Ajang balap Formula 1 2022 memasuki putaran kedelapan di Baku City Circuit, Azerbaijan, pada Minggu (12/6/2022). Persaingan gelar juara dunia antara Charles Leclerc dan Max Verstappen bisa makin sengit di sana.
Sirkuit Baku tentu akan menjadi saksi pertarungan mereka. Sirkuit ini sendiri selalu menawarkan balapan yang menarik. Karakternya yang rumit dan unik membuat tim serta pembalap harus cermat menghadapi GP Azerbaijan.
Pemandangan paling nyentrik di Sirkuit Baku tampak unik karena kehadiran Kastel Sabayil. Bangunan kuno tersebut berdiri sejak 1232/1233. Ia termasuk warisan budaya UNESCO.
Pembalap akan melewati beberapa tikungan sempit yang dikelilingi Kastel Sabayil. Hal itu membuat para penonton takjub. Pemandangannya tampak ikonis pada sepanjang balapan.
Sirkuit Baku memiliki panjang lintasan sampai 6.003 km. Hal itu membuat Baku menjadi sirkuit terpanjang kedua di kalender Formula 1 2022. Posisi pertama masih dipegang Circuit de Spa-Francorchamps di Belgia.
Bagian lurusan sepanjang 1,2 km bisa membuat mobil melaju hingga kecepatan 365 kmph. Kecepatan tinggi dimulai dari tikungan enam belas. Di situlah momen pembalap mulai mengandalkan kecepatan terbaik pada mobil mereka.
Adanya fitur drag reduction system (DRS) membantu peluang menyalip ketika menuju tikungan pertama menjadi seru. Apalagi perubahan regulasi mobil pada 2022 yang mengurangi dirty air membuat overtake makin mudah.
Sirkuit karya Hermann Tilke itu menyajikan tikungan yang begitu sempit. Tajamnya sampai 90 derajat. Itu belum disusul dengan sudut tikungan pendek kiri-kanan-kiri yang berurutan.
Pada tikungan 8—10, lebar trek hanya 7,6 meter. Hal itu membuat pembalap wajib ekstra hati-hati. Mereka sudah harus bersiap-siap sebelum melaju kencang melewati tikungan dua belas.
Apabila ada pembalap menabrak pembatas saat memasuki tikungan 8 dan 9, bisa dipastikan tidak ada ruang bagi pembalap lain untuk melewatinya. Hal itulah yang membuat balapan di Sirkuit Baku menantang.
Lurusan panjang, tikungan tajam, dan tikungan berurutan cukup membuat rekayasawan Formula 1 dilema. Bentuk karakter sirkuit yang beragam membuat mereka harus ekstra cermat dalam mengatur konfigurasi mobil.
Konfigurasi low downforce sangat diuntungkan untuk lurusan panjang. Begitu juga dengan high downforce yang bisa digunakan untuk mendapatkan akselerasi terbaik di tikungan pendek.
Meski begitu, tidak ada mobil Formula 1 yang sempurna untuk balapan di Baku. Kerja keras dari para rekayasawan berpotensi menciptakan balapan makin seru.
Sirkuit dengan karakter yang beragam seperti Baku mampu menyajikan balapan Formula 1 menjadi tidak terduga. Hal itu dimulai semenjak gelaran perdana pada 2016 lalu.
Sergio Perez bersama tim Force India (sekarang Aston Martin) membuktikannya dengan finis di posisi ketiga pada 2016 dan 2018. Pada musim sebelumnya, balapan malah selalu diwarnai insiden yang membuat safety car dan red flag keluar.
Pada 2021 lalu, Leclerc bersama Ferrari meraih pole position. Namun, Sergio Perez kembali menang. Kemudian, disusul pembalap tim papan tengah seperti Sebastian Vettel (Aston Martin) dan Pierre Gasly (AlphaTauri).
Sementara, beberapa pembalap, seperti Lance Stroll dan Max Verstappen, mengalami insiden saat balapan. Balapan di Sirkuit Baku tidak pernah mengecewakan bagi setiap penggemar Formula 1.
Akankah GP Azerbaijan 2022 menciptakan balapan yang seru dari musim sebelumnya? Patut dinantikan!