5 Pemain Indonesia Terakhir yang Menjuarai German Open Tiap Sektor

Di sektor tunggal putra, pemain Indonesia terakhir yang menjuarai German Open adalah Joko Suprianto. Ia menjadi kampiun di German Open 1995 bersama Eliza Nathanael/Zelin Resiana yang juga menjadi juara di sektor ganda putri. Kala itu, Joko tampil ciamik dengan meraih gelar juara tanpa kehilangan satu set sekalipun. Ia selalu memenangkan laga dengan straight game.

Di babak final, ia menaklukkan tunggal putra Denmark, Poul Erik Hoyer, dengan skor 17-14 dan 15-11. Gelar juara ini menjadikan Joko Suprianto sebagai tunggal putra keempat Indonesia yang menjuarai German Open setelah Ferry Sonneville, Fung Permadi, dan Alan Budikusuma.

Susi Susanti menjadi tunggal putri Indonesia terakhir yang menjuarai German Open. Ia menaiki podium tertinggi pada dua edisi beruntun, yakni 1992 dan 1993. Pada final German Open 1992, ia mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Sarwendah Kusumawardhani, dengan skor 11-7, 10-12, dan 11-8.

Sementara itu, pada partai final German Open 1993, ia menumbangkan salah satu rival terberatnya asal China, Ye Zhao Ying, dengan skor 11-6 dan 11-8. Hingga saat ini, Susi Susanti masih menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang mampu menjuarai German Open.

Sektor ganda putra Indonesia menjadi sektor terbaru yang melahirkan juara German Open. Sektor ini terakhir kali menaiki podium tertingga pada edisi 2003 lewat duet Flandy Limpele/Eng Hian. Mereka memastikan gelar juara selepas membungkam wakil China, Cai Yun/Fu Hai Feng, pada partai final dengan skor 9-15, 15-8, dan 15-4. Dengan gelar juara ini, mereka tergabung bersama Tjun Tjun/Johan Wahjudi dan Eddy Hartono/Rudy Gunawan sebagai ganda putra Indonesia yang berhasil menjadi juara di German Open.

Di sektor ganda putri, Indonesia terakhir kali melahirkan juara di German Open pada edisi 1996. Saat itu, ganda putri Indonesia yang berhasil menjadi juara adalah Deyana Lomban/Indarti Issolina. Sama halnya dengan Joko Suprianto, mereka juga menyabet gelar juara tanpa menderita kekalahan satu set sekali pun.

Gelar juara mereka pastikan setelah membekuk wakil Belanda, Eline Coene/Erica Van Den Heuvel, pada babak final dengan skor 18-15 dan 18-13. Gelar juara ini membuat Deyana Lomban/Indarti Issolina menjadi ganda putri keempat Indonesia yang menjuarai German Open setelah Erma Sulistianingsih/Rosiana Tendean, Finarsih/Lili Tampi, dan Eliza Nathanael/Zelin Resiana.

Bergeser ke sektor ganda campuran, pemain Indonesia terakhir yang menjuarai German Open adalah pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur. Duet yang pernah menjadi andalan Indonesia ini meraih gelar juara German Open edisi 1996. Mereka membukukan gelar juara setelah memenangkan laga final kontra wakil Denmark, Jens Eriksen/Anne Mette Van Djik, dengan skor 15-1 dan 15-6.

Sebelum dan sesudah Tri Kusharjanto/Minarti Timur menjuarai German Open 1996, tak ada ganda campuran Indonesia lainnya yang mampu merebut gelar juara. Mereka saat ini masih memegang rekor sebagai satu-satunya ganda campuran Indonesia yang berhasil menjuarai German Open.

Sayangnya, di German Open 2024, sektor yang berpeluang mengakhiri puasa gelar juara Indonesia hanya sektor tunggal putra dan ganda campuran. Hal ini disebabkan Indonesia hanya mengirimkan wakil dari sektor tunggal putra dan ganda campuran di German Open 2024.