Berbagai turnamen bulu tangkis dunia di bawah naungan BWF memang kerap menarik perhatian publik untuk menyaksikannya. Bahkan para atlet bulu tangkis di dunia juga mengincar gelar dari kejuaraan bergengsi tersebut. Gak heran kalau banyak negara akan menurunkan wakil terbaiknya demi peluang mendapatkan medali emas.
Namun, tahukah kamu kalau kejuaraan dunia BWF terbagi dalam tiga grade? Dianggap bergengsi, berikut sederet kejuaraan dunia BWF grade satu yang banyak diincar para atlet.
Olimpiade merupakan even olahraga internasional yang dilaksanakan setiap empat tahun dan mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin, salah satunya bulu tangkis. Jadi kompetisi olahraga besar dan prestisius, bagi para atlet bulutangkis, juara Olimpiade jadi salah satu gelar yang paling diincar.
Oleh karenanya, gak heran kalau BWF mencatatkan gelaran kompetisi ini ke dalam grade satu yang terbilang bergengsi. Setelah Olimpiade Tokyo 2020, pada 2024 mendatang turnamen dunia yang satu ini akan diselenggarakan di kota Paris.
BWF World Championships adalah turnamen bulu tangkis yang diorganisir oleh Badminton World Federation (BWF) untuk menentukan pemain bulu tangkis terbaik di dunia. Dilaksanakan pertama kali pada 1977, gelaran turnamen ini sendiri berubah-ubah waktu pelaksanaannya.
Berganti jadi even tiga tahunan pada 1983, dua tahunan pada 2005, hingga terakhir menjadi gelaran tahunan sejak 2006.
Walhasil, BWF World Championships semakin membuka lebar peluang atlet bulu tangkis untuk meraih gelar juara dunia. Namun, di tahun ke-4, World Championships akan ditiadakan agar para atlet bisa fokus di Olimpiade.
World Junior Championships atau Kejuaraan Dunia Junior merupakan rangkaian turnamen bulu tangkis yang diadakan oleh BWF untuk menentukan pemain junior bulu tangkis terbaik dunia di bawah usia 19 tahun. Turnamen ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1992, sedangkan untuk tim beregu baru dimulai pada tahun 2000.
Indonesia sendiri cukup banyak mencatatkan gelar, lho. Pada 1992, ada nama Kristin Yunita di nomor tunggal putri dan Santoso/Kusno di ganda putra. Pada 2011 dan 2012, Indonesia berjaya di ganda campuran lewat Alfian Eko Prasetya/Gloria Widjaja dan Edi Subaktiar/Melati Daeva.
Masih dari ganda campuran, gelar juara diraih Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (2017) dan Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil. Terbaru pada gelaran tahun 2019 ada nama ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang bawa pulang medali emas.
Thomas Cup adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu pria yang awalnya diadakan setiap tiga tahun sekali. Namun, pada tahun 1982, kejuaraan yang dalam satu tim terdiri dari tiga nomor tunggal dan dua nimor ganda, dilaksanakan setiap dua tahun. Tim Indonesia sendiri hingga kini sudah meraih gelar sebanyak 13 kali, lho.
Sedangkan Uber Cup, yang merupakan kejuaraan beregu untuk putri baru dimulai pada 1956 setiap tiga tahun sekali. Sejak tahun 1984, Uber Cup dilaksanakan bersamaan setiap dua tahun sekali bersamaan dengan Thomas Cup. Sayangnya, Indonesia baru berhasil mengoleksi gelar sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1975, 1994, dan 1996.
Sudirman Cup merupakan kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran yang mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Turnamen yang dipelopori oleh Dick Sudirman, bapak bulu tangkis Indonesia ini digelar setiap dua tahun sekali.
Meski tidak mendapatkan hadiah uang, tapi gelar juara Sudirman Cup banyak diincar para atlet karena memberi tambahan poin untuk rangking BWF. Sayang, Indonesia baru meraih juara satu kali pada gelaran pertama di tahun 1989. Sudirman Cup 2021 akan diselenggarakan di Finlandia, nih. BL wajib dukung tim Indonesia, ya.
Para-Badminton World Championships adalah acara dua tahunan yang diselenggarakan oleh BWF. Atlet para-bulutangkis berperingkat tertinggi akan bersaing dalam enam kelas olahraga di lima kategori. Turnamen ini pertama kali diselanggarakan pada tahun 1998.
Meski gegap gempita kejuaraan ini belum semeriah turnamen lain, tapi Indonesia cukup banyak mencatatkan sederet nama atlet di peringkat BWF. Ada nama Ukun Rukaendi di nomor tunggal putra kategori standing lower (SL3) yang menduduki rangking 4 BWF.
Kategori ganda putra karegori SL3-SL4, ada Dwiyoko/Fredy Setiawan yang duduki peringkat 2 BWF. Makin membanggakan, nama Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah yang menempati peringkat teratas rangkung BWF di nomor ganda putri kategori SL3-SU5.
BWF World Senior Championships adalah turnamen bulu tangkis individual yang diadakan dua tahun sekali. Turnamen yang dimulai pada tahun 2003 ini akan menobatkan atlet sebagai World Senior Champions.Menariknya, dalam turnamen ini ada kategori usia berbeda yang dipertandingkan, yaitu +35, +40, +45, +50, +55, +60 +65, +70 dan +75.
Mulai dari nomor tunggal sampai ganda, setiap negara anggota BWF diperbolehkan mengirimkan hingga empat wakil dalam masing-masing kategori usia. BWF World Senior Championships 2021 rencananya akan diselenggarakan di Huelva, Spanyol pada 28 November sampai 4 Desember 2021.
Gelar dari ketujuh kejuaraan dunia BWF grade satu di atas memang banyak jadi rebutan sejumlah atlet dunia. Gak heran kalau gelarannya selalu dinanti, baik oleh atlet di sekuruh dunia maupun Badminton Lovers.