Sejak musim 2002, MotoGP memasuki era baru. Mesin 2-tak yang pernah jadi andalan mulai tergantikan oleh mesin 4-tak. Setiap pabrikan menyiapkan motor terbaiknya untuk bersaing di lintasan.
Pada awalnya, Honda tetap tampil dominan. Bersama Valentino Rossi, pabrikan Jepang tersebut tetap malang melintang di parc ferme. Lalu, tiba eranya Yamaha. Diperkuat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, Yamaha menjelma pabrikan paling kompetitif pada beberapa musim.
Ducati tak mau kalah. Baru mengaspal pada 2003, pabrikan Borgo Panigale sudah mulai unjuk gigi. Puncaknya terjadi pada era 2007 kala Casey Stoner merebut gelar. Namun, Ducati lambat laun tertinggal dan sempat vakum dalam perebutan kemenangan.
Honda bisa kembali dominan sejak 2013. Kedatangan Marc Marquez mengubah peta persaingan secara drastis. Honda kembali jadi pabrikan paling mendominasi di MotoGP hingga akhir 2019.
Memasuki era 2020-an, bandul nasib berubah. Giliran Ducati yang kembali tampil memuncaki banyak podium tertinggi. Bersama Francesco Bagnaia dan Jorge Martin, Ducati memborong banyak kemenangan dan gelar dalam beberapa tahun terakhir.
Selain Honda, Yamaha, dan Ducati, pabrikan lain pun sempat meraih prestasi mentereng di MotoGP. Suzuki, KTM, dan Aprilia bisa membawa pembalapnya merengkuh kemenangan. Tentu saja dengan jumlah yang rasional.
Dari 2002 hingga akhir 2024, terdapat total 407 balapan Grand Prix. Hanya keenam pabrikan tersebut yang pernah menang. Bagaimana komposisi jumlah kemenangannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!