7 Negara yang Hanya Punya Satu Juara Dunia Formula 1, Mana Saja?

Sebelum Michael Schumacher dan Lewis Hamilton meraih tujuh gelar juara dunia. Rekor gelar terbanyak menjadi milik Juan Manuel Fangio dengan torehan lima gelar juara. Fangio sendiri membalap di Formula 1 pada dekade '50-an dan begitu mendominasi.

Ia meraih gelar juara dunia pertamanya pada musim 1951 bersama Alfa Romeo. Fangio kemudian menambah empat gelar lagi dari musim 1954 hingga 1957. Setelah itu tak ada lagi pembalap Argentina yang mampu menjadi juara dunia.

Carlos Reutemann menjadi yang paling dekat ketika ia menjadi runner up pada musim 1981. Fangio hingga kini juga memegang rekor sebagai pembalap tertua yang menjadi juara dunia di usia 46 tahun dan 41 hari. Rekor yang sepertinya akan sulit untuk dilewati.

Denny Hulme mengawali karier balapnya di Formula 1 dengan membela Brabham pada musim 1965. Tak butuh waktu lama bagi Hulme, pada musim ketiganya bersama Brabham, ia sukses menyabet titel juara dunia usai mengalahkan Jack Brabham.

Uniknya, waktu menjadi juara dunia, Hulme tak sekali pun meraih pole position. Setelahnya, Hulme bergabung dengan McLaren yang dibentuk rekan senegaranya, Bruce McLaren. Meski tak lagi menjadi juara dunia, ia masih konsisten meraih kemenangan dan podium.

Tak hanya merupakan satu-satunya juara dunia asal Afrika Selatan, Jody Scheckter juga menjadi satu-satunya pembalap asal Benua Afrika yang mampu merajai Formula 1. Prestasi tersebut ia raih ketika membela Ferrari pada musim 1979.

Musim itu ia sukses tampil gemilang dengan merebut tiga kemenangan. Di akhir musim ia unggul tipis empat poin dari rekan setimnya, Gilles Villeneuve, yang juga mengantongi tiga kemenangan. Scheckter kemudian pensiun semusim berselang.

Alain Prost sering disebut sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang sejarah Formula 1. Koleksi empat gelar juara dunia dan 51 kemenangan menjadi bukti nyata kehebatannya. Apalagi duelnya dengan Ayrton Senna merupakan salah satu yang terpanas di Formula 1.

Prost sendiri menyabet tiga gelar juara dunia bersama McLaren pada musim 1985, 1986, dan 1989. Sempat kesulitan ketika membela Ferrari, Prost kemudian mengunci gelar juara dunia keempatnya bersama Williams pada musim 1993 sekaligus menjadi musim terakhirnya di Formula 1.

GP Eropa musim 1997 menjadi saksi ketika Jacques Villeneuve meraih gelar juara dunia Formula 1 usai mengalahkan Michael Schumacher. Balapan tersebut diwarnai insiden kontroversial ketika keduanya bertabrakan yang membuat Schumacher tak bisa melanjutkan balapan.

Terlepas dari hal tersebut, Villeneuve musim itu tampil begitu perkasa dengan koleksi tujuh kemenangan. Meski musim depan Kanada diwakili Nicholas Latifi dan Lance Stroll, tampaknya kedua pembalap tersebut akan kesulitan mengulangi pencapaian Villeneuve.

Meski telah berusia 40 tahun dan sempat absen dalam dua musim, Fernando Alonso sepertinya tak kehilangan sentuhannya. Terbukti saat ia mampu menahan Lewis Hamilton pada GP Hungaria ataupun ketika meraih podium pada GP Qatar. Musim depan pun ia masih di lintasan dengan bendera Alpine.

Alonso pernah menjadi juara dunia termuda pada musim 2005 bersama Renault ketika masih berusia 24 tahun. Tak hanya juara dunia, ia juga mampu mengakhiri dominasi Michael Schumacher yang telah lima kali juara dunia secara beruntun. Semusim berselang ia sanggup mempertahankan gelarnya tersebut.

Musim ini menjadi musim yang tak akan pernah terlupakan bagi Max Verstappen sebab ia sukses meraih gelar juara dunia Formula 1 usai bersaing ketat dengan Lewis Hamilton. Hal ini membuatnya menjadi pembalap pertama asal Belanda yang menjadi juara dunia, sekaligus mengakhiri dominasi Lewis Hamilton dalam empat tahun terakhir.

Verstappen sendiri tampil mengesankan dengan meraih 10 kemenangan sepanjang musim ini. Meski sempat menuai hasil minor seperti pada GP Inggris dan Hungaria, ia mampu bangkit dengan konsisten meraih kemenangan dan podium. Akankah musim depan Verstappen mampu mempertahankan gelarnya?

Ketujuh pembalap tersebut menjadi kebanggaan negaranya karena menjadi satu-satunya juara dunia Formula 1. Akankah ada pembalap lain dari negara tersebut yang mampu menjadi juara dunia nantinya?