4 Pembalap Italia yang Menjadi Juara Dunia MotoGP dengan Motor Italia

07 Nov 2022, 13:38 WIB

Francesco Bagnaia (motogp.com)

Bersama Ducati, Francesco Bagnaia mencetak sejarah. Setelah menunggu selama 15 tahun sejak 2007, akhirnya pabrikan Borgo Panigale kembali membawa pulang trofi juara dunia. Tak hanya menorehkan sejarah bersama Ducati, Bagnaia pun membuat bangga publik Italia. Pasalnya, Bagnaia menjadi pembalap Italia pertama yang merebut gelar juara dunia MotoGP setelah terakhir kali diraih oleh Valentino Rossi pada 2009.

Lebih jauh lagi, Bagnaia pun berhasil memecahkan rekor berusia 50 tahun. Pada 1972, Giacomo Agostini meraih gelar juara dunia kelas premier. Legenda balap Italia ini meraihnya di atas motor asal Italia, MV Agusta. Sejarah berulang pada 2022 saat Bagnaia bersama Ducati berhasil jadi pemuncak klasemen.

Sepanjang sejarah kejuaraan dunia Grand Prix sejak 1949, tak banyak pembalap Italia dengan prestasi seperti Agostini dan Bagnaia. Bahkan, seorang The Doctor pun tak masuk dalam daftar. Disarikan dari berbagai sumber, hanya ada 4 pembalap asal negeri berbendara Tricolore yang mampu menjadi juara dunia kelas tertinggi dengan motor Italia. Siapa saja?

1. Francesco Bagnaia (Ducati)

Francesco Bagnaia (motogp.com)

Francesco Bagnaia pembalap anyar dalam daftar pembalap Italia yang merebut titel dunia dengan motor Italia. Murid The Doctor ini meraihnya setelah pertarungan panjang selama 20 seri Grand Prix musim 2022.

Di atas Ducati Desmosedici GP22, Bagnaia merengkuh 7 trofi kemenangan dengan raihan 265 poin. Bagnaia unggul dari Fabio Quartararo (Yamaha) dan Enea Bastianini (Ducati).

2. Giacomo Agostini (MV Agusta)

Giacomo Agostini (motogp.com)

Rekor milik Giacomo Agostini memang tak mudah dipecahkan. Lihat saja rekor Legenda MotoGP ini: ia mengoleksi 15 gelar juara dunia, termasuk 8 gelar di kelas premier (500cc).

Rekor lain Agostini adalah menjadi pembalap Italia peraih gelar juara dunia MotoGP dengan motor Italia pada 1966—1972. Pencapaian berusia setengah abad inilah yang baru saja dipecahkan oleh Bagnaia. Pada periode itu, Agostini menjadi pemuncak klasemen di atas MV Agusta.

Tahun 1972 adalah musim terakhir Agostini di atas motor Italia. Kala itu, ia menyapu bersih 11 kemenangan dan mencatatkan torehan 105 poin, unggul dari kompatriotnya Alberto Pagani yang juga memacu MV Agusta.

3. Libero Liberatti (Gilera)

Umberto Masetti mengendarai Gilera (motogp.com)

Pembalap Italia lain yang mampu berjaya di atas motor asal Italia adalah Libero Liberatti. Pada dekade awal MotoGP, Liberatti yang memacu Gilera berhasil merebut gelar dunia pada musim 1957.

Saat itu Gilera memang menjadi pabrikan yang sukses di ajang Grand Prix. Liberati menjadi pemuncak klasemen setelah mengemas 32 poin dan mengungguli Bob McIntyre yang juga memacu Gilera.

4. Umberto Masetti (Gilera)

Umberto Masetti finis ke-2 di belakang Les Graham di Sirkuit Montjuic pada 1952. (twitter.com/motogp)

Umberto Masetti adalah pembalap Italia pertama yang berhasil menjadi juara dunia di kelas premier. Ia meraihnya sebanyak dua kali pada 1950 dan 1952, keduanya di atas Gilera kebanggaan Italia.

Pada 1950, Masetti mengungguli jagoan asal Inggris, Geoff Duke, yang memacu Norton. Pada 1952, Masetti mengasapi Leslie Graham yang menggeber MV Agusta.

5. Daftar pembalap Italia yang pernah merebut gelar juara dunia

Francesco Bagnaia dan Valentino Rossi (motogp.com)

Sejak 1949, tujuh pembalap asal Italia pernah merebut gelar juara dunia. Total trofi yang dibawa pulang sebanyak 21 trofi. Dari jumlah tersebut, 11 di antaranya diraih di atas motor asal Italia.

Berikut ini daftar lengkap pembalap Italia yang pernah merebut gelar di kelas premier dengan berbagai motor.

Francesco Bagnaia - Ducati (2022);
Valentino Rossi - Honda (2001, 2002, 2003) dan Yamaha (2004, 2005, 2008, 2009);
Franco Uncini - Suzuki (1982);
Marco Lucchinelli - Suzuki (1981);
Giacomo Agostini - MV Agusta (1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972) dan Yamaha (1975);
Libero Liberati - Gilera (1957); dan
Umberto Masetti - Gilera (1950, 1952).

Italia tentu boleh berbangga dengan pencapaian para pembalapnya. Prestasi Francesco Bagnaia mengakhiri puasa panjang tanpa gelar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.