Persaingan di sektor tunggal putra bulu tangkis dunia sangatlah ketat. Semua atlet tunggal putra saling sikut untuk bisa menjadi yang terbaik dan menduduki peringkat tertinggi di peringkat dunia BWF.
Atlet-atlet tunggal putra Asia Tenggara terbilang kuat di dunia. Itu karena ada lima tunggal putra Asia Tenggara yang menduduki peringkat sepuluh besar BWF.
Siapa saja mereka?
Tunggal putra andalan Malaysia, Lee Zii Jia, saat ini menduduki peringkat ke-2 dunia. Ini adalah peringkat tertinggi Lee Zii Jia sepanjang kariernya.
Penampilan atlet tunggal putra kelahiran 1998 ini memang sedang meningkat. Gelar juara yang terakhir didapat Lee Zii Jia adalah medali emas di Kejuaraan Asia pada Mei 2022 lalu.
Loh Kean Yew adalah tunggal putra terbaik Singapura. Saat ini, ia duduk di peringkat ke-3 dunia. Ini juga merupakan pencapaian terbaik Loh Kean Yew sepanjang karier bulu tangkisnya.
Prestasi terbaik Loh Kean Yew adalah meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia 2021. Ia adalah atlet pertama Singapura yang berhasil menjadi juara dunia.
Ada juga tunggal putra asal Indonesia, Jonatan Christie. Jojo saat ini menduduki peringkat ke-7 dunia.
Penampilan Jojo sepanjang tahun 2022 cukup baik. Pada tahun ini, ia berhasil meraih satu gelar juara di Swiss Open pada Maret lalu.
Satu lagi atlet tunggal putra Indonesia yang berhasil masuk peringkat sepuluh besar dunia. Ia adalah Anthony Sinisuka Ginting. Jagoan Indonesia ini ada di peringkat ke-8 dunia.
Ginting harus turun dua peringkat setelah sempat ada di peringkat ke-6 dunia. Penampilannya pada awal tahun 2022 memang kurang baik. Namun, akhir-akhir ini, ia sudah mulai bangkit. Hal itu terbukti dari gelar juara Hylo Open pada pekan lalu.
Terakhir, ada Kunlavut Vitidsarn. Ia adalah atlet tunggal putra Thailand. Saat ini, Kunlavut duduk di peringkat ke-10 dunia.
Dari kelima atlet tunggal putra Asia Tenggara yang masuk peringkat sepuluh besar, Kunlavut adalah atlet paling muda. Ia lahir pada 2001.
Walau masih muda, prestasi Kunlavut sangat baik. Pada tahun ini, ia sudah mendapat satu gelar juara di Jerman Open pada Maret lalu.
Meski rata-rata usia para atlet tunggal putra Asia Tenggara di atas masih muda, prestasi mereka sudah sangat baik. Bahkan, mereka mampu bersaing dengan atlet tunggal putra lain di seluruh dunia.