Ada 4 Juara Dunia MotoGP Berbeda dalam 4 Tahun, Fantastic 4 Baru?

MotoGP punya pembalap hebat pada tiap dekadenya. Beberapa pembalap hebat sering bersaing di barisan depan untuk menjadi yang tercepat.
Pada dekade 2000-an, ada Fantastic 4 yang terdiri dari Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Dani Pedrosa. Selain Pedrosa, semuanya merupakan peraih gelar juara dunia.
Setelah Stoner pensiun, Fantastic 4 tetap bersaing. Hanya saja, formasinya berubah menjadi Marc Marquez, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Dani Pedrosa. Inilah Fanastic 4 pada era 2010-an.
Kini, kebanyakan mereka telah pensiun. Hanya Marquez yang masih aktif membalap dan bersaing dengan para pembalap muda. Menariknya, para pembalap muda inilah yang menjadi juara dunia dalam beberapa musim terakhir.
Termasuk Marc Marquez, ada 4 juara dunia MotoGP berbeda dalam 4 tahun. Sebagai seorang juara, tentunya mereka punya kehebatannya masing-masing. Apakah mereka Fantastic 4 baru?
1. Marc Marquez (2019)

Marc Marquez meraih gelar juara dunia keenamnya pada 2019. Tahun tersebut sekaligus menjadi musim paling apik dalam merebut gelar juara dunia. The Baby Alien hanya sekali tak menuntaskan balapan.
Dari 19 seri yang dilombakan, Marquez merebut 18 podium termasuk 12 kemenangan. Pada akhir musim, ia mengantongi 420 poin sekaligus menjadikannya pembalap MotoGP pertama yang mampu menembus poin di angka 400.
Sayangnya, rentetan gelar juara dunia Marc Marquez terhenti. Dalam 3 tahun terakhir, pembalap Repsol Honda itu tak berdaya didera rentetan cedera. Kini, Marquez ditantang para pembalap lebih muda dalam perebutan titel.
2. Joan Mir (2020)

Cederanya Marc Marquez membuat para pembalap muda punya peluang besar merebut gelar. Pada 2020, beberapa nama bersaing di barisan depan.
Fabio Quartararo sempat memuncaki klasemen usai menang dua kali beruntun pada awal musim. Namun, konsistensi El Diablo meredup pada paruh kedua.
Justru Joan Mir yang tampil gemilang di atas Suzuki. Meski hanya merebut 1 kemenangan di Sirkuit Ricardo Tormo, Spaniard yang konsisten mengumpulkan poin paling banyak di antara pembalap lainnya. Hanya dalam 2 tahun mengaspal di kelas premier, Mir mengunci gelar juara dunia MotoGP.
Joan Mir mendulang 171 poin setelah mengumpulkan 7 podium. Mir finis dan selalu mendapatkan poin pada 11 dari 15 balapan yang dilombakan. Titel juara dunia ini menjadi gelar pertama bagi Mir di kelas premier sekaligus yang pertama untuk pabrikan Hamamatsu sejak terakhi kali diraih Kenny Roberts Jr pada 2000.
3. Fabio Quartararo (2021)

Fabio Quartararo akhirnya bisa menjadi pemuncak klasemen pada 2021. Gagal konsisten pada 2020, El Diablo balas dendam setahun berikutnya.
Dari 18 seri yang dilombakan, Quartararo mendulang poin pada 17 seri di antaranya. Ia juga mengumpulkan 10 podium termasuk 5 kemenangan.
Fabio Quartararo bukan tak punya rintangan dalam meraih gelar. Pada paruh kedua musim, Francesco Bagnaia cukup buas mengejarnya.
Beruntungnya Quartararo tampil lebih tenang dan dewasa. Saat gelaran GP Emilia Romagna, Quartararo memastikan gelar juara dunia setelah Bagnaia terjatuh saat memimpin balapan.
Gelar juara dunia MotoGP 2021 sangat berarti untuk Quartararo dan Yamaha. Itu merupakan gelar kelas premier pertama untuk Quartararo sekaligus gelar pertama untuk parikan Iwata sejak terakhir kali diraih Jorge Lorenzo pada 2015.
4. Francesco Bagnaia (2022)

Sebagai runner-up MotoGP 2021, Francesco Bagnaia jadi calon kuat dalam perebutan gelar musim 2022. Akan tetapi, penampilan yang buruk pada paruh pertama musim hampir saja membuat Bagnaia kehilangan kans merebut gelar.
Bayangkan saja, ia sempat tertinggal 91 poin dari Fabio Quartararo. Kendati begitu, Bagnaia tak menyerah. Pada paruh kedua musim, murid Valentino Rossi ini mengejar ketertinggalannya.
Menggeber Ducati Desmosedici yang perkasa di atas lintasan, Bagnaia tampil dominan dalam sepuluh balapan terakhir musim 2022. Dalam sepuluh balapan terakhir tersebut, ia naik podium sebanyak 8 kali yang 5 di antaranya sebagai kampiun.
Tepat pada seri terakhir di Valencia, Francesco Bagnaia mengangkat trofi juara dunia setelah mengemas total 265 poin dan 10 podium termasuk 7 kemenangan. Itu merupakan gelar pertamanya di kelas premier sekaligus gelar pertama untuk pabrikan Borgo Panigale sejak terakhir kali diraih Casey Stoner pada 2007.
5. Fantastic 4 baru MotoGP pada dekade 2020-an?

MotoGP 2023 jadi ajang pembuktian kehebatan para juara dunia MotoGP. Marc Marquez yang sudah pulih dari cedera tentu ingin kembali menjadi pemuncak klasemen. Namun, Joan Mir yang menjadi tandem Marquez di Repsol Honda pastinya tak ingin kalah dengan rekan setimnya tersebut.
Di sisi lain, Francesco Bagnaia yang dipersenjatai Ducati Desmosedici mesti mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Jangan lupakan juga Fabio Quartararo, meski masih berharap pada Yamaha, El Diablo tetap ancaman yang menakutkan di atas lintasan.
Keempat juara dunia MotoGP akan bersaing dalam 21 seri Grand Prix musim 2023. Mungkinkah mereka menampilkan pertarungan yang sengit seperti persaingan para Fantastic 4 era sebelumnya?