Jacobs diprediksi masih akan jadi rebutan klub-klub IBL di musim 2022.

Selain Jacobs, ada juga Dior Lowhorn yang diprediksi akan jadi rebutan klub-klub IBL di musim 2022. Lowhorn memulai karier di Indonesia pada musim 2017/18. Dia jadi salah satu tokoh sentral di balik gelar juara yang didapat oleh Satria Muda di musim tersebut.

Dua musim main di Satria Muda, Lowhorn pindah ke Pelita Jaya pada musim 2020. Bersama Pelita, pemain yang kini berusia 34 tahun itu tetap moncer dan sukses menjadi Pemain Asing Terbaik, dengan rataan poin 28,3 per laga dan rataan rebound 13,5 per laga.

Meski usianya sekarang sudah tidak muda, Lowhorn diprediksi masih bisa diandalkan untuk musim 2022 kelak.

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, memprediksi gelaran IBL 2022 akan berjalan ketat. Hadirnya pemain asing, plus pemain lokal naturalisasi akan jadi tantangan bagi pemain lokal. Mereka diprediksi bakal mengeluarkan potensi terbaik yang mereka punya.

"Melihat kompetisi musim 2021 lalu dengan baiknya penampilan para pemain lokal maka dengan komposisi ini diyakini akan menambah keseruan (di IBL 2022) melalui aksi-aksi dari pemain asing dan pemain lokal naturalisasi," tutur Junas.