5 Sirkuit Formula 1 Paling Ikonik Sepanjang Masa, Selalu Seru!

Sirkuit yang terletak di Sao Paulo, Brazil ini selalu menyajikan balapan yang menarik karena cuaca di sana yang sering berubah-ubah. Sama seperti sepak bola, Formula 1 selalu menarik perhatian masyarakat Brazil berkat adanya para pembalap hebat macam Emerson Fittipaldi, Nelson Piquet, dan Ayrton Senna yang merupakan juara dunia. Interlagos sering digunakan untuk menggelar seri pamungkas Formula 1, oleh karena itulah seri ini sangat ditunggu untuk mengetahui siapa yang akan menjadi juara dunia.

Seperti pada tahun 2007 ketika Kimi Raikkonen mengunci gelar juara dunia di sirkuit ini dengan selisih hanya satu poin dari Lewis Hamilton dan Fernando Alonso. Musim berikutnya juga tak kalah seru saat Hamilton menyalip Timo Glock di tikungan terakhir untuk membuyarkan mimpi Felipe Massa juara dunia di hadapan pendukungnya sendiri. Terakhir di tahun 2012 ketika Sebastian Vettel mengunci gelarnya meskipun mobilnya sempat tergelincir di awal balapan.

Sirkuit Spa-Francorchamps sering dianggap sebagai yang terbaik dalam kalender balapan Formula 1. Hal ini dikarenakan pada sirkuit ini terdapat banyak tikungan sehingga sering terjadi salip-menyalip antar pembalap. Sirkuit ini juga cukup panjang, yakni sekitar tujuh kilometer sehingga dibutuhkan fokus dan stamina lebih bagi para pembalap.

Tikungan pada lintasan ini juga cukup ikonik bagi para pembalap, sebut saja Eau Rouge dan Raidillon yang memiliki ketinggian sirkuit yang berbeda, kemudian langsung disambut dengan lintasan lurus panjang bernama Kemmel Straight. Sirkuit ini juga menjadi saksi meninggalnya Anthoine Hubbert akibat kecelakaan hebat pada 2019 lalu saat ia membalap di ajang Formula 2.

Selanjutnya ada sirkuit kebanggan rakyat Inggris, Silverstone. Sirkuit ini telah menjadi tuan rumah Formula 1 pada awal ajang ini bergulir di tahun 1950, sejak saat itu sirkuit ini sudah menyelenggarakan balapan sebanyak 55 kali. Hal yang membuat menarik dari Silverstone adalah fanatisme pendukung Inggris yang selalu heboh.

Apalagi Inggris mempunyai jajaran pembalap hebat, mulai dari Jackie Stewart, Nigel Mansell, hingga Lewis Hamilton. Momen yang tak dapat dilupakan ketika Mansell juara di Silverstone pada tahun 1992, sesaat setelah melewati garis finish ia disambut ribuan pendukungnya yang langsung mengerubungi mobilnya. 

Monza menjadi sirkuit yang paling sering menggelar balapan di Formula 1, yakni tak pernah absen sejak tahun 1950. Sirkuit ini merupakan salah satu yang tercepat dalam kalender F1, hingga dijuluki sebagai Temple of Speed. Selain itu di Monza juga terdapat berbagai tikungan ikonik, seperti Curva Grande, The Two Lesmos, hingga Parabolica.

Sama seperti Inggris, Italia juga terkenal atas pendukungnya yang sering disebut tifosi. Selain itu Monza juga seperti kampung halaman bagi Ferrari yang merupakan tim asal Italia. Jika tim berlogo kuda jingkrak itu menang di sini, maka seluruh tifosi akan langsung memenuhi lintasan demi menyaksikan pembalap kesayangannya berdiri di atas podium.

Terakhir ada Monaco, Sirkuit jalanan yang terkenal akan kesulitan melewati pembalap akibat lintasannya yang sempit. Hal unik dari sirkuit ini adalah layout yang tidak berubah sejak pertama kali menyelenggarakan balapan di ajang Formula 1 pada 1950. Monaco terkenal akan Tunnel Section dan Casino Section yang merupakan bagian sirkuit favorit para penggemar.

Meskipun akhir-akhir ini balapan di Monaco terkesan membosankan karena sulitnya menyalip pemblapa lain. Namun, secara tradisi Monaco selalu berada di dalam hati para penggemarnya. Apalagi selalu ada atraksi seru ketika sesi kualifikasi di hari sabtu, yang semakin memanjakan penontonnya. Untuk itulah sirkuit ini dijuluki sebagai Jewel in the Formula 1 Crown.

Meskipun banyak sirkuit lain yang juga tak kalah menarik dalam menggelar balapan Formula 1. Namun, secara sejarah dan atmosfir pendukungnya tak ada yang dapat mengalahkan kelima sirkuit tersebut.