6 Pemenang Balapan Formula 1 yang Pernah Didiskualifikasi

- George Russell menjadi pemenang GP Belgia 2024 setelah strategi pit stop Mercedes yang sukses.
- Russell didiskualifikasi karena berat mobilnya kurang dari regulasi, sehingga Lewis Hamilton dipromosikan sebagai pemenang.
- Tak hanya Russell, ada enam pembalap lain yang pernah didiskualifikasi setelah meraih kemenangan dalam sejarah Formula 1.
George Russell berhasil menjadi pembalap yang pertama kali melintasi garis finis Formula 1 GP Belgia pada Minggu (28/7/2024). Perjudian Mercedes dengan hanya sekali melakukan pergantian ban berbuah manis. Sementara itu, posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati Lewis Hamilton dan Oscar Piastri.
Sayang, kebahagian pembalap Mercedes tersebut tak berlangsung lama. Ia didiskualifikasi setelah mobilnya tak memenuhi syarat berat minimum yang sudah ditentukan, yakni 798 kilogram. Alhasil, Lewis Hamilton yang finis kedua dipromosikan sebagai pemenang balapan.
Meski cukup jarang terjadi, Russell bukanlah pembalap pertama yang didiskualifikasi setelah menang balapan. Termasuk Russell, berikut enam pembalap yang gagal menjadi pemenang karena mengalami diskualifikasi dengan berbagai alasan.
1. James Hunt menjadi pemenang balapan pertama yang didiskualifikasi pada 1976

GP Inggris 1976 sudah berlangsung keos sejak tikungan pertama. Kecelakaan besar membuat red flag terpaksa dikibarkan. Salah satu pembalap yang terjebak di dalam kecelakaan tersebut adalah James Hunt.
Pembalap asal Inggris tersebut memotong jalan sebelum masuk ke pit lane usai mengalami kecelakaan. Hal itu membuat Hunt dianggap tak menyelesaikan satu putaran penuh. Setelah balapan dimulai kembali, Hunt berhasil meraih kemenangan di hadapan pendukungnya sendiri.
Kemenangan yang diraih Hunt rupanya diprotes beberapa tim karena Hunt tak menyelesaikan satu putaran penuh. Alhasil, selang 2 bulan kemudian, kemenangan Hunt di GP Inggris resmi dicabut. Niki Lauda yang menempati posisi kedua kemudian dinobatkan sebagai pemenang.
2. Nelson Piquet gagal menang di kandang sendiri pada 1982

Nelson Piquet berhasil menjuarai GP Brasil 1982. Publik Brasil pun bersorak karena ada pembalap lokal yang keluar sebagai juara. Namun, kebahagian tersebut kemudian sirna ketika Piquet didiskualifikasi setelah mobilnya tak memenuhi syarat berat minimun.
Tak hanya Piquet, pembalap Williams, Keke Rosberg, yang finis di urutan kedua juga mendapat hukuman yang sama. Alhasil, kemenangan kemudian diberikan kepada Alain Prost yang sebelumnya menempati peringkat ketiga. Sementara itu, John Watson dan Nigel Mansell melengkapi jajaran podium.
3. Alain Prost didiskualifikasi setelah menjuarai GP San Marino 1985

Balapan GP San Marino 1985 berlangsung seru jelang garis finis. Pembatasan jumlah bahan bakar membuat banyak pembalap berhenti sebelum mencapai garis finis. Balapan itu kemudian dimenangkan oleh pembalap McLaren, Alain Prost.
Sayang, kemenangan Prost tak berlangsung lama setelah dirinya didiskualifikasi dari balapan. Mobil Prost diketahui tak memenuhi syarat berat minimun. Elio de Angelis yang berada di posisi kedua kemudian dinobatkan sebagai pemenang.
4. Ayrton Senna gagal menjadi juara dunia usai didiskualifikasi di GP Jepang 1989

GP Jepang 1989 merupakan salah satu balapan yang paling kontroversi dalam sejarah Formula 1. Saat itu, duel terjadi antara dua pesaing gelar juara dunia, Alain Prost dan Ayrton Senna, yang sama-sama membela McLaren. Keduanya mengalami kontak di tikungan chicane pada lap ke-47.
Prost yang unggul di klasemen memutuskan untuk keluar dari balapan. Sementara itu, Senna yang tak ingin gelar juara dunianya melayang begitu saja memutuskan kembali ke lintasan. Keputusan tersebut tak sia-sia karena Senna pada akhirnya bisa meraih kemenangan.
Tak lama setelah balapan berakhir, steward memutuskan untuk mendiskualifikasi Senna dari balapan. Senna dianggap melakukan dua kesalahan ketika kembali ke lintasan, yakni memotong chicane dan menerima bantuan ketika menyalakan mobilnya kembali. Alhasil, kemenangan yang diraih Senna jatuh ke tangan Alessandro Nannini. Kejadian tersebut juga menutup asa Senna untuk menjadi juara dunia.
5. Michael Schumacher gagal menang di GP Belgia 1994 karena masalah skid block

Michael Schumacher benar-benar tampil dominan di GP Belgia 1994. Mengawali balapan dari posisi kedua, Schumacher langsung menyalip Rubens Barrichello untuk mengambil alih pimpinan balapan. Posisi tersebut mampu dipertahankan pembalap Benetton tersebut hingga menyentuh garis finis.
Kemenangan Schumacher pada akhirnya dibatalkan karena skid block pada mobilnya tak sesuai aturan. Skid block merupakan perangkat kayu yang diletakkan di bawah mobil tiap pembalap. Damon Hill yang berada di peringkat kedua kemudian dipromosikan sebagai pemenang.
6. George Russell gagal menang di GP Belgia 2024 akibat masalah berat mobil

George Russell tampil luar biasa di GP Belgia 2024. Strategi satu kali pit stop yang diberikan Mercedes terbukti membuatnya keluar sebagai pemenang. Ia mampu mengelola ban hard dengan baik sehingga tak bisa disusul para pembalap di belakangnya.
Namun, kegembiaraan Russell berubah menjadi kekecewaan setelah dirinya didiskualifikasi dari balapan. Steward menemukan, berat mobil Mercedes milik Russell kurang dari regulasi yang sudah ditetapkan. Alhasil, kemenangan pun diberikan kepada rekan setimnya, Lewis Hamilton. Sementara itu, Oscar PIastri dan Charles Leclerc mendapat promosi ke posisi kedua dan ketiga.
Kegembiraan pembalap di atas tak berlangsung lama setelah meraih kemenangan. Mereka didiskualifikasi karena melakukan kesalahan di lintasan atau menyalahi regulasi yang sudah ditetapkan.