Dalam sejarahnya, Formula 1 telah mencetak banyak sekali pembalap. Mereka ada yang mempunyai karier panjang di ajang ini. Namun, ada juga yang hanya mampu bertahan beberapa musim saja akibat persaingan yang sengit.
Ternyata, ada juga pembalap yang telah pensiun, tetapi ia memutuskan untuk kembali membalap. Akankah karier mereka masih baik? Berikut tujuh pembalap Formula 1 yang pensiun, namun kembali membalap.
Sebelum memutuskan pensiun di tahun 2006, Michael Schumacher merupakan tujuh kali juara dunia. Dua gelar pertamanya ia dapat bersama Benetton dan sisanya ia raih bersama Ferrari. Schumacher merupakan pembalap paling dominan pada eranya. Ia bahkan menjadi pembalap yang paling banyak memenangkan seri sebelum rekornya dipatahkan Lewis Hamilton.
Namun, di musim 2010 pembalap asal Jerman tersebut membuat keputusan mengejutkan dengan kembali ke lintasan balap. Kali ini ia membela Mercedes untuk menemani Nico Rosberg. Tiga musim bersama Mercedes karier Schumacher tidak terlalu bagus. Usia yang memasuki kepala empat membuatnya tak mampu bersaing. Prestasi terbaiknya adalah sekali podium di GP Eropa tahun 2012.
Alain Prost merupakan salah satu pembalap paling sukses di Formula 1. Empat gelar juara menjadi bukti nyata kehebatannya. Persaingannya dengan Ayrton Senna pun menjadi salah satu yang paling panas dalam sejarah Formula 1. Namun, setelah dipecat Ferrari akibat terjadi ketegangan, Prost memutuskan tak ambil bagian pada gelaran Formula 1 musim 1992.
Setahun tak membalap, Prost kembali ke lintasan di musim 1993. Kali ini bersama dengan tim terkuat saat itu, Williams. Mengendarai mobil terbaik, Prost pun tak terhentikan dengan meraih tujuh kemenangan. Ia pun akhirnya meraih gelar juara dunia keempatnya di tahun tersebut.
Karier Robert Kubica cukup menjanjikan pada debutnya di musim 2006. Ia bahkan sempat mempersembahkan satu kemenangan untuk Sauber di musim 2008. Namun, di tahun 2011 Kubica mengalami kecelakaan fatal ketika membalap di ajang Rally. Kejadian tersebut hampir membuatnya tak bisa melanjutkan kariernya di ajang balap mobil.
Kembalinya Kubica ke lintasan Formula 1 di tahun 2019 seperti sebuah keajaiban. Meskipun kariernya kali ini tak terlalu baik, bahkan ia dikalahkan rekan satu timnya, George Russell. Namun, kembali membalap setelah mengalami kecelakaan yang hampir membuatnya pensiun sungguh sesuatu yang luar biasa.
Kimi Raikkonen merupakan orang terakhir yang meraih gelar juara dunia bersama Ferrari, tepatnya di tahun 2007. Sebelum memutuskan pensiun di tahun 2010 untuk membalap di ajang Rally dan NASCAR. Pembalap asal Finlandia itu sukses meraih 18 kemenangan dan selalu bersaing untuk meraih gelar juara dunia.
Raikkonen pun kembali ke Formula 1 pada musim 2012. Dua musim pertamanya ia lalui bersama Lotus. Setelah itu ia sempat kembali membela Ferrari untuk beberapa musim. Sejak kembali, ia masih mampu untuk beberapa kali naik podium. Bahkan di usianya yang ke-41 ia masih ada di lintasan Formula 1 musim ini.
Nigel Mansell merupakan salah satu pembalap terbaik yang pernah dilahirkan di tanah Inggris. Selama kariernya ia pernah bersaing dengan para juara dunia, seperti Nelson Piquet, Ayrton Senna, hingga Alain Prost. Setelah beberapa kali mengakhiri musim sebagai runner up, akhirnya di tahun 1992 ia meraih gelar juara.
Setelah musim tersebut berakhir, Mansell pun memutuskan untuk pensiun. Namun, selang dua tahun ia kembali lagi ke lintasan untuk musim 1994 dan 1995. Meskipun hanya membalap sebanyak enam kali dalam dua musim tersebut. Mansell sukses meraih kemenangan pada GP Australia.
Niki Lauda pernah mengalami kecelakaan hebat di sirkuit Nurburgring, Jerman tahun 1976. Meski begitu, ia masih sanggup bersaing memperebutkan juara dunia. Meskipun pada akhirnya harus mengakui keunggulan James Hunt. Semusim berselang Lauda membayarnya untuk meraih gelar juara dunia keduanya setelah sebelumnya ia raih di tahun 1975.
Setelah sempat pensiun di musim 1980. Lauda kembali ke lintasan pada musim 1982 dengan membela McLaren. Lauda pun masih sanggup meraih gelar juara dunia ketiganya di musim 1984. Ia unggul tipis setengah poin dari rekan satu timnya, Alain Prost.
Alan Jones merupakan pembalap asal Australia kedua yang meraih gelar juara dunia setelah Jack Brabham. Ia meraihnya di tahun 1980, gelar tersebut juga merupakan yang pertama bagi timnya, Williams. Pada tahun 1981 ia mengalami masalah mekanik. Hal itulah yang membuatnya memutuskan untuk pensiun.
Jones kembali membalap untuk dua musim, yakni pada 1985 dan 1986 bersama Haas. Sayang timnya kesulitan untuk membuat mobilnya bersaing memperebutkan juara. Jones pun tak pernah meraih kemenangan lagi.
Meskipun sempat pensiun dari dunia balap, bukan berarti mereka tak mampu lagi untuk bersaing. Bahkan ada yang kembali memperoleh gelar juara dunia lagi. Meskipun ada juga yang kariernya meredup setelah kembali ke lintasan.