3 Tim Formula 1 yang Langsung Menang pada Balapan Debut

Mercedes saat ini merupakan salah satu tim papan atas Formula 1. Pabrikan asal Jerman tersebut telah meraih 9 gelar juara dunia pembalap dan 8 titel juara konstruktor. Torehan 125 kemenangan juga hanya kalah dari McLaren dan Ferrari.

Debut Mercedes di Formula 1 ternyata sudah terjadi pada 1954. Namun, mereka tak bergabung sejak awal musim, tetapi pada seri keempat di GP Prancis. Pada debutnya, Mercedes menggandeng Juan Manuel Fangio yang merupakan juara dunia 1951. Selain itu, terdapat dua pembalap Jerman, Hans Herrmann dan Karl Kling, yang menemani Fangio.

Hasil apik Mercedes sudah terlihat pada sesi kualifikasi. Mercedes berhasil mengamankan row terdepan dengan Fangio sebagai pole position, diikuti Kling di tempat kedua. Sementara itu, Herrmann hanya mampu mencatat waktu tercepat ketujuh. 

Pada saat balapan, Fangio dan Kling tak terkejar pembalap lain. Beberapa tim papan atas seperti Ferrari dan Maserati tak mampu menahan laju Mercedes. Pada akhirnya, Fangio berhasil menjadi juara dengan selisih 0,1 detik dari Kling. Sementara itu, Herrmann sempat mencatatkan fastest lap meski akhirnya gagal menyentuh garis finis.

Masuknya Mercedes pada 1954 berhasil meruntuhkan kejayaan tim-tim Italia seperti Ferrari dan Maserati yang sebelumnya mendominasi. Bahkan, Fangio berhasil menambah empat kemenangan untuk mengunci gelar juara dunia keduanya. Sayang, Mercedes mundur dari Formula 1 pada 1955 sebelum akhirnya kembali pada 2010.

Jody Scheckter membuat keputusan berani ketika pindah dari Tyrrell ke Wolf pada 1977. Keputusan ini terbilang mengejutkan karena Scheckter berhasil menduduki peringkat ketiga bersama Tyrrell pada 1976. Sementara, Wolf merupakan tim debutan pada 1977 buatan pengusaha asal Kanada, Walter Wolf, yang membeli Frank Williams Racing Cars. 

Scheckter yang menjadi satu-satunya pembalap Wolf musim itu langsung mempersembahkan kemenangan di GP Argentina. Padahal, pembalap asal Afrika Selatan tersebut mengawali balapan dari posisi kesebelas. Sontak, kemenangan tersebut mengejutkan semua pihak karena status Wolf yang merupakan tim debutan mampu menandingi tim papan atas, seperti Ferrari, McLaren, Brabham, hingga Lotus.

Penampilan impresif Scheckter bersama Wolf tak berhenti sampai di GP Argentina. Scheckter menambah dua kemenangan di GP Monako dan GP Kanada. Selain itu, ia juga sembilan kali naik podium. Hasil tersebut menempatkanya di urutan kedua klasemen pembalap di bawah Niki Lauda. Sementara itu, Wolf berhasil mengunci posisi keempat klasemen konstruktor. 

Brawn GP Menjadi tim debutan paling impresif dalam sejarah Formula 1. Brawn GP bermula ketika Honda menarik diri dari Formula 1 jelang musim 2009. Ross Brawn yang merupakan technical director Honda kemudian mengakuisisinya dan mengubah namanya menjadi Brawn GP.

Mengandalkan mesin dari Mercedes serta duet Jenson Button dan Rubens Barrichello, Brawn GP langsung tampil mengejutkan di balapan pertama GP Australia. Pada sesi kualifikasi, Button berhasil merebut pole position, diikuti Barrichello di tempat kedua. Pada saat balapan, Button mampu berdiri di puncak podium, sementara Barrichello mengamankan tempat kedua.

Penampilan impresif Brawn GP terus berlanjut sepanjang musim 2009. Button berhasil menambah lima kemenangan untuk mengunci gelar juara dunia. Sementara itu, Barrichello berada di tempat ketiga dengan koleksi dua kemenangan. Gelar Brawn GP makin lengkap karena mereka juga merengkuh titel juara dunia konstruktor.

Kisah luar biasa Brawn GP hanya bertahan selama semusim. Sebab, Brawn GP kemudian diakuisisi Mercedes mulai musim 2010, yang bertahan hingga saat ini. Kisah Brawn GP yang langsung menjadi juara dunia pada debutnya sepertinya sulit untuk kembali terulang.

Ketiga tim tersebut berhasil merebut kemenangan meski berstatus debutan. Sebuah pencapaian yang kemungkinan besar sulit untuk kembali terjadi.