Bursa transfer musim panas 2021 menjadi salah satu paling mengejutkan karena banyaknya perpindahan pemain bintang. Klub-klub Premier League menjadi yang paling aktif dan terboros dengan hadirnya deretan pemain top seperti Romelu Lukaku, Cristiano Ronaldo, Jado Sancho hingga Saul Niguez.
Beberap pemain langsung "nyetel" dengan gaya cepat Premier League, namun beberapa lainnya masih kesulitan mengeluarkan permainan terbaiknya dan berikut lima pemain di antaranya.
Ben White menjadi pemain termahal kelima di bursa transfer musim panas kemarin. Bek tengah itu pindah dari Brighton ke Arsenal dengan transfer 58,50 juta euro. Mikel Arteta ingin merombak pertahanan The Gunners dan White adalah kunci untuk strateginya itu. Fans pun berharap banyak dari sang bek tetapi tahap awal karirnya di Arsenal dimulai dengan jalan yang sulit.
Debut Ben White untuk Arsenal berjalan mengecewakan karena harus kalah dari tim yang baru saja promosi, Brentford. White juga mendapat kecaman karena lemah di duel udara. Pemain berusia 23 tahun itu melewatkan dua pertandingan berikutnya, yang berakhir kekalahan juga, karena tertular COVID-19. Namun, dua penampilan terakhirnya Arsenal mulai bangkit dengan raih dua kemenangan tanpa kebobolan. Meski demikian, konsistensi sang pemain masih butuh pembuktian.
Kepindahan pemain berusia 21 tahun ke Manchester United akhirnya membuahkan hasil pada musim panas 2021. Saga transfer dengan Borussia Dortmund yang berlangsung dua tahun, berakhir setelah kedua klub menyepakati biaya transfer 85 juta euro, menjadikan Sancho salah satu transfer termahal di Premier League. Kedatangannya itu di Old Trafford disambut animo meriah fans yang berharap banyak padanya.
Sayangnya, sang peman tampak kesulitan adaptasi dengan rekan-rekannya. Sancho telah membuat 6 penampilan, namun belum mencetak satu pun gol atau assist. Selain itu, ia pun tidak bermain penuh selama 90 menit dalam 6 penampilan tersebut, yang dapat merusak kepercayaan dirinya.
Pada detik-detik akhir bursa transfer, Chelsea berhasil mengamankan jasa Saul Niguez dari Atletico Madrid. Dia didatangkan dengan status pinjaman dan kewajiban permanen di akhir musim. The Blues harus mengeluarkan dana 3,4 juta paun sebagai dana awal dan 30 juta paun pada musim panas berikutnya.
Musim ini dia baru bermain dalam satu laga saja saat melawan Aston Villa pada matchday ke-4. Namun dia kemudian ditarik di awal babak kedua karena masih kesulitan adaptasi dengan gaya bermain Premier League. Dia juga harus bersaing dengan banyak nama besar yang mengisi lini tengah Chelsea musim ini.
Patson Daka adalah top skor Bundesliga Austria musim lalu dengan torehan 27 gol hanya dari 28 laga saja untuk RB Salzburg. Musim panas kemarin dia hijrah ke Leicester City dengan mahar 30 juta euro. Sayangnya, dia belum mendapatkan waktu bermain lebih dari Brendan Rodgers, yang masih percayakan lini serangnya pada Jamie Vardy.
Musim ini Patson Daka baru tampil sekali sekali di Premier League, dan total 4 laga di semua ajang tanpa mencetak satu pun gol. Itu pun hanya sebagai pemain pengganti. Musim masih panjang, dan striker 22 tahun ini hanya butuhkan waktu bermain lebih untuk membuktikan kapasitasnya.
Musim panas kemarin Tottenham dengan berani memboyong pemain 20 tahun Sevilla dengan harga 25 juta euro plus Erik Lamela. Meski dinilai sebagai pemain muda dengan talenta besar, belum seutuhnya teruji di kompetisi besar. Musim lalu dia hanya dipinjamkan ke Eibar dengan tampil dalam 29 laga dengan torehan 4 gol dan 4 assist.
Musim ini dia baru bermain sebanyak 30 menit di Premier League, dan tampil full di Piala Liga dan Conference League. Meski demikian, dia tampaknya masih beradaptasi dengan gaya bermain Inggris yang cepat. Dia masih belum mencetak satu pun gol dan assist. Dengan harga tinggi yang sudah ditebus Spurs, catatan ini cukup mengkhawatirkan, tetapi dia hanya butuh waktu bermain lebih demi membuktikan dirinya.
Bermain di Premier League, yang memiliki gaya bermain cepat dan berbeda dari liga lainnya akan membutuhkan waktu adaptasi cukup panjang. Apalagi bagi deretan pemain di atas yang belum akrab dengan kompetisi paling kompetitif di Eropa ini. Namun musim masih panjang, sehingga mereka masih banyak waktu untuk membuktikan kapasitasnya.