Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ben Simmons, Bintang Kontroversial Philadelphia 76ers

Potret Ben Simmons (cbssports.com)

Sejak kekalahan Philadephia 76ers di semifinal wilayah timur 2021 NBA Playoffs, Ben Simmons telah menjadi sorotan media-media hingga sekarang. Akibat dari performanya yang dinilai tidak memuaskan sebagai seorang bintang, Ben Simmons harus menghadapi berbagai hujatan dari kotanya sendiri. 

Ben Simmons telah mengajukan kepada front office Philadephia 76ers untuk berpindah dari tim dan bermain di kota lain. Dilema yang dialaminya dengan 76ers masih terus berlangsung dan mengarah kepada ketidakpastian.

Perjalanan karir Ben Simmons di NBA semakin dipertanyakan. Sebagai pemain basket yang masih muda, Ben Simmons masih mempunyai kesempatan untuk berkembang dan memutar narasi yang diberikan oleh media. Berikut adalah 5 fakta mengenai Ben Simmons, pemain basket profesional berkebangsaan Australia.

1. Pebasket SMA bintang lima dengan nilai rekrut tertinggi pada tahun 2015

Ben Simmons ketika bersekolah di Montverde Academy (ftw.usatoday.com)

Sebelum memulai karir di NBA, Ben Simmons telah mendominasi sejak usianya berada di pendidikan SMA. Ben Simmons berhasil mendapatkan penghargaan Morgan Wooten National Player of the Year, Naismith Prep Player of the Year, Gatorade Player of the Year, Mr. Basketball USA, dan McDonald's All-American.

Sebagai prospek, ESPN memberi Ben Simmons nilai 97 yang menjadikannya sebagai pemain bintang 5 peringkat 1 dalam ESPN 100 tahun 2015.

2. Pilihan pertama di 2016 NBA Draft

Adam Silver dengan Ben Simmons di 2016 NBA Draft (daytondailynews.com)

Pencapaiannya yang luar biasa saat SMA dan kuliah menguatkan Philadephia 76ers untuk memilih pemuda Australia ini. Ben Simmons berhasil meraih SEC Freshman of the Year, All-SEC Freshman Team, USA Today National Freshman of the Year, dan Sporting News National Freshman of the Year saat bermain untuk Louisiana State University dan berhasil menjadi satu-satunya pemain kuliah dari Divisi 1 (D1) yang mencetak rata rata 19 point per game, 11 rebound per game, dan 4 assist per game di musim 2015-2016. 

Ben Simmons dipilih oleh Philadelphia 76ers di pilihan pertama karena ia memiliki model permainan all-around untuk menguasai lapangan dengan mudah. Menyerang pertahanan musuh dari dekat, operan dan pengendalian bola yang elit sebagai pemain setinggi 2.11 meter, dan aktif menjadi rebounder merupakan kelebihan yang dapat disumbangkan oleh Ben Simmons di lapangan. 

3. Termasuk rookie angkatan 2016, namun terpilih sebagai 2018 NBA Rookie of the Year

Ben Simmons terpilih sebagai 2018 NBA Rookie of the Year

Sebelum memulai musim pertamanya, Ben Simmons menderita cidera patah tulang di kaki kanannya dan harus absen selama satu musim penuh. Peristiwa ini sangat menghancurkan 76ers, sebab nasib Ben Simmons sama seperti pemain level atas pilihan 76ers di 2 NBA Draft sebelum Ben Simmons, Nerlens Noel dan Joel Embiid. 

Saat musim 2017-2018 berlangsung, Ben Simmons berhasil memenangkan Rookie of the Year diatas kandidat lainnya, Donovan Mitchell dan Jayson Tatum. Pencapaian ini sangat unik karena angkatan tahun 2016 mempunyai 2 Rookie of the Year, yaitu Malcolm Brogdon dan Ben Simmons di musim berikutnya. Sedangkan, angkatan tahun 2017 tidak mempunyai Rookie of the Year satupun.

4. Setelah memenangkan Rookie of the Year, Ben Simmons langsung terpilih menjadi NBA All-Star

Ben Simmons di 2020 NBA All-Star Game (section215.com)

Di liga NBA, Ben Simmons bukan dikenal sebagai scorer yang aktif. Ia memang merupakan scorer yang baik, namun ia memilih untuk menyumbang lebih banyak assist dan rebound untuk kemenangan tim.

Efisiensinya dalam memainkan peran playmaking untuk Philadelphia 76ers terlihat jelas dengan rata-rata rebound per game dan assist per game yang ia hasilkan selalu diatas angka 7. Usaha yang ia lakukan untuk mengembalikan Philadelphia di NBA Playoffs membuahkan penghargaan NBA All-Star bagi dirinya selama 3 tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2018 hingga 2021.

5. Satu kesalahan fatal di panggung besar NBA, masa depannya berada di titik ketidakpastian

Potret Ben Simmons (theguardian.com)

Performa Ben Simmons di semifinal wilayah timur 2021 NBA Playoffs melawan Atlanta Hawks memberikan banyak kekecewaan kepada penggemar basket. Ben Simmons hanya menyumbang 9.9 point per game, 8.6 assist per game, dan 6.3 rebound per game. Kekecewaan penggemar kepada Ben Simmons disebabkan oleh kegagalannya dalam membawa 76ers melewati Hawks di keadaan genting.

Sebagai tim nomor satu di wilayah timur, kekalahan 76ers melawan Hawks sebagai tim nomor lima, memukul wibawa Ben Simmons dan Joel Embiid sebagai bintang. Serial 76ers dan Hawks terdorong hingga 7 pertandingan. Game 7 merupakan pertandingan win or go home, menjadikan pertandingan ini menjadi panggung besar untuk kedua tim.

Kesalahan Ben Simmons dengan tidak mencetak skor dengan wilayah terbuka di depan matanya saat tertinggal poin dengan 3 menit 30 detik tersisa menjadi pengubah cerita dan kunci kekalahan Philadelphia 76ers. Ben Simmons harus menerima hujatan yang tidak ada habisnya akibat keputusan yang diambilnya. 

Demikianlah 5 fakta mengenai Ben Simmons. Langkah yang akan ia ambil berikutnya berpotensi untuk membangkitkan performanya kembali, namun dapat berbalik arah pula menuju karir yang tidak konsisten.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us