Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Tunggal Putri Indonesia Hadapi 'Jadwal Horor' di R2 Kejuaraan Dunia

sbs.com.au

Hari ketiga BWF World Championship 2018 alias Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 yang digelar di Nanjing, China, Rabu (1/8/2018) akan menjadi periode seru bagi pemain-pemain Indonesia. Akan ada 11 pemain Indonesia yang tampil di hari ketiga nanti. Pertandingan akan dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Menariknya, mulai hari ini, beberapa pemain top Indonesia di ganda putra dan ganda putri akan mengawali penampilannya. Selain itu, empat pemain tunggal Indonesia juga akan melakoni lawan-lawan 'kelas berat' yang diantaranya menjadi unggulan. Terutama tunggal putri yang harus melakoni "jadwal horor" karena bertemu pemain top dunia.

1. Gregoria Mariska hadapi Chen Yufei

twitter.com/inabadminton

Tunggal putri Indonesia dengan rangking tertinggi BWF saat ini, Gregoria Mariska Tunjung, akan menghadapi lawan tangguh di putaran kedua Kejuaraan Dunia 2018, Rabu (1/8/2018). Gregoria yang kini menempati rangking 22 BWF, akan menghadapi tunggal putri China, Chen Yufei yang merupakan pemain rangking 5 BWF dan juga menjadi unggulan kelima.

Gregoria dan Chen Yufei pernah dua kali bertemu dan skor pertemuan mereka sama kuat, 1-1. Gregoria pernah dikalahkan Chen Yufei di turnamen Asia Junior Championships 2016 dengan skor 23-25, 14-21. Namun, di pertemuan terakhir di Indonesia Open 2017, Gregoria menang rubber game 17-21, 21-19, 21-19.

Bagaimana kali ini? Dikutip dari badmintonindonesia.org, menghadapi Chen Yufei (20 tahun), Gregoria bertekad bermain lebih baik dibanding putaran pertama ketika dirinya mengalahkan pemain Skotlandia, Kirsty Gilmour.

Semoga Gregoria bisa kembali menang.

2. Fitriani hadapi Pusarla Sindhu

badmintonindonesia.org

Jadwal berat juga menanti tunggal putri Indonesia Fitriani. Fitriani yang kini menempati rangking 41 dunia, akan menghadapi pemain India rangking 3 dunia yang juga menjadi unggulan 3 di Kejuaraan Dunia 2018, Pusarla Sindhu.

Pemain India yang juga peraih medali perak Olimpiade 2016 ini kerapkali menjadi mimpi buruk bagi Fitriani. Faktanya, Fitriani (19 tahun) belum pernah menang dalam empat kali pertemuan melawan Sindhu (23 tahun).

Fitriani menyebut akan mewaspadai penempatan bola-bola atas yang bisa menjadi santapan empuk bagi Sindhu yang memang berpostur tinggi. "Saya harus siapkan pertahanan dan mempercepat pergerakan kaki," ujar Fitri seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

3. Anthony Ginting hadapi pemain Jepang juara Thailand Open 2018

twitter.com/inabadminton
twitter.com/inabadminton

Sementara di sektor tunggal putra, tunggal putra Indonesia yang menjadi unggulan 12, Anthony Sinisuka Ginting akan menghadapi pemain Jepang, Kanta Tsuneyama di putaran kedua. 

Tsuneyama memang tidak masuk dalam daftar unggulan. Namun, pemain Jepang berusia 22 tahun ini merupakan salah satu pemain yang bisa menjadi "kuda hitam" di Kejuaraan Dunia 2018. Tahun ini, Tsuneyama berhasil juara di Thailand Open 2018.

Menariknya, Ginting dan Tsuneyama merupakan "musuh lama" sejak di level junior. Mereka sudah bertemu tiga kali dengan Ginting sementara unggul 2-1. Ginting pernah kalah di Asia Junior Championships 2014 tetapi kemudian membalas di World Junior Championships 2014 dan di perempat final Youth Olympic 2014, di mana Ginting berhasil meraih medali perunggu.

Nah, laga Youth Olympic 2014 itu digelar di Nanjing. Kini, Ginting berharap bisa mengulanginya di Kejuaraan Dunia tahun ini yang juga digelar di Nanjing. "Kota ini memang berkesan buat saya. Mudah-mudahan sekarang bisa dapat hasil yang bagus, minimal sama dengan empat tahun lalu, dapat perunggu," ujar Anthony dikutip dari badmintonindonesia.org.

4. Tommy Sugiarto hadapi pemain Denmark peraih perunggu Kejuaraan Eropa 2017

twitter.com/inabadminton

Sementara Tommy Sugiarto akan menghadapi pemain Denmark, Hans-Kristian Vittinghus di putaran kedua. Meski namanya tidak setenar Viktor Axelsen yang merupakan rekan senegaranya, tetapi Vittinghus juga merupakan pemain berpengalaman. Tahun 2017 lalu, pemain brusia 32 tahun ini meraih medali perunggu di Kejuaraan Eropa 2017.

Ini merupakan kali kedua, Tommy bertemu pemain Eropa di Kejuaraan Dunia 2018. Di babak sebelumnya, Tommy juga bertemu pemain Eropa, Kalle Koljonen asal Finlandia. Dikutip dari badmintonindonesia.org, Tommy menyebut kini ada banyak pemain Eropa yang memiliki kualitas bagus sehingga persaingan semakin kompetitif.

"Mereka (pemain Eropa) bermain agresif dan cepat. Terpenting, saya berusaha kuatkan ketahanan saya," ujar Tommy seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hadi Santoso
EditorHadi Santoso
Follow Us