Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi balap MotoGP (unsplash.com/Olav Tvedt)
ilustrasi balap MotoGP (unsplash.com/Olav Tvedt)

Tak bisa dimungkiri, saat ini Ducati merupakan motor paling mumpuni di lintasan. Kualitas mesinnya yang kompetitif seolah tak punya lawan sepadan di MotoGP 2024. Secara kuantitas, Ducati juga menang jumlah.

Ada 4 tim yang diawaki 8 pembalap yang memacu garangnya mesin Desmosedici. Mereka adalah Ducati Lenovo yang diperkuat Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini. Lalu ada Jorge Martin dan Franco Morbidelli di Prima Pramac Racing, serta Marc Marquez dan Alex Marquez yang berseragam Gresini Racing. Sementara itu, Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio berbaju Pertamina Enduro VR46 Racing Team.

Sepanjang musim, Ducati panen kemenangan dan podium. Tak heran jika Ducati meraih sederet pencapaian mentereng. Apa saja deretan prestasi tersebut? Simak ulasannya berikut ini!

1. Bisa 19 kali menang, Ducati hampir sapu bersih semua kemenangan main race musim ini

Ducati tampil digdaya pada sesi main race. Dari 20 balapan Grand Prix, pabrikan Borgo Panigale merebut 19 kemenangan di antaranya. Sepanjang sejarah, angka ini merupakan rekor kemenangan Grand Prix terbanyak yang bisa diraih sebuah pabrikan dalam semusim.

Ada empat pembalap Ducati yang jadi kampiun main race. Paling banyak Francesco Bagnaia dengan 11 kemenangan. Jorge Martin dan Marc Marquez masing-masing raih 3 kemenangan. Lalu ada Enea Bastianini yang menang 2 kali.

2. Ducati jadi pabrikan Eropa yang bisa mengoleksi lebih dari 100 kemenangan

Dari pertama kali mengikuti balapan pada 2003 hingga akhir musim 2024, secara total Ducati telah mengoleki 106 kemenangan Grand Prix. Hasil itu menjadikan Ducati sebagai pabrikan Eropa pertama dan satu-satunya yang bisa melebihi milestone 100 kemenangan. Hampir pasti Ducati akan menambah jumlah kemenangannya musim depan.

3. Ducati juga langganan menyapu bersih podium Grand Prix

Semakin sering terlihat pembalap Ducati finis tiga besar pada banyak balapan main race. Dari 20 seri yang dikompetisikan, semua podium pada 14 seri di antaranya didominasi Ducati. Ini merupakan rekor terbaru di ajang Grand Prix.

Ducati menyapu bersih podium di Spanyol, Prancis, Catalunya, Italia, Belanda, Jerman, Inggris, dan Austria. Sapu bersih tersebut dilakukan secara beruntun. Enam seri berikutnya terjadi di San Marino, Emilia Romagna, Jepang, Australia, Malaysia, dan Barcelona.

4. Ducati memborong sebagian besar podium Grand Prix yang tersedia

Ada 20 seri balap dalam semusim. Dengan begitu, ada 60 podium Grand Prix atau main race yang tersedia. Dari jumlah tersebut, pembalap Ducati mampu berdiri di 53 podium di antaranya.

Sebanyak enam pembalap Ducati berhasil memarkir Desmosedici di parc ferme. Mereka adalah Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Jorge Martin, Marc Marquez, Alex Marquez, dan Marco Bezzecchi. Hanya Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio yang tak naik podium.

5. Pada sesi kualifikasi, pembalap Ducati bisa merebut 16 pole position

Sebanyak 16 dari 20 pole posiiton yang tersedia direbut oleh pembalap Ducati. Para pemacu Desmosedici memang langganan jadi yang tercepat di sesi kualifikasi. Mereka yang jadi polesitter adalah Jorge Martin (7), Francesco Bagnaia (6), Marc Marquez (2), dan Enea Bastianini (1).

6. Semua pembalap Ducati mengunci posisi delapan besar saat sprint race seri Thailand

Saat beraksi di sesi sprint seri Thailand, semua penggawa Ducati berhasil finis delapan besar. Pencapaian unik ini baru pertama kali terjadi di MotoGP. Enea Bastianini jadi kampiun. Ia disusul oleh Jorge Martin yang runner-up dan Francesco Bagnaia yang finis P3. Posisi berikutnya ditempati oleh Marc Marquez, Alex Marquez, Franco Morbidelli, Marco Bezzecchi, dan Fabio Di Giannantonio.

7. Ducati raih Triple Crown dengan sapu bersih gelar juara dunia pembalap, konstruktor, dan tim

Ducati mengantarkan Jorge Martin merebut titel juara dunia pembalap. Selain itu, Ducati juga memuncaki klasemen konstruktor usai meraih poin tinggi. Pada kategori tim balap, Ducati Lenovo membawa pulang titel dunia. Dengan begitu, pabrikan Borgo Panigale tetap merebut Triple Crown di ajang Grand Prix.

8. Ducati Corse merebut titel juara dunia konstruktor untuk kelima kalinya secara beruntun

Ducati langganan merebut titel juara dunia konstruktor MotoGP. Gelar ini sudah mereka raih sejak musim 2020. Pabrikan Borgo Panigale terhitung merebut lima gelar beruntun hingga 2024. Sedangkan secara total, Ducati sudah mengoleksi enam gelar juara dunia konstruktor. Mereka meraih titel perdananya pada 2007 silam.

9. Ducati merebut titel juara dunia pembalap untuk ketiga kalinya secara berturut-turut

Ducati Desmosedici masih belum punya lawan di lintasan MotoGP. Selama tiga tahun beruntun pada 2022, 2023, dan 2024, pembalap penggeber motor racikan Borgo Panigale sukses menyegel gelar. Dua musim pertama dimenangkan oleh Francesco Bagnaia dari tim pabrikan. Sedangkan pembalap tim satelit Jorge Martin jadi juara dunia paling anyar.

Ducati terus mendominasi jalannya balapan MotoGP. Kebuasan mesin Desmosedici masih belum tertandingi di atas panasnya lintasan Grand Prix. Pada musim 2025, pencapaian seperti apa yang bakal mereka bawa pulang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team