5 Pebulu Tangkis Top Indonesia yang Pernah Hengkang dari Pelatnas PBSI

Perjalanan karier Marcus Fernaldi Gideon tidak semulus yang dibayangkan. Pemain yang akrab dipanggil Sinyo ini pernah hengkang dari pelatnas Cipayung di tahun 2013.

Tidak diberangkatkannya pada gelaran All England 2013 menjadi alasan dibalik keluarnya Marcus dari pelatnas. Setelah keluar dari pelatnas Cipayung, Marcus mulai berduet dengan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido.

Prestasi keduanya terbilang cukup cemerlang. Beberapa bulan setelah berpasangan, Marcus dan Kido langsung menyabet gelar juara di Prancis Terbuka 2013. Pada tahun 2014, Marcus dan Kido sukses menembus semi final All England. Setahun berselang, Marcus kembali ke pelatnas dan mulai berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Almarhum Markis Kido juga menjadi salah satu pemain top Indonesia yang pernah keluar dari pelatnas. Kido memutuskan untuk mundur dari pelatnas karena tidak mencapai kesepakatan kontrak dengan PBSI.

Setelah hengkang dari pelatnas, Kido kembali berpasangan dengan Hendra Setiawan yang ikut keluar dari pelatnas. Meskipun sedikit mengalami kendala, Kido tetap konsisten meraih gelar dari turnamen-turnamen yang ia ikuti. 

Puncaknya adalah ketika ia meraih medali emas di Asian Games 2010 bersama Hendra Setiawan. Setelah itu, prestasi Markis Kido mulai memurun.

Performanya yang mulai menurun membuat Kido dan Hendra gagal pentas di Olimpiade London 2012. Ranking Kido/Hendra tidak memenuhi syarat untuk bermain di Olimpiade. Mereka pun akhirnya berpisah dan mulai menggandeng partner baru.

Hendra mengikuti jejak Markis Kido yang juga meninggalkan pelatnas pada tahun 2009. Hendra berkarier sebagai pemain profesional selama tiga tahun bersama Kido. Walaupun sempat meraih beberapa gelar, prestasi mereka terus menurun hingga gagal tampil di Olimpiade London 2012.

Hendra dan Kido pun berpisah usai gagal menembus Olimpiade London 2012. Hendra kembali ke pelatnas di tahun 2012 dan mulai berduet dengan Mohammad Ahsan. 

Pasangan Hendra/Ahsan terbilang sangat baik. Mereka berhasil meraih berbagai gelar juara hingga menduduki peringkat satu dunia. Mereka pun lolos ke Olimpiade Rio 2016. Di luar dugaan, Ahsan/Hendra malah terhenti di babak fase grup. Mereka akhirnya berpisah setelah Hendra memutuskan untuk keluar lagi dari pelatnas.

Saat berkarier sebagai pemain independen, Hendra pernah berpasangan dengan atlet Malaysia, Tan Boon Heong. Sayangnya, prestasi mereka kurang memuaskan. Hendra akhirnya dipanggil kembali ke pelatnas pada tahun 2018 dan rujuk dengan Mohammad Ahsan. 

Setahun menghuni pelatnas Cipayung, Hendra/Ahsan memutuskan untuk berkarier sebagai pemain profesional dan mundur dari pelatnas. Meskipun berstatus sebagai pemain independen, pasangan yang dijuluki sebagai the Daddies ini, diperbolehkan untuk berlatih di pelatnas untuk menjadi sparring partner.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat, juga pernah mundur dari pelatnas. Taufik keluar dari pelatnas pada tanggal 29 Januari 2009.

Merasa sudah tidak sepaham lagi dengan PBSI membuat pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1981, ini hengkang dari pelatnas Cipayung.

Meskipun bermain di luar pelatnas, Taufik masih berhasil meraih gelar juara di turnamen-turnamen bergengsi, salah satunya menjadi peraih medali perak pada Kejuaraan Dunia 2010 di Paris, Perancis.

Sebelumnya, Taufik juga pernah berselisih dengan PBSI. Taufik nyaris hijrah ke Singapura setelah PBSI memutuskan untuk tidak menggunakan Mulyo Handoyo sebagai pelatih tunggal putra Indonesia. Taufik pun rela berlatih di Singapura selama tiga bulan demi dilatih oleh Mulyo Handoyo. 

Akhirnya, PBSI berhasil membujuk Taufik untuk kembali ke pelatnas pada tahun 2001. Setelah kembali ke pelatnas, Taufik kembali berselisih lagi. Kali ini Taufik terlibat konflik dengan pelatih barunya, Joko Suprianto. Akhirnya, pada tahun 2004 PBSI kembali memanggil Mulyo Handoyo untuk melatih Taufik Hidayat.

Mulai masuk pelatnas di tahun 2005, Tommy Sugiarto sudah dua kali meninggalkan pelatnas Cipayung. Yang pertama pada tahun 2010, dan yang kedua di tahun 2015.

Performa yang stagnan menjadi alasan mundurnya Tommy dari pelatnas PBSI di tahun 2015. Tommy melanjutkan kariernya sebagai pemain independen dan dilatih oleh ayahnya sendiri yang merupakan mantan pebulu tangkis Indonesia, Icuk Sugiarto.

Meskipun performanya naik turun, hingga saat ini Tommy masih aktif mengikuti turnamen-turnamen internasional. Namanya juga masih bertengger di peringkat dunia BWF. 

Itulah lima atlet bulu tangkis papan atas Indonesia yang pernah hengkang dari pelatnas PBSI. Baik menjadi pemain pelatnas maupun non-pelatnas, kita harus tetap mendukung para atlet yang membawa nama Indonesia di kancah internasional ini, ya!